(Kiri ke kanan) Kepala Perwakilan BI Jambi Vielloeshant Carlusa, Wakil Gubernur Jambi H Fachrori Umar, Dosen Universitas Jambi (Unja) Prof Samsurizal Tan. |
Jambipos Online, Jambi-Pengamat ekonomi dari Universitas Jambi (Unja) Prof Samsurizal Tan menjelaskan ada tiga pelaku ekonomi yang sesungguhnya yang harus menjadi perhatian pemerintah. Pertama yakni Rumah Tangga Produktif (RTP), Swasta Efektif (SE), dan Pemerintah Efisien (PE).
Sinergitas tiga kelompok ini menjadi faktor dan tolak ukur pertumbuhan ekonomi di daerah, maupun secara nasional.
Ketiga pelaku ekonomi tersebut jika sudah bekerja sesuai dengan kriteria di atas akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing.
Kualitas, harga, marketing, teknologi, derivative product, promosi, dan ketergantungan pada sektor primer dapat teratasi dengan baik.
Hal itu diungkapkan Prof Samsurizal Tan pada Forum Ekonomi Daerah Provinsi Jambi Tahun 2017, bertempat di Bappeda Provinsi Jambi, Kamis (7/9/2017).
Forum ini dibuka oleh Wakil Gubernur Jambi H Fachrori Umar dan dihadiri Kepala OJK Jambi Darwisman, Kepala Perwakilan BI Jambi Vielloeshant Carlusa, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi, serta para pejabat terkait lingkup Pemerintah Provinsi Jambi.
Menurut Samsurizal Tan, beberapa hal terkait dengan semangat forum Mendorong Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah melalui pengendalian inflasi serta menciptakan iklim investasi yang kondusif menuju Jambi TUNTAS 2021.
“Era daya saing tidak cocok dengan keuntungan komparatif pada keunggulan sumber daya alam di Provinsi Jambi. Hal ini mengakibatkan lambatnya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi,” kata Dosen Unja ini.
Sementara H Fachrori Umar menekankan sangat pentingnya daya saing untuk meningkatkan perekonomian. Sektor perekonomian Provinsi Jambi hingga saat ini masih didominasi sektor pertanian dan pertambangan, yang artinya perekonomian yang masih bertumpu pada sektor primer dengan nilai tambah yang rendah serta harga jualnya sangat rentan dan fluktuatif karena bergantung pada pasar regional dan pasar internasional.
“Butuh transformasi ekonomi yang sudah harus bergeser dari sektor primer ke sekunder bahkan ke arah sektor tersier. Mempercepat pertumbuhan ekonomi tidak bisa hanya bergantung pada sumber daya alam, tetapi juga pada faktor sumber daya manusia atau para pelaku ekonomi yang terlibat dalam proses pembangunan. Meningkatkan daya saing daerah, apalagi sekarang MEA dimana pergerakan barang dan jasa tidak dibatasi wilayah administrasi,” katanya.
Fachrori Umar mengungkapkan bahwa tertinggalnya sumber daya manusia serta kualitas produk dalam persaingan dapat mempersulit gerak perekonomian suatu daerah, serta menegaskan butuh infrastruktur, energi listrik, struktur tenaga kerja yang masih didominasi buruh berketerampilan rendah dapat ditingkatkan menjadi lebih berdaya saing. (JP-Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE