Jambipos Online, Jambi-Lomba sepeda gunung (Mountain Bike/MTB) bertaraf internasional yang diselenggarakan Kedutaan Besar (Dubes) Denmark, PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi di Hutan Harapan (Harapan Rainforest) Jambi. Minggu (1/10/2017) hanya diikuti pembalap MTB nasional. Pembalap MTB internasional dari Denmark, Singapura, Inggris dan Malaysia yan semula ikut lomba MTB tersebut tidak ikut karena waktu pendaftaran lomba yang terbatas.
Lomba MTB di Hutan Harapan hanya diikuti 20 orang pembalap MTB dari berbagai komunites MTB di Indonesia. Para peserta MTB tersebut berasal dari Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan beberapa daerah di Sumatera.
Manajer Komunikasi dan Publikasi PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI), Joni Rizal menjelaskan, para peserta MTB tersebut sudah berada di lokasi lomba, Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, Sabtu (30/9/2017) pagi dan lomba Minggu (1/10/2017). (Baca: Kampanye Penyelamatan Hutan)
Joni Rizal mengatakan, karena tidak ada pembalap internasional yang ikut lomba MTP tersebut dan pesertanya pun hanya 20 orang,maka pembukaan lomba hanya dilakukan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi, Ujang Hariadi dan beberapa Staf Kedutaan Besar Denmark dari Jakarta. Semula pembukaan lomba MTB dorencanakan dilakukan Gubernur Jambi, Zumi Zola dan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge.
Tetap Profesional
Menurut Joni Rizal, walaupun pembalap MTB internasional tidak ikut, pihaknya tetap menyelenggarakan lomba MTB di Hutan Harapan Jambi secara profesional. Lomba MTB berhadiah total Rp 70 juta itu tetap dinilai secara ketat sesuai acuan lomba MTB internasional.
Panjang track (lintasan) lomba MTB yang harus ditempuh peserta mencapai 30 kilometer (km). Jalur lintasan yang berada di tengah hutan cukup berat. Medan lintasan cukup sulit dan menantang karena ada yang mendaki, menurun dan berlumpur.
“Lomba MTP tetap kami lakukan secara profesional karena tujuan penyelenggaraan lomba MTB, yaitu untuk mempromosikan wisata lingkungan atau ekowisata di Hutan Harapan. Kemudian lomba MTB ini juga dimaksudkan menggugah perhatian dunia pada program pemulihan ekosistem hutan dataran rendah Sumatera,”katanya.
Sementara itu Direktur Operasional PT REKI, Lisman Sumardjani mengatakan, rehabilitasi dan pelestarian hutan dataran rendah Sumatera di kawasan Hutan Harapan Jambi – Sumatera Selatan membutuhkan perhatian dunia. Perhatian itu penting agar hutan rusak yang ada di kawasan Hutan Harapan bisa dipulihkan secara total.
Dikatakan, Pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan (SK Menhut) menetapkan sekitar 100.000 hektare (ha) kawasan hutan dataran rendah di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan menjadi kawasan restorasi ekosistem sejak tahun 2007.
Berdasarkan SK Menhut No 293/Menhut-II/2007, tambahnya, sekitar 52.170 ha dataran rendah di Kabupaten Musibanyuasin, Sumatera Selatan ditetapkan menjadi kawasan hutan restorasi ekosistem. Sedangkan berdasarkan SK Menhut No 327/Menhut-II/2010), sekitar 98.555 ha hutan dataran rendah di Kabupaten Batanghari dan Sarolangun di ditetapkan juga menjadi kawasan restorasi ekosistem.
“Kawasan hutan restorasi ekosistem yang kini terus dilestarikan merupakan bagian dari 500 ha sisa hutan dataran rendah di Sumatera. Supaya tidak sampai rusak total, kawasan hutan restorasi ekosistem di Jambi dan Sumatera Selatan ini harus dipulihkan dan dilestarikan,”katanya.
Bangkitkan Ekowisata
Kawasan pelestarian hutan, Harapan Rainforest (Hutan Harapan) yang berada di wilayah Kabupaten Batanghari, Sarolangun, Provinsi Jambi dan Musibanyuasin, Provinsi Sumatera Selatan kini dikembangkan menjadi destinasi ekowisata (wisata lingkungan).
Salah satu terobosan yang dilakukan membangkitkan ekowisata di kawasan Harapan Rainforest yang sejak 2007 dikelola PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki), yaitu membuka trek atau lintasan sepeda gunung (Mountain Fun Bike) di kawasan hutan dataran rendah tersebut.
Pembukaan trek sepeda gunung di kawasan Harapan Rainforest itu ternyata menarik minat beberapa negara luar yang peduli terhadap kelestarian Harapan Rainforest. Salah satu di antaranya, negara Denmark.
Untuk mengangkat pamor ekowisata Harapan Rainforest, Kedutaan Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia menggelar lomba balap sepeda gunung di kawasan Harapan Rainforest. Lomba balap sepeda gunung bertaraf internasional tersebut diselenggarakan mulai Minggu, 1 Oktober 2017.
Kelas Dunia
Direktur Operasional PT Restorasi Ekosistem Indonesia (Reki), Lisman Sumardjani didampingi Manajer Komunikasi PT Reki, Joni Rizal di Jambi, Sabtu (23/9/2017) menjelaskan, lomba balap sepeda bertajuk “Tumble in the Jungle” berkelas dunia tersebut diperkirakan akan diikuti 100 orang pembalap sepeda gunung. Mereka berasal dari Denmark, Inggris, Malaysia, Singapura, Indonesia dan negara lainnya.
Even lomba balap sepeda gunung tersebut, kata Lisman, merupakan lomba balap sepeda gunung pertama di kawasan restorasi ekosistem hutan tropis dataran rendah Indonesia. Trek sudah disiapkan sepanjang sekitar 30 kilometer (Km) di dalam kawasan Harapan Rainforest yang atraktif dengan beragam tantangan, seperti pendakian, penuruan, dan lumpur.
“Peserta akan menghabiskan masa tiga hari di dalam hutan dataran rendah yang kaya akan keanekaragaman hayatinya ini. Mengingat lokasi balapan yang jauh dari kota, peserta dibatasi hanya 100 orang,”katanya.
Dijelaskan, total hadiah yang diperebutkan pada lomba balap sepeda gunung tersebut mencapai Rp 70 juta. Pendaftaran lomba balap sepeda gunung tersebut dibuka secara online melalui website www.mtb-hutanharapan.id atau melalui link yang terdapat di www.hutanharapan.id. Pendaftaran ditutup begitu mencapai batas jumlah peserta. Biaya pendaftaran sudah termasuk akomodasi dan transportasi dari Kota Jambi ke lokasi.
Promosi Ekowisata
Menurut Lisman Sumardjani, lomba balap sepeda gunung internasional Harapan Rainforest atau Tour de Harapan Rainforest tersebut digelar untuk mempromosikan program pemulihan ekosistem hutan dataran rendah Sumatera serta mendukung kegiatan sepeda gunung dan pengembangan wisata alam. Selain itu, lomba balap sepeda gunung tersebut juga dimaksudkan untuk kecintaan terhadap alam dan mempromosi budaya dan wisata daerah.
Lomba balap sepeda gunung tersebut, tambah Lisman dilaksanakan atas kera sama Dubes Denmark di Indonesia dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pemerintah daerah. Tujuannya melestarikan Harapan Rainforest sekaligus menjadikan hutan harapan itu menjadi destinasi baru ekowisata Jambi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Ujang Hariadi menyatakan, lomba balap sepeda gunung bertaraf internasional di kawasan Harapan Rainforest tersebut perlu didukung dan dipromosikan karena mampu mendatangkan wisatawan mancanegara serta membangun pengembangan ekowisata di Jambi.
Semakin Lestari
Lisman Sumardjani mengatakan, Pemerintah Indonesia terus berupaya agar Harapan Rainforest semakin lestari karena kawasan hutan tersebut mrupakan benteng terakhir penyelamatan hutan dataran rendah dan hutan tropis di Sumatera.
Untuk itu, Pemerintah RI mengelurakan kebijakan restorasi ekosistem di hutan produksi secara resmi melalui Sutat Keputrsan (SK) Menteri Kehutanan No 159/Menhut-II/2004. Kemudian tahun 2005, untuk pertama kalinya Pemerintah Indonesia menetapkan 100.000 hektare (ha) hutan dataran rendah di Sumatera Selatan dan Jambi menjadi kawasan restorasi ekosistem.
Kebijakan restorasi ekosistem tersebut diambil karena ada kekhawatiran akan hilangnya hutan alam di kawasan hutan produksi, rentannya pengelolaan kawasan hak pengusahaan hutan (HPH), dan perubahan hutan alam menjadi peruntukan lainnya.
Berdasarkan SK Menhut No 293/Menhut-II/2007, ditetapkan kawasan hutan restorasi ekosistem sekitar 52.170 ha di Kabupaten Musibanyuasin, Sumatera Selatan. Sedangkan berdasarkan SK Menhut No 327/Menhut-II/2010), ditetapkan sekitar 98.555 ha kawasan hutan restorasi ekosistem di wilayah Kabupaten Batanghari dan Sarolangun, Jambi.
Ditambahkan, Kawasan hutan restorasi ekosistem yang kini
terus dilestarikan merupakan bagian dari 500 ha sisa hutan dataran
rendah di Sumatera. Sebanyak 20 % atau 100.000 ha hutan tersebut berada
di Jambi dan Sumatera Selatan. Sebelumnya atau tahun 1900, luas hutan
dataran rendah dan tropis di Sumatera mencapai 16 juta ha. (JP-Lee)
Selesai sudah "Tumble In The Jungle" Hutan Harapan Cross Country MTB 2017, Sampai Ketemu lagi di Tumble In The Jungle tahun depan. Photo Ardi Wijaya. |
Selesai sudah "Tumble In The Jungle" Hutan Harapan Cross Country MTB 2017, Sampai Ketemu lagi di Tumble In The Jungle tahun depan. Photo Ardi Wijaya. |
Selesai sudah "Tumble In The Jungle" Hutan Harapan Cross Country MTB 2017, Sampai Ketemu lagi di Tumble In The Jungle tahun depan. Photo Ardi Wijaya. |
Selesai sudah "Tumble In The Jungle" Hutan Harapan Cross Country MTB 2017, Sampai Ketemu lagi di Tumble In The Jungle tahun depan. Photo Ardi Wijaya. |
Selesai sudah "Tumble In The Jungle" Hutan Harapan Cross Country MTB 2017, Sampai Ketemu lagi di Tumble In The Jungle tahun depan. Photo Ardi Wijaya. |
Selesai sudah "Tumble In The Jungle" Hutan Harapan Cross Country MTB 2017, Sampai Ketemu lagi di Tumble In The Jungle tahun depan. Photo Ardi Wijaya. |
Selesai sudah "Tumble In The Jungle" Hutan Harapan Cross Country MTB 2017, Sampai Ketemu lagi di Tumble In The Jungle tahun depan. Photo Ardi Wijaya. |
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE