Jambipos Online, Merangin-Proyek pembangunan embung di Desa Pinang Merah (B1), Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin dilihat warga belum maksimal dalam pengerjaan. Dinas PU Provinsi Jambi diminta untuk melihat proyek itu agar tidak menimbulkan masalah.
Proyek embung yang diketahui dibawah pengawasan PU Provinsi Jambi, tampak kurang baik seperti pembuatan jaringan air.
Seperti hasil pengamatan Jambipos Online, Senin (4/9/2017) pada pembuatan turap tampak kurang bagus. Informasi dihimpun ketebalan seharusnya 50cm, namun hanya dibuat 30cm.
Masyarakat Desa Pinang Merah, KRT, RAI, JUM dan KUM kepada Jambipos Online dilokasi mengatakan, mereka sangat bangga dengan adanya pembangunan seperti ini. Tapi mereka juga sangat menyanyangkan pekerjaannya kurang baik.
“Baru 2-3 hari dikerjakan sudah roboh. Kedua kami lihat sendiri pada saat tukang memasang besi itu tidak pakai kait, hanya main tanam saja jadi tidak ada tahannya. Bapak coba hubungi pihak rekanan itu, tolong pertanyakan kenapa besi pagar itu main tancap saja, tidak diikat. Kedua turap yang dipasang itu letakkan batu lalu semen sedangkan tanahnya ditimbun. Apakah begitu pengerjaannya,” ujar RAI.
“Kalau rekanan itu tidak percaya ajak dia, ambil gudam bongkar dulu. Lihat besi itu main tancap saja. Kami siap jadi saksi nanti. Karena kalau pembangunan ini bagus, anak cucu kami yang dapat manfaatnya. Kalau dikerjakan asal jadi yang rugi kami disini. Kalau pemborongnya yang penting siap dan untung banyak,” ujar warga.
Warga juga berharap Pemkab Merangin meninjau proyek embung tersebut.
“Kalau kami nilai pengawasnya D3 (Datang Duduk Diam) tidak mau tau. Kalau pemborong kerja proyek itu ganti terus sudah dua kali ganti tukang. Kalau tukangnya beres harus diganti, karena dicari untung besar,” ujarnya.
Selanjutnya Jambipos Online mencoba mengkonfirmasi kepada pemborongnya yang akrab dipanggilan pekerja pak haji di no HP 0812716365xx. Saat ditanya masalah pembangunan yang dikerjakan tukang, pak haji itu belum siap. “Yang roboh kemarin akan kami perbaiki,” ujarnya.
Saat ditanya soal bestek proyek itu dan anggarannya, pak haji itu menyarankan untuk menayakan ke Kementerian PU-PERA. Proyek itu dikerjakan PT Pili And Tris Sunas sumber dana APBN dengan tanggal kontrak 23 Februari 2017.
“Bapak konfirmasinya jangan sama saya, harus konfirmasi ke PU Pusat,” kata pak haji dengan nada yang tinggi.
Lalu pak haji membilang silahkan naik beritanya. “Kami tidak takut. Kenapa wartawan dan LSM itu selalu usil dengan proyek-proyek kami,” ujar pak haji mengakhiri. (JP-Yah)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE