Bangunan Terbengkalai di Unja Mendalo, Muarojambi.IST |
Jambipos Online, Jambi-PT Duta Graha Indah (DGI) diketahui kerap menjadi pelaksana proyek-proyek Permai Group milik Nazaruddin. Dalam persidangan tindak pidana pencucian uang (TPPU), Nazaruddin yang menjadi terdakwa mengaku pernah bertemu dengan Sandiaga Uno sebagai komisaris PT Nusa Konstruksi Enjineering.
Dalam dakwaan yang disusun KPK untuk Nazaruddin, PT DGI mendapatkan beberapa proyek pemerintah melalui Nazar di antaranya, proyek pembangunan gedung di Universitas Udayana, Universitas Mataram, Universitas Jambi, BP2IP Surabaya Tahap 3, RSUD Sungai Dareh Kabupaten Darmasraya, gedung Cardiac RS Adam Malik Medan, Paviliun RS Adam Malik Medan, RS Inspeksi Tropis Surabaya, dan RSUD Ponorogo.
Mengutip www.suarapembaruan.com, Rabu (24/5/20167), Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (23/5/2017).
Sandiaga diperiksa sebagai saksi untuk mantan Direktur Utama PT Duta Graha Indah (DGI), Dudung Purwadi yang telah berstatus tersangka dalam dua kasus, yakni kasus dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna pemerintahan Provinsi Sumatera Selatan dan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infrksi dan Pariwisata Universitas Udayana Tahun 2009-2011.
Saat proyek ini bergulir, Sandiaga merupakan Komisaris PT DGI yang kini berganti nama menjadi Nusa Konstruksi Enjineering.
Sandiaga membantah mengenal Nazaruddin. Sandiaga juga mengklaim tak pernah berkomunikasi dengan Nazaruddin terkait proyek-proyek yang digarap PT DGI.
“Saya tidak kenal dengan pak Nazaruddin. Saya tidak berkomunikasi dengan beliau," katanya.
Sandiaga membantah pernyataan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.
Beberapa waktu lalu, Nazaruddin yang telah mendekam di Lapas Sukamiskin menyebut Sandiaga pernah diminta uang Rp100 miliar oleh mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Uang ini sebagai mahar agar PT DGI dapat mengerjakan proyek pembangunan pusat olah raga Hambalang.
"Sama sekali tidak benar, itu hoax. Saya sama sekali tidak terlibat, sama sekali tidak terlibat," kata Sandiaga di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (23/5).
Namun, Sandiaga mengaku mengenal Anas Urbaningrum. Sandiaga mengaku sering berdiskusi dengan Anas mengenai generasi muda.
“Sama Anas saya kenal, beliau adalah tokoh pemuda, saya Ketua Umum Hipmi saat itu, dalam diskusi kami tentang peran pemuda," katanya.
Dalam kesempatan ini, Sandiaga mengklaim tidak terlibat dalam kasus dugaan korupsi Wisma Atlet dan kasus dugaan korupsi alkes RS Udayana yang menjerat mantan anak buahnya itu. Sandiaga memastikan akan menjelaskan dan mengklarifikasi hal yang diketahuinya terkait kedua kasus ini.
"Saya meyakini dalam kedua kasus itu tak terlibat. Untuk itu saya akan mengklarifikasi secata menyeluruh ke KPK hari ini. (Klarifikasi) Satu perusahaan itu (PT DGI). Untuk detail nanti ya. Materi biar diberikan penyidik. Tapi saya meyakini saya tidak terlibat dalam dua proyek tersebut. Saya akan berikan klarifikasi," katanya.
Meski demikian, Sandiaga mengaku mengapresiasi proses penegakan hukum yang dilakukan KPK. Sandiaga berjanji akan bersikap koperatif.
"Hari ini saya memenuhi panggilan dari KPK dan mengapresi KPK dan penegakan hukum bahwa ke depan Indonesia akan bersih dari korupsi. Saya akan full kooperatif," katanya.
Bangunan Terbengkalai di Unja
Beberapa gedung di kampus Universitas Jambi (Unja) kampus Mendalo
dibiarkan kosong dan tidak digunakan sebagai penunjang kegiatan kampus.
Akibatnya beberapa gedung ditumbuhi semak belukar dan ada yang mulai rusak.
Gedung pertama yakni difungsikan sebagai asrama mahasiswa,
namun tidak satupun mahasiswa yang menempati gedung ini. Pasalnya lokasi asrama
terlalu jauh dengan tempat kuliah mahasiswa.
Kemudian bangunan Mesjid Jami' Assalam ini berada dekat
dengan gedung asrama mahasiswa, karena asrama belum ditempati, maka mesjid ini
jarang digunakan. Bahkan terkadang kosong tak digunakan sebagaimana
mestinya.
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE