Tugu Monas Kotabaru Jambi Mulai Direhap dengan membangun Tugu Keris Siginjai. |
Jambipos Online, Jambi-Polemik soal rencana pembangunan Tugu Keris Siginjai yang akan menggantikan Tugu Monas Kotabaru terus menyeruak lewat sosial media. Pro-kontra pembangunan tugu itu marak oleh warganet. Ada yang setuju dan tak sedikit pula yang protes.(Baca: Ini Gambar Tugu Keris Siginjai Itu)
Salah satu aktivis Jambi, Mulyadi Afrinal memberikan pendapat lewat sosial media terait dengan pembangunan tugu tersebut. Berikut ini kutipan pendapatnya:
Polemik terkait pembangunan Tugu Keris Siginjai di persimpangan di kawasan Balaikota Kota Jambi, yang semula merupakan tugu jam yang biasanya disebut warga kota tugu monas Kotabaru.
Pertama kali ke Jambi saya bingung kok monas ada juga di Jambi, sementara Monas itu cuma ada di Jakarta, pun jam gadang hanya ada di Bukittinggi...belum lagi kawasan taman tanggo Rajo didepan rumah Gubernur Jambi disebut Ancol..ada apa ini...?!!
DAN saat itu saya belum begitu memahami makna dari Tata Ruang Wilayah yang sesungguhnya. Namun saat ini, baru sedikit memahami, jika suatu daerah Tata Ruang Wilayah nya harus mengikuti budaya asli daerahnya.
Sebagai contoh, disaat kita akan memasuki Sumatera Barat, seketika kita melihat atap rumah bertanduk (bergonjong) itu sudah menandakan bahwa telah memasuki wilayah Minangkabau.
Demikian pula semestinya Provinsi Jambi, antara Kabupaten mesti ada tanda, ciri yang membedakan. Meskipun berdekatan seperti Muarojambi dan Kabupaten Batanghari. Apalagi Kota Jambi yang merupakan pusat Provinsi Jambi, kebanggaan kita bersama.
Syukur Alhamdulillah... Gubernur sebelumnya telah memulai melakukan itu, setidaknya ada hal yang monumental yang kini menjadi icon Kota Jambi yakni Jembatan Pedestarian, monumen Gentala Arasy.
Terkait pembangunan Tugu Keris Siginjai di Kota Jambi, saya fikir adalah suatu hal yang wajar dan biasa saja oleh karena sepanjang yang saya tau, demikianlah salah satu perwujudan dari penataan ruang yang sesungguhnya.
Sebab Keris Siginjai adalah pusaka turun temurun Kesultanan Jambi dan lambang pemersatu rakyat Jambi, selama kurang lebih 400 tahun.
Lalu apa yang salah, jika Walikota Jambi membangun monumen yang akan menjadi perlambang semangat dan persatuan rakyat Jambi ini...??
Sebagai catatan, untuk penamaan tanam Jomblo saya sepakat, ini boleh diganti dan walikota pernah mengatakan kapan saja nama itu bisa diganti jika publik menginginkan...hehehe..piss bro.
Jangan Asal Bangun
Sementara seorang mantan aktivis Jambi yang kini sudah menjadi ASN di Kesbangpol Provinsi Jambi, Fiet Haryadi terus nyaring dalam komentarnya soal protes pembangunan Tugu Keris Siginjai itu. Berikut ini pendapat Fiet Haryadi:
“Jangan asal Bangun". Patut menghargai ide kreatif orang lain. Terkait keinginan bos Bangkit/pak Walikota Jambi (H Syarif Fasha) ingin membangun Tugu Keris Siginjai patut mendapat dukungan.
Namun yang menjadi ganjalan dan timbulnya kritikan, kenapa harus menghancurkan dan menghapuskan suatu karya dan kenangan dari pemimpin sebelumnya yang mana untuk membangun ide nya jam tugu bundaran di Kotabaru akan dihancurkan.
Masing masing pemimpin berkeinginan untuk meninggalkan kenangan semasa dirinya menjabat. Namun setidaknya kita dapat saling menghargai jasa ide dan kreatif orang lain. Jika bos Bangkit/ pak walikota mau bisa saja mencari lokasi dan tempat yang pas tanpa harus mengganti bangunan yang ada.
Untuk itu masyarakat harus melihat kondisi ini mari kita dukung pembangunan Keris Siginjai tapi tidak menghapuskan bangunan yang ada. Kencangkan kencangkan. (JP-Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE