Jambipos Online, Jambi-Wartawan yang tergabung di Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan pekerja jurnalis lainnya untuk mampu dan membentengi berita-berita Hoax (bohong) yang kini marak di media sosial dan media online.
Berita-berita hoax yang penuh dengan fitnah, lebih banyak memprovokasi dan menerkan kebencian didalamnya yang mengatasnamakan rakyat. Hal ini dapat membahayakan, karena berita hoax ini akan membodohi masyarakat. Suatu negeri tidak akan maju, apabila masyarakatnya sudah terjebak dalam kebencian dan kebodohan.
Berita-berita hoax yang penuh dengan fitnah, lebih banyak memprovokasi dan menerkan kebencian didalamnya yang mengatasnamakan rakyat. Hal ini dapat membahayakan, karena berita hoax ini akan membodohi masyarakat. Suatu negeri tidak akan maju, apabila masyarakatnya sudah terjebak dalam kebencian dan kebodohan.
Dengan alasan Hak Asasi Manusia (HAM) kini masyarakat semakin mudah membuat berita-berita hoax, namun tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Kini berita Hoax di sosial media menjadi bom waktu bagi masyarakat. (Baca: Ini Dua Kandidat Calon Ketua PWI Jambi Pengganti Mursid Sonsang)
Pasalnya berita-berita Hoax ini sangat membodoho masyarakat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dengan berkembang pesatnya media online, tentunya wartawan harus dituntut profesional dan menjaga kode etik Jurnalis dalam menyajikan berita.
Sebagai rekan kerja pemerintah, PWI sangatlah penting.
Terutama dalam hal memajukan informasi pembangunan dan demokrasi masyarakat, peranan wartawan sangatlah penting. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas wartawan di Provinsi Jambi adalah program uji kemampuan wartawan (UKW) yang diselenggarakan PWI Jambi.
Demikian dipaparkan Gubernur Jambi H Zumi Zola saat membuka Konferensi Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jambi di Novita Hotel Jambi, Sabtu (6/5/2017) malam. Pembukaan ditandai dengan Pemukulan Gong sebanyak lima kali.
Pembukaan Konfrenprov PWI Jambi itu dihadiri Ketua Bidang Koordinator Daerah PWI Pusat Attal Depari, Anggota DPR RI Dapil Jambi Sutan Adil Hendra Nasution, Forkompinda Provinsi dan Kota Jambi, Kabad Humas Kota Jambi Abu Bakar, Usman Ermulan (Tokoh Pers Jambi) dan sebanyak 252 Peserta Konfrenprov PWI Jambi.
“Kami sangat mendukung dengan program ini. Tentunya dengan program tersebut malah menambah ilmu untuk wartawannya, apalagi sekarang ini kebutuhan masyarakat akan informasi sangatlah tinggi. Jadi kualitas wartawannya juga harus meningkat," kata Zumi Zola.
“Apalagi sekarang ini banyak beredar berita hoax yang dibuat oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. Sekarang ini banyak yang membuat berita kebencian dan hoax yang membodohi masyarakat. Saya berharap PWI dan para wartawan agar bisa memerangi berita hoax ini dengan membuat berita yang baik dan menjunjung tinggi kode etik wartawan," ujar Zola.
Zola juga meminta kerjasama yang baik dengan Biro Humas Provinsi Jambi terhadap pers di Jambi dalam pemberitaan pembangunan Provinsi Jambi. Dia juga mendorong agar pelaku pers di Provinsi Jambi bisa lebih sejahtera dengan kerjasama-kerjasama dengan pemerintahan.
Kata Zumi Zola, perkembangan media online di Provinsi Jambi sangat berdampak positif dalam pembangunan khususnya dalam menyajikan berita-berita yang penting bagi masyarakat luas.
“Kita dulu hanya mendapat informasi dari surat kabar, televisi dan radio. Sekarang dengan keberadaan media online informasi sangat mudah diakses oleh masyarakat dalam hitungan menit dan bahkan detik,” katanya.
Zumi Zola juga mengakui dirinya memberikan kemudahan akses kepada wartawan dalam mengkonfirmasi berita secara 24 jam. Bahkan aplikasi Google Play Store “Gubernur Jambi Menjawab” sengaja dibuat untuk menampung aspirasi masyarakat.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Konfrenprov PWI Jambi H Ridwan Agus mengatakan terimakasih atas bantuan semua pihak sehingga Konfrenprov PWI Jambi bisa berjalan dengan baik.
Dikatakan peserta Konfrenprov PWI Jambi terdiri dari 127 Anggota Biasa dan 125 Peninjau. Ridwan Agus juga meminta maaf jika ada kekurangan dalam pelaksanaan Konfrenprov PWI Jambi.
Sedangkan Ketua PWI Jambi Periode 2008-2017 Drs Mursid Sonsang mengapresiasi kehadiran Gubernur Jambi H Zumi Zola dan sejumlah tamu undangan yang hadir pada Konfrenprov PWI Jambi.
“Saya juga meminta maaf jika ada kekurangan dalam memimpin PWI Jambi sejak 2008 hingga 2017. Saya juga berharap semoga Konfrenprov PWI Jambi berjalan kondunsif dan memilih ketua dan pengurus yang mampu untuk mensejehataran seluruh anggota PWI Jambi,” katanya.
Sementara Ketua Bidang Koordinator Daerah PWI Pusat Attal Depari juga mengapesiasi kehadiran Gubernur Jambi H Zumi Zola, Anggota DPR RI Dapil Jambi Sutan Adil Hendra Nasution, Usman Ermulan (Tokoh Pers Jambi) dan seluruh wartawan yang hadir pada Konfrenprov PWI Jambi.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada senior saya dan juga Tokoh Pers di Jambi Daniel Sijan. Ada bapa itu, hadir rupanya duduk di belakang. Rendah hati meski senior mau duduk dibelakang. Semoga Konfrenprov PWI Jambi yang dilaksanakan selama dua hari terlaksana dengan baik,” katanya.
Attal Depari juga menekankan agar pemilihan Ketua PWI Jambi, Ketua DKD PWI Jambi dan pengurus lainnya dilakukan secara musyawarah mufakat. Jika cara itu tidak bisa diwujudkan dilakukan secara demokrasi terbuka lewat voting.
Dia juga meminta seluruh peserta Konfrenprov PWI Jambi tetap tertib, kompak dan solid dalam melaksanakan Konfrenprov PWI Jambi.
Usai acara pembukaan seremonial, dilanjutkan dengan Rapat
Pleno I dengan Agenda Pengantar Sidang Pleno, Pembahasan dan Pengesahan Tatib
dan Pemilihan Pimpinan Sidang Pleno berikutnya. Pleno ini dipimpin oleh Arwani,
Yunas, Septian.
Pembahasan Tati sempat alot khususnya pada Pasal 12
Mekanisme Pemilihan pon 7 (Surat Suara Harus Dicoblos satu kali di dalam kotak
suara). Namun usulan ini mendapat perlawan dari sebagaian besar peserta Konfrenprov PWI Jambi.
Sehingga diputuskan kalau pemilihan dilakukan dengan
menulis nama lengkap tanpa embel-embel di surat suara. Jika ada embel-embel
setelah nama calon dianggap tidak sah dan hal itu menjadi keputusan Tatib
secara bersama-sama.
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE