Akun Facebook bernama Muhammad Hidayat S. |
Hampir setiap status atau tautan video oleh akun tersebut ditanggapi dengan kata yang sama, seringkali tulisan ndeso itu diulang-ulang hingga satu layar panjangnya.
Kadang-kadang tulisan ndeso itu tercantum bersama foto komedian dan pemandu acara talk show televisi Tukul Arwana.
Peristiwa ini kemungkinan ada kaitannya dengan tindakan seorang warga Bekasi bernama Muhammad Hidayat yang melaporkan video unggahan Kaesang Pangarep -- putra Presiden Jokowi -- ke polisi dengan tuduhan ujaran kebencian.
Redaksi belum bisa memverifikasi apakah akun Muhammad Hidayat S itu adalah benar milik si pelapor Kaesang.
Akun itu cukup aktif, dengan 4.966 teman. Dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar status dan video yang dimuat terkait pemilihan gubernur DKI Jakarta, celaan terhadap Presiden Jokowi dan jajaran Polri, dan pembelaan terhadap pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Syihab.
Pada foto cover di atas nama akun terdapat tulisan "Sahabat Muslim, Amar Ma'ruf Nahi Munkar". Di kolom pekerjaan ditulis "pekerja sosial dan pedagang rongsok" dengan alamat tinggal Bekasi.
Dalam video yang dilaporkan Muhammad, Kaesang mengkritik pihak-pihak yang meminta proyek dari orangtua yang bekerja di pemerintahan.
Dia juga mengkritik orang-orang --terutama yang memiliki gelar dan menyelesaikan kuliah di luar negeri -- yang kembali ke Indonesia, tetapi bukan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik, malah menghancurkan.
Mereka itu disebutnya dengan ndeso.
Kaesang juga mengkritik pihak-pihak yang mengajarkan anak-anak kecil menyebarkan kebencian. Padahal, anak-anak itu adalah penerus bangsa.
Dia menyebut mereka yang mengajarkan anak-anak kecil menyebarkan kebencian dengan kata ndeso.
Kata ndeso sendiri dalam bahasa sehari-hari di kalangan komunitas Jawa Tengah kurang lebih bermakna udik atau kampungan atau kurangnya pemahaman terhadap tata krama.
Ini Makna Ndeso dari Video Kaesang
Seperti dilansir BeritaSatu.com, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Pol Mochamad Iriawan
menyatakan pihaknya belum mengetahui apakah sosok Kaesang yang
dilaporkan karena diduga melakukan ujaran kebencian adalah putra
Presiden Joko Widodo.
Namun Muhammad Hidayat S diketahui merupakan berstatus tersangka dalam kasus dugaan penodaan agama di Polda Metro Jaya.
Namun Muhammad Hidayat S diketahui merupakan berstatus tersangka dalam kasus dugaan penodaan agama di Polda Metro Jaya.
"Ini kan laporan biasa ya, kebetulan ada nama Kaesang. Itu
pun belum tentu Kaesang yang mana. Makanya, akan kami lakukan
penyelidikan untuk memahami laporan tersebut. Dari penyelidikan, nanti
kita lihat, ada saksi ahli yang memastikan apakah itu dalam ranah pidana
atau tidak, itu akan ditentukan," kata Iriawan di Lanud Halim
Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (5/7/2017).
Sebelumnya, seseorang bernama Muhammad Hidayat melaporkan Kaesang ke
Polresta Bekasi Kota dengan dugaan melakukan ujaran kebencian melalui
video di media sosial.
"Tadi malam saya baca laporannya. Hanya Kaesang saja. Itu kan
harus dilihat juga di mana bicara, rekamannya apa dan sebagainya. Kita
lakukan penyelidikan. Perkembangannya nanti kita sampaikan," katanya.
Iriawan mengaku juga belum melihat video dimaksud. "Nanti saya dalami
dulu karena baru tadi malam, sehingga kita tahu dasar laporan itu dari
mana, dari Youtube-kah? Atau dari rekaman apakah? Jadi mohon waktu,"
ungkap Iriawan.
Iriawan menyebutkan dalam laporan itu disebutkan kata-kata yang diduga merupakan ujaran kebencian.
"Di situ kalau tidak salah ada kata-kata 'kalau tidak menjalankan apa tentang yang ada di situasi itu, ndeso-lah',
kira-kira begitu, tetapi saya belum dalami. Saya akan perintahkan
kapolres untuk menindaklanjuti laporan tersebut," kata Iriawan.
Terkait kata ndeso, dalam video yang ada di Youtube,
terlihat putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep yang mengenakan kaus
biru dan memakai topi bertulis "Kolektor Kecebong" mengkritik
pihak-pihak yang meminta proyek dari orangtua yang bekerja di
pemerintahan.
Dia juga mengkritik orang-orang--terutama yang memiliki gelar dan
menyelesaikan kuliah di luar negeri--yang kembali ke Indonesia, tetapi
bukan untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik, malah menghancurkan.
Mereka itu disebutnya dengan ndeso.
Kaesang juga mengkritik pihak-pihak yang mengajarkan anak-anak kecil
menyebarkan kebencian. Padahal, anak-anak itu adalah penerus bangsa. Dia
menyebut mereka yang mengajarkan anak-anak kecil menyebarkan kebencian
dengan kata ndeso.
"Jangan sampai kita itu kecolongan dan kehilangan generasi terbaik yang kita punya," kata Kaesang dalam video itu.
Kaesang menyarankan untuk membangun Indonesia yang lebih baik, semua
pihak harus bekerja sama. "Iya kerja sama, bukan malah saling
menjelek-jelekan, mengadu domba, mengkafir-kafirkan orang lain," ujar
Kaesang.
Pada bagian akhir video, Kaesang menyatakan,"Kita itu Indonesia, kita itu hidup dalam perbedaan. Salam kecebong." (JP-03)
Ini Video Yang Diduga Dilaporkan Tersebut (Sumber Youtube).
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE