Pemerintah Provinsi Jambi memberi perhatian dengan membuat satu sumur bor bagi warga lapas. Bangun satu sumur bor, Pemprov Jambi siap bangun lagi jika diperlukan. Hal menggembirakan yang disampaikan Zola terkait dengan over kapasitasnya Lapas Jambi.
Hal itu terungkap saat Gubernur Jambi, H. Zumi Zola,S.TP,MA, Wakil Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum, Pj.Sekda Provinsi Jambi, Drs.H.Erwan Malik,MM dan pejabat terkait lainnya lingkup Pemerintah Provinsi Jambi menjamu Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Yasonna Laoly sarapan pagi yang kerap disebut coffee morning di Ruang VIP Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu (21/10/17) pagi.
Zola menyampaikan, kedatangan Menteri Hukum dan HAM menambah semangat bagi Pemerintah Provinsi Jambi, yang selama ini terus menjaga koordinasi dengan Kanwil Hukum dan HAM Jambi dalam berbagai kondisi yang diperlukan secara bersama.
“Pemerintah Provinsi Jambi membantu apa saja yang dibutuhkan dan bisa dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jambi kepada Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Jambi," ujar Zola.
Langkah pertama yang diungkapkan Zola di hadapan Menteri Hukum dan HAM terkait pembenahan lembaga pemasyarakatan Kota Jambi adalah kebutuhan akan aula lapas, yang pada tahun 2018 direncanakan pembangunannya.
“Pemprov membantu atap untuk kunjungan keluarga narapidana yang duduk di selasar, tahun depan kami bangun aula," ungkap Zola.
Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia, Yasonna Laoly menyambut baik pemberian lahan yang disediakan Pemprov Jambi untuk pembangunan lapas Jambi yang sudah 500 persen melebihi kapasitas.
“Bantuan Pak Gubernur sangat pas, dekat SPN sekalian bantuan pengamanan buat kita," kata Yasonna Laoly.
Untuk pembangunan lapas membutuhkan anggaran yang besar, hal ini diakui Menteri Hukum dan HAM. “Kita cari anggaran dan bangun lapas perlu biaya yang sangat besar, mereka (warga binaan di lapas) sama seperti kita, namun lagi kesandung masalah hukum, dan tidak ada manusia sempurna, lapas jangan jadi sekolah kejahatan, namun jadi pembinaan," ungkap Yasonna Laoly.
Yasonna Laoly mengingatkan masyarakat dapat mencegah diri dari perbuatan penggunaan narkoba termasuk di sekolah yang sengaja dijadikan "pasar baru" membuat anak anak ketergantungan akan narkoba.
“Menjadi keprihatinan kita bersama, kurir sengaja "menjajakan" narkoba pada anak-anak, mereka sudah masuk ke sana," jelas Yasonna Laoly.
Yasonna menerangkan bahwa narkoba menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa dan negara yang mengakibatkan rusaknya generasi muda, berkaca dari penghuni lapas 50 persen merupakan narapidana narkoba, langkah antisipasi akan jajanan anak-anak yang mencurigakan termasuk membangun keamanan lingkungan dari para bandar dan pecandu narkoba.
“50 persen isi rutan merupakan narapidana narkoba, tantangan kita bersama untuk memberantas ini," kata Yasonna Laoly.
Kerjasama serta koordinasi yang terjalin di Provinsi Jambi termasuk kesigapan saling peduli mendapat pujian dari Menteri Yasonna Laoly. "Ada kerusuhan dan banjir Pak Gubernur beri perhatian dan saya ucapkan terima kasih."
Selain Lapas, Provinsi Jambi belum memiliki Rumah Tahanan yang menjadi kebutuhan dan perlu perhatian untuk dibangun. "Rutan belum ada disini," kata Yasonna Laoly.
Coffee morning juga dihadiri oleh Kakanwil KemenkumHAM Jambi, Bambang Palasara. Yasonna Laoly mengaku senang sarapan pagi yang enak termasuk lupis yang merupakan salah satu makanan favoritnya. (JP-Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE