Karikatur Syaril Hannan (Pak Do). |
Jambipos Online, Jambi-Krisis air bersih di Kota Jambi hingga kini tidak bisa teratasi akibat terbatasnya produksi air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mayang Kota Jambi. Jumlah keluarga di Kota Jambi yang belum terjangkau jaringan pipa air bersih mencapai 60.000 atau sekitar 59 persen dari sekitar 102.000 rumah tangga.
“Keluhan warga Kota Jambi mengenai krisis air bersih hingga kini masih tinggi. Pihak PDAM Kota Jambi belum mampu mengatasi krisis air bersih tersebut. Persoalannya satu instalasi pengolahan air (IPA) baru PDAM kota ini belum kunjung beroperasi. Padahal seharusnya, IPA tersebut sudah difungsikan Juni lalu,” kata Ketua Komisi III (Bidang Ekonomi dan Pembangunan) Kota Jambi, Junaedi Singarimbun, Selasa (25/7/2017).
Dalam peninjauan Komisi III DPRD Kota Jambi dan Gubernur Jambi, Zumi Zola ke PDAM Tirta Mayang Kota Jambi pekan lalu, terungkap bahwa perusahaan air minum di kota itu sudah memprogramkan penambahan 10.000 pelanggan baru dua tahun ini. Namun karena dua IPA, yakni IPA Broni dan Aur Duri Kota Jambi tak kunjung beroperasi, rencana penambahan sambungan air bersih tersebut belum terealisasi.
“Masih banyak warga masyarakat Kota Jambi mengeluh karena distribusi air bersih dari PDAM ke rumah mereka tidak lancar. Terkadang air PDAM yang mengalir ke rumah warga kotor,” katanya.
Junaedi menambahkan, pada rapat dengar pendapat Komisi III DPRD Kota Jambi dengan PDAM Tirta Mayang sebelum Idul Fitri Juni lalu, pihak PDAM mengakui pembangunan IPA Broni berkapasitas 600 liter air per detik sudah selesai.
Namun ternyata pengoperasian IPA tersebut belum dilakukan.
Karena itu DPRD Kota Jambi meminta PDAM setempat serius menangani pembangunan IPA tersebut agar target penambahan 10.000 sambungan air minum tahun ini bisa terlaksana.
“IPA PDAM Tirta Mayang Kota Jambi ini dibangun dari dana bantuan pusat. IPA Broni ini berkapasitas 600 liter per detik, mampu meningkatkan pasokan air bersih kepada ribuan pelanggan baru. Semestinya IPA tersebut sudah selesai dibangun April lalu dan dioperasikan mulai Juni 2017,” katanya.
Sudah Rampung
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, Erwin mengatakan, pembangunan IPA Broni sudah rampung 100 persen. Saat ini pihaknya sedang menyelesaikan sistem pengoperasian dan pendistribusian air saja.
“IPA Broni berkapasitas 600 liter per detik tersebut nantinya mampu mendistribusikan air hingga kawasan Pal 10, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi atau sekitar 15 kilometer dari IPA Broni. Pengoperasian IPA Broni ini sudah bisa dimulai bulan Agustus,” katanya.
Menurut Erwin, molornya pengoperasian IPA Broni PDAM Kota Jambi tersebut akibat keterlambatan pihak kontraktor menyerahkan proyek tersebut kepada PDAM. Pembangunan IPA tersebut sepenuhnya dilaksanakan pemerintah pusat (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/PUPR).
“Jadi kami masih menunggu proses serah terimanya,”ujarnya.
Sementara Gubernur Jambi, Zumi Zola mengatakan, IPA Broni sudah siap dioperasikan. Intake (pipa masuk) ke bak penampungan air sudah berfungsi.
Saat ini hanya menunggu kesiapan PDAM setempat menyalurkan air dari IPA tersebut kepada pelanggan. Produksi air bersih yang disalurkan ke pelanggan dari IPA Broni berkapasitas 600 liter per detik tersebut baru 300 liter per detik atau 50 persen.
“Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, termasuk peningkatan pelayanan air minum. Karena Kami terus memantau pelaksanaan pembangunan IPA Broni dan Aur Duri PDAM Kota Jambi in. Beroperasinya dua IPA PDAM ini diharapkan dapat mengurangi keluhan masyarakat mengenai krisis air bersih,”katanya.
Zola mengungkapkan, Pemprov Jambi siap membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, termasuk penggantian pipa air yang sudah tua dan harus diganti. Selain itu, pihaknya juga siap membantu mengupayakan dana pusat untuk pembangunan berbagai fasilitas PDAM di Jambi melalui anggota DPR Daerah Pemilihan Jambi, H Bakri. (JP-L33)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE