Jambipos Online-Ada banyak alasan para pelaku usaha seharusnya selalu optimis menjalankan usaha di Tanah Air. Tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia semakin meningkat, dari menjadi negara keempat tujuan investasi hingga peringkat kemudahan berbisnis yang kini di posisi 91 dari sebelumnya 106.
Di hadapan para peserta Rapat Kerja Nasional KADIN Indonesia di Jakarta kemarin saya kembali membeberkan gambaran masih tingginya daya beli masyarakat.
Walaupun banyak toko yang tutup, jasa kurir yang melayani usaha daring melonjak hingga 130 persen, jasa perusahaan di bidang sewa gudang meningkat 14,7 persen dan pajak pertambahan nilai (PPN) saat ini menembus angka 12,14 persen.
Apa arti angka-angka ini? Artinya, di situ ada aktivitas ekonomi. Angka ini angka riil.
Kalau tidak ada kegiatan ekonomi yang menghasilkan nilai tambah, tidak mungkin muncul angka ini.
Para pengusaha mengeluh, Badan Usaha Milik Negara begitu banyak, begitu menjamur. Saat ini ada 118 BUMN tapi punya “anak-cucu” sampai 800 perusahaan.
Begitu banyaknya sampai kerap mengambil proyek-proyek kecil yang seharusnya bisa dikerjakan oleh usaha kecil dan menengah.
Ini saya setuju. “Anak-cucu” BUMN yang sudah ada sejak dulu ini sudah saya minta agar di-merger saja.
Terutama, BUMN yang kerap menggarap proyek-proyek kecil yang berbenturan dengan usaha kecil menengah. Untuk apa BUMN mengurus catering, mengurus pencucian baju?
Begitulah. Pemerintah akan berupaya membantu para pelaku usaha dari segi kebijakan. Pemerintah merangkul mereka untuk bersama-sama memperbaiki kualitas dunia usaha Indonesia.(FB-Presiden Joko Widodo).
Foto: Biro Pers Setpres
.jpg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpg)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE