Jambipos Online, Jakarta-Kejahatan kemanusiaan terhadap etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar, menjadi sorotan dunia internasional. Indonesia pun segera mengambil langkah strategis untuk meredakan krisis ini.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada Senin (4/9/2017) depan akan terbang ke Yangon, Myanmar. Kunjungannya kali ini bertujuan untuk mencari penyelesaian konflik Rohingya.
"Rencananya (begitu)," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (Tata) saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (2/9/2017).
"Rencananya (begitu)," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (Tata) saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (2/9/2017).
Di Myanmar nanti, Menlu Retno akan menemui sejumlah petinggi militer Myanmar. Pemimpin de-facto Myanmar yang juga penerima nobel perdamaian, Aung San Suu Kyi, juga akan ditemui Menlu Retno. "Iya," ucap Tata membenarkan.
Seperti diketahui, kekerasan terhadap etnis Rohingya di Myanmar terus terjadi. Korban jiwa pun terus bertumbangan dari peristiwa ini.
Sekitar 20 ribu orang Rohingya saat ini berada di perbatasan Bangladesh. Akses mereka pun ditutup untuk memasuki negara Asia Selatan. Ada pula yang putus asa dan melakukan tindakan nekat, yaitu menyeberangi Naf, sebuah sungai perbatasan.
MUI Minta Menlu Retno Desak Suu Kyi Lindungi Rohingya
Majelis Ulama Indonesia meminta Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi untuk mendesak pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, agar melindungi etnis minoritas Muslim Rohingya yang mengalami kekerasan dari aparat militer.
Menlu Retno (kiri) dijadwalkan berkunjung ke Myanmar untuk bertemu Aung San Suu Kyi (kanan) untuk membahas kekerasan terhadap Rohingya. (Dok. Kemlu RI) |
Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengatakan dirinya sudah berkomunikasi langsung dengan pemerintah terkait masalah ini menjelang pertemuan Retno dengan Suu Kyi yang rencananya bakal digelar besok, Senin (3/9).
"Tadi saya sudah bertemu dengan Ibu Menteri Luar Negeri dan Bapak Wakil Menlu," kata Anwar kepada CNNIndonesia.com, Sabtu.
Anwar mengatakan MUI sangat mendukung kunjungan Retno ke Rangoon, Myanmar, di mana Retno bakal bertemu Suu Kyi dan para petinggi militer negara tersebut.
Namun, ia mengatakan pihaknya "meminta Ibu Menlu dan pemerintah Indonesia untuk secara serius mendesak pemerintah Myanmar."
Adapun permintaan yang dia ajukan di antaranya adalah untuk mendesak Suu Kyi mengembalikan keamanan di negara bagian Rakhine dan menghormati hak-hak masyarakat, terutama penduduk yang beragama Islam.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan hampir 50 ribu warga Rohingya telah mengungsi untuk menghindari kekerasan yang kembali meningkat sejak akhir pekan lalu.
Para pengungsi mengatakan tentara Myanmar menyerang mereka, sementara pemerintah menyalahkan "teroris Rohingya" yang memicu kekerasan.
Sekitar 27 ribu pengungsi telah melintasi perbatasan Bangladesh sejak Jumat, sementara 20 ribu lainnya terjebak di daerah tak bertuan yang memisahkan kedua negara tersebut.
Pemerintah menyatakan setidaknya 400 orang tewas dalam bentrokan sejak saat itu. Di antaranya, kata pemerintah, adalah 370 "teroris." Namun, sejumlah pegiat hak asasi manusia menyebut militer juga membunuhi perempuan, anak-anak dan orang tak bersalah.
Anwar meminta Retno mendesak Suu Kyi "menghentikan segala bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah dan militer Myanmar terhadap penduduk dan umat Islam di Rakhine dan di daerah lainnya di Myanmar."
Selain itu, Suu Kyi juga mesti "melindungi seluruh penduduk yang ada di Myanmar dan hak-haknya, tidak hanya bagi mereka yang beragama Islam tapi juga yang lainnya.
"Memberi akses kepada lembaga kemanusiaan internasional dan dari Indonesia untuk masuk ke Rakhine State untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat." (JP)
"Tadi saya sudah bertemu dengan Ibu Menteri Luar Negeri dan Bapak Wakil Menlu," kata Anwar kepada CNNIndonesia.com, Sabtu.
Anwar mengatakan MUI sangat mendukung kunjungan Retno ke Rangoon, Myanmar, di mana Retno bakal bertemu Suu Kyi dan para petinggi militer negara tersebut.
Namun, ia mengatakan pihaknya "meminta Ibu Menlu dan pemerintah Indonesia untuk secara serius mendesak pemerintah Myanmar."
Adapun permintaan yang dia ajukan di antaranya adalah untuk mendesak Suu Kyi mengembalikan keamanan di negara bagian Rakhine dan menghormati hak-hak masyarakat, terutama penduduk yang beragama Islam.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan hampir 50 ribu warga Rohingya telah mengungsi untuk menghindari kekerasan yang kembali meningkat sejak akhir pekan lalu.
Para pengungsi mengatakan tentara Myanmar menyerang mereka, sementara pemerintah menyalahkan "teroris Rohingya" yang memicu kekerasan.
Sekitar 27 ribu pengungsi telah melintasi perbatasan Bangladesh sejak Jumat, sementara 20 ribu lainnya terjebak di daerah tak bertuan yang memisahkan kedua negara tersebut.
Pemerintah menyatakan setidaknya 400 orang tewas dalam bentrokan sejak saat itu. Di antaranya, kata pemerintah, adalah 370 "teroris." Namun, sejumlah pegiat hak asasi manusia menyebut militer juga membunuhi perempuan, anak-anak dan orang tak bersalah.
Anwar meminta Retno mendesak Suu Kyi "menghentikan segala bentuk tindak kekerasan yang dilakukan oleh pemerintah dan militer Myanmar terhadap penduduk dan umat Islam di Rakhine dan di daerah lainnya di Myanmar."
Selain itu, Suu Kyi juga mesti "melindungi seluruh penduduk yang ada di Myanmar dan hak-haknya, tidak hanya bagi mereka yang beragama Islam tapi juga yang lainnya.
"Memberi akses kepada lembaga kemanusiaan internasional dan dari Indonesia untuk masuk ke Rakhine State untuk memberikan bantuan dan pertolongan kepada masyarakat." (JP)
Sumber: Detik.com
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE