Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Jambi Tahun 2017, bertempat di Swiss Bell Hotel, Kamis (10/8/2017) sore. Humas |
Jambipos Online, Jambi-Gubernur
Jambi H Zumi Zola Zulkifli berharap agar Menteri Kesehatan (Menkes)
Republik Indonesia bisa menambah dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
bagi Provinsi Jambi.
Harapan itu dikemukakan Zumi Zola dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah
(Rakerkesda) Provinsi Jambi Tahun 2017, bertempat di Swiss Bell Hotel,
Kamis (10/8/2017) sore.
Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Prof.Dr.dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M
hadir dalam Rakerkesda Provinsi Jambi Tahun 2017 tersebut, dan Zola
sangat mengapresiasi kehadiran Menkes dalam acara tersebut.
“Saya
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas
kehadiran Ibu Menteri Kesehatan (Menkes) RI di Bumi Sepucuk Jambi
Sembilan Lurah. Ini menunjukan perhatian yang besar dari Menkes terhadap
bidang kesehatan di Pemerintah Provinsi Jambi (Pemrov) guna mendukung
Nawa Cita ke-5 dan Jambi TUNTAS Tahun 2021," ujar Zola.
Zola
mengatakan, ditengah berbagai keterbatasan dan tantangan Pemerintah
Provinsi Jambi bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota serta
instansi terkait di Provinsi Jambi terus berupaya meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat Provinsi Jambi dan mengharapkan supaya
pelayanan kesehatan berkualitas bisa diwujudkan.
Selain
mengharapkan peningkatan dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK), Zola
juga mengajukan harapannya kepada Menkes, yakni penambahan Dana Alokasi
Khusus (DAK) fisik dan non fisik, dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
di Provinsi Jambi, yang selanjutnya diharapkan agar pemerataan
pembangunan dapat terwujud, dan pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Zola
menjelaskan kinerja dibidang kesehatan serta target pembangunan
kesehatan di Provinsi Jambi.
“Kami terus berupaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian
Bayi (AKB) sebesar 34 per 1.000 sama dengan rata-rata nasional, Angka
Kematian Balita (AKABA) sebesar 36 per 1.000, dibawah rata-rata nasional
sebesar 42, Angka Pendek (Stunting) sebesar 18,9 dibawah rata-rata
nasional sebesar 19,2, relevansi kurus sebesar 7,7 diatas rata-rata
nasional sebesar 6,8," tutur Zola.
Zola menekankan, tantangan lain adalah pemenuhan target Universal Health
Coverage (UHC) 100 persen tahun 2021.
“Kita
harapkan seluruh masyarakat Provinsi Jambi akan menjadi peserta Jaminan
Kesehatan Nasional dan Daerah, sehingga memerlukan ketersediaan
fasilitas kesehatan yang mudah diakses dan berkualitas," ungkap Zola.
“Kita
menyadari bahwa membangun derajat kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan yang berkualitas tidaklah mudah, semua menghadapi berbagai
masalah, seperti kendala keterbatasan tenaga khususnya tenaga medis dan
dokter spesialis, kurangnya sarana prasarana dan peralatan fasilitas
kesehatan yang memenuhi standar. Di sisi lain, kita juga menghadapi
tantangan seperti tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas," katanya.
Disebutkan,
strategi dan kebijakan Pemerintah Provinsi Jambi dalam bidang
kesehatan, yakni penguatan pelayanan kesehatan primer dan rujukan,
pemenuhan standar kesehatan di fasilitas kesehatan, penguatan
pengelolaan jaminan kesehatan di kabupaten/kota, penguatan kesehatan
keluarga, penguatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Menkes
RI, Nila F Moeloek menjelaskan upaya pembangunan kesehatan untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal, yang membutuhkan serangkaian
program strategis yang didukung oleh sisitem kesehatan yang handal.
“Pembangunan
kesehatan adalah upaya yang dilakukan oleh semua komponen bangsa untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang. Program strategis yang dilakukan oleh sistem kesehatan nasional
yang handal," tutur Nila F Moeloek.
Menkes
juga menjelaskan tentang pendekatan yang digunakan untuk mencapai
derajat kesehatan yang optimal, melalui pendekatan keluarga dan
menciptakan gerakan di masyarakat.
"Mari
kita wujudkan Jambi sehat, paling tidak 80 persen sehat dan yang sakit
hanya 20 persen, bahkan kalau yang sakit kalau hanya 10 persen saja,"
kata Nila F Moeloek.
Sebelumnya,
saat membuka Rakerkesda pada pagi harinya, Penjabat Sekretaris Daerah
(Pj. Sekda) Provinsi Jambi, Drs.H.Erwan Malik,MM menyatakan melalui
Rakerkesda dapat diketahui isu strategis yang dibutuhkan untuk menekan
masalah-masalah kesehatan masyarakat di Provinsi Jambi.
Terutama
menekan angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita,
angka pendek (stunting), gizi buruk serta penyakit tidak menular (PTM)
dan manular.
Gubernur
Jambi H Zumi Zola Zulkifli berharap agar Menteri Kesehatan (Menkes)
Republik Indonesia bisa menambah dana Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
bagi Provinsi Jambi.
Harapan itu dikemukakan Zumi Zola dalam Rapat Kerja Kesehatan Daerah
(Rakerkesda) Provinsi Jambi Tahun 2017, bertempat di Swiss Bell Hotel,
Kamis (10/8/2017) sore. Photo: Humas
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE