Daniel Whitehouse Tercepat di Etape 2 TdS 2017
Jambipos Online, Muaro Sijunjung-Anggota Komisi XI DPR RI Hj Dra Elviana MSi dipercayakan untuk mengibarkan bendera start etape ketiga di depan Gedung Pancasila tepat pada pukul 10.00 WIB, Senin (20/11/2017). Pada Etape 3 TdS 2017, Elviana juga dinobatkan untuk menyerahkan medali dan hadiah kepada pembalap tercepat.
Seperti dilansir BeritaSatu.com, memasuki etape ke tiga Tour de Singkarak (TdS) 2017 para pembalap akan berlomba di lintasan dengan jarak terpanjang, yakni dari Muaro Sijunjung menuju Dharmasraya sejauh 161,3 kilometer, Senin (20/11/2017).
Berbeda dari etape 2, drama pertarungan sekitar 102 pembalap yang masih tersisa dari 20 negara pada stage ini akan diwarnai dengan lintasan lurus dan landai. Para pembalap hanya akan disambut satu-satunya jalur tanjakan King of The Moutain (KOM) kategori 3 dengan ketinggian 311 mdpl yang berada di Tanjung Gading atau pada jarak 38,6 kilometer dari garis start.
Meski demikian, tak menutup kemungkinan bahwa persaingan sengit dan seru masih akan dirasakan para pembalap pada etape ini. Pasalnya, usai meluncur bebas dari jalur pendakian KOM tersebut, mereka akan dihadapkan pada trek landai dengan 3 titik sprint panjang yang masing-masing akan dihitung di Kliran Jao, Sungai Gambut dan Koto Baru.
Jarak titik sprint pertama dari garis finis sendiri berada pada kilometer 54,8 di Kliran Jao kemudian disusul titik sprint ke dua yang hanya berselisih 18,7 kilometer atau 73,5 kilometer dari garis start di Sungai Gabur dan disusul dengan feeding zone.
Perjuangan dari sprint 2 ke sprint 3 akan menempuh jarak 75,5 kilometer. Artinya, jarak tersebut harus dimanfaatkan betul oleh para pembalap untuk meraih catatan waktu terbaik saat melewati titik sprint 3 di Koto Baru sehingga pembalap yang mengantongi catatan waktu terbaik sprint terbaik pada stage ini nantinya berhak menerima green jersey (kaus hijau).
Etape ke tiga ini sekaligus menjadi ajang kualifikasi untuk mengumpulkan poin dari catatan akumulasi waktu hingga sembilan etape. Belum tentu juara etape sebelumnya akan kembali menang di etape ini.
Hal itu terbukti dari 2 etape sebelumnya yang mampu mengubah posisi klasemen sementara balapan karena juara etape pertama yaitu Robert Muller harus terlempar dari posisi 10 besar tercepat digantikan Daniel Whitehouse usai memenangi etape 2. Yellow jersey tanda pimpinan perlombaan dan green jersey tanda yang terunggul pada lintasan sprint pun harus berpindah ke pembalap lain.
Keseruan lomba balap bergengsi tahunan di Ranah Minang ini sekaligus menjadi kebanggaan bagi para masyarakat Sumatera Barat pada khususnya. Hal itu terlihat dari etape 1 dan 2 saat antusias warga terlihat sangat meriah. Mereka tumpah ruah ke jalan menyambut dan memberi dukungan langsung kepada para pembalap yang berlaga melewati wilayah tempat tinggal mereka.
TdS 2017 selain olahraga, kegiatan ini juga turut serta mempromosikan wisata daerah sejak 2009 lalu. Beberapa obyek wisata andalan di 18 kabupaten di Sumatera Barat ini mampu menarik wisatawan dan lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Etape 2 TdS 2017
Masih mengutip dari BeritaSatu.com, Kota Tua Eksotik Sawahlunto benar-benar bersahabat dengan pembalap Daniel Whitehouse. Berhasil lolos dari jebakan dua pembalap Iran, Daniel mampu meraih podium pertama Tour de Singkarak (TdS) 2017 yang finis di Lapangan Segitiga Sawahlunto, Minggu (19/11).
Pembalap dengan nomor start 115 ini membutuhkan waktu 04:03:03 untuk menempuh jarak 156 km dari garis start di Pantai Carocok, Painan, Pesisir Selatan. Lamanya perjalanan tersebut karena banyak tantangan yang dihadapi selama perjalanan, salah satunya guyuran hujan sesaat setelah bendera start dikibarkan.
Bahkan sebelum masuk finis sempat terjadi gesekan antara dua pembalap Iran yaitu Kholil Khorshid dan Ghader Mizbani yang akhirnya hanya finis diurutan kedua dan ketiga. Kondisi tersebut ternyata sangat menguntungkan Daniel yang sejak awal bersaing ketat di rombongan depan.
“Hasil yang luar biasa di balapan kali ini. Saya akui etape ini tidak mudah karena lintasan cukup menantang. Ini adalah modal saya untuk menghadapi balapan-balapan berikutnya," kata Daniel Whitehouse usai perlombaan.
Hasil di etape dua ini mampu mengubah posisi klasemen sementara balapan karena juara etape pertama yaitu Robert Muller harus terlempar dari posisi sepuluh besar tercepat. Yellow Jersey tanda pimpinan perlombaan harus berpindah ke pembalap lain.
Meski hanya finis diurutan ketiga, Ghader Mizbani dari Tabriz Shahrdary Team mampu mengambil alih Yellow Jersey dari Robert Muller setelah dua hari pelaksanaan kejuaraan yang masuk kalender UCI level 2.2 ini mampu membukukan total catatan waktu 06:36:03.
Untuk Daniel Whitehouse yang menjuarai etape kedua menyodok diposisi dua klasemen umum. Selain itu juara Tour de Flores 2016 ini sukses mengamankan Green Jersey setelah mampu mengumpulkan 20 poin.
Di belakangnya ada Aiman Cahyadi dari Sapura Cycling Team dengan 19 poin. Sedangkan untuk posisi raja tanjakan (Polka Dot Jersey) sementara dipegang oleh rekan satu tim Ghader Mizbani dari Tabriz Shahrdary Team Khalil Khorshid dengan mengumpulkan 15 poin disusul Ghader diposisi dua dengan 12 poin.
Selain tiga jersey tersebut ada lagi penghargaan khusus untuk pembalap Indonesia yaitu Red White Jersey. Hingga etape kedua kejuaraan bergengsi ini masih dipegang oleh pembalap muda, Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Indonesia dengan waktu 06:43:36. Disusul Aiman Cahyadi dengan waktu 06:45:26.
"Hari ini cukup berat. Tapi akhirnya bisa finis. Balapan di sini memang luar biasa. Banyak tanjakan," kata Aiman Cahyadi usai perlombaan.
TdS selain sebagai ajang perlombaan juga dijadikan media promosi pariwisata di Sumatera Barat. Dalam setiap etape banyak lokasi wisata yang dilalui. Khusus etape dua dimulai dari Pantai Carocok yang sudah dikenal keindahannya dan juga melalui Pelabuhan Teluk Bayur yang sudah termasyur sejak lama.
Setelah pantai, semua pembalap dan pendukung disuguhkan dengan keindahan Kota Tua Sawahlunto yang sejak jaman Belanda dikenal dengan daerah penghasil batu bara terbaik di Indonesia bahkan pernah menjadi terbesar se-Asia Tenggara. Bukti-bukti peninggalan tersebut masih bisa dilihat dari sisa-sisa jaman manusia rantai masih ada berikut dengan lubang-lubang gua bekas penambangan jaman kolonial Belanda.
Setelah menyelesaikan etape bersejarah ini, semua peserta akan melanjutkan balapan etape ketiga dari Muaro Sijunjung menuju Dharmasraya. Lintasan yang akan dilalui berbeda dengan etape sebelumnya karena banyak didominasi lintasan datar. (JP-Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE