Jambipos Online, Jakarta-Usai menerima Penghargaan Lencana Melati Pramuka dalam Upacara Peringatan Hari Pramuka Nasional ke-56, Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA mengadakan pertemuan dengan United Nations Development Programme (UNDP), organ Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk program pembangunan, di Cibubur, Jakarta Timur, Senin (14/8/2017) siang.
Zola didampingi oleh Dirut Bank Jambi, A.Yani, sementara dari pihak UNDP adalah Head of Partnership UNDP Indonesia, Ade, dan Technical Advisor UNDP, Ikhsan Mojo.
Dalam pertemuan tersebut, pihak UNDP mengatakan akan mengundang Zola untuk presentasi di Bangkok (Thailand) dan New York (Amerika Serikat), tentang pembangunan kelistrikan mikro hidro, sebagai salah satu implementasi Sustainable Development Goals SDG’s/tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan.
Head of Partnership UNDP Indonesia, Ade mengatakan, dia mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Jambi atas dukungan terhadap SDG’s di Provinsi Jambi, yang merupakan global commitment untuk mengembangkan suatu skema pembangunan untuk mengangkat masyarat Jambi.
“Pada prinsipnya, no one left behind, jadi semua akan terangkat dengan adanya SDG’s ini. Beberapa yang sudah kita lakukan inisiasi seperti mikro hidro. Skema-skema ini akan melibatkan masyarakat banyak untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan tersebut,” ujar Ade.
“Kami bekerja secara multi stakeholder partnership, ada BPD Jambi yang mendukung secara penuh, kemudian ada Bappeda, ada sektor swasta nantinya, dan Kementerian ESDM, tetpi itu tidak akan terjadi, kalau tidak ada dukungan dan political will dari Bapak Gubernur,” ungkap Ade.
Technical Advisor UNDP, Ikhsan Mojo mengemukakan, alasan pemilihan Provinsi Jambi diundang ke Bangkok dan New York,
“Karena Jambi adalah provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan SDG’s, khususnya yang terkait dengan SDG 6, SDG yang terkait dengan masalah water, degan pembangkit listrik dengan mikro hidro yang akan kita ciptakan di Merangin. Karena ini yang pertatama, kita berikan kehormatan untuk melakukan presentasi dan untuk memaparkan tentang kisah keberhasilan yang dilakukan di Jambi sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang menjadi pelopor dalam lokalisasi tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” jelas Ikhsan Mojo.
Ikhsan Mojo mengharapkan supaya Provinsi Jambi bisa menjadi model pola kerjasama implementasi SDG’s terhadap provinsi-provinsi atau daerah lain yang ingin meniru kesuksesan atau cara kerja yang dilakukan oleh Jambi.
“Ini yang kita bawa keluar, supaya orang di luar, pertama di Bangkok, di Asia Pasifik, yang kedua di New York, Amerika Serikat, supaya bisa melihat bagaimana Indonesia melakukan komitmen dan menerapkan kesepakatan bersama sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan,” lanjut Ikhsan Mojo.
“Ini merupakan kesepakatan global pada tahun 2015, dan Indonesia termasuk dalam 160 negara yang pertama setuju, tetapi kemarin sudah diresmikan oleh Pak Jokowi dengan dikeluarkannya Perpres Nomor 49 Tahun 2017, yang intinya kerangka tujuan pembangunan berkelanjutan, tetapi Jambi sudah selangkah di depan. Juli 2017 baru disetujui Perpres,” tambah Ikhsan Mojo.
Ikhsan Mojo mengatakan, Regional Partnership for SDG’s (Kerjasama Regional untuk Penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) direncanakan dilaksanakan di Bangkok (Thailand) pada 24 – 25 Agustus 2017, sedangkan acara di New York (Amerika Serikat) direncanakan diselenggarakan pada akhir September 2017, bertepatan dengan Sidang Umum PBB.
Menanggapi hal tersebut, Zola mengatakan bahwa pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti dengan UNDP tentang adanya agenda ke Bangkok dan Ke New York.
“Kita berharap dapat bantuan dari UNDP, dan juga nanti di acara itu bisa bertemu dengan calon-calon investor, dan akan menyampaikan potensi apa yang dimiliki oleh Jambi, dan membuka kesempatan bagi investor-investor internasional untik mengetahui di Jambi itu apa yang bisa kita tawarkan,” kata Zola.
“Saya melihat, ini peluangnya sangat bagus sekali, sedang kita siapkan bahannya. Insya Allah, di acara itu nanti, bukan hanya berbicara tentang investasi, tetapi juga saya akan menyampaikan dan berharap juga bisa menjadi misi kebudayaan, kita berangkatkan songket, batik, dan Kopi Jambi, itu menjadi khas. Kemarin saya dari Bungo, ada permintaan untuk kopi sampai 50 ton per bulan, sedangkan kesiapannya belum, kita akan lihat ini, kalau memang potensi pasarnya ada, ini kita upayakan. Ini menjadi gambaran, apa yang mau kita fokuskan,” jelas Zola.
Zola mengatakan, penekanan agenda ke Bangkok dan New York adalah tentang pembangunan ketlistrikan Jambi. “Mikro hidro memang akan dibangun, insya Allah di Jangkat, Merangin, dan juga menjadi pionir mikro hidro 1 MW di Indonesia.
“Kalau ini sukses, insya Allah nanti akan ada rentetannya. Jadi, kita harus betul-betul persiapkan diri secara maksimal, tunjukkan bahwa program ini berhasil, setelah itu, kita akan approach lagi, kita akan minta lagi untuk yang lain mungkin yang lebih besar<” tutur Zola. (JP-Humas-Mustar Hutapea)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE