Jambipos Online, Jambi- Wakil Gubernur (Wagub) Jambi,
Fachrori Umar, mengatakan bahwa terlambatnya proses lelang jabatan dikarenakan
hal non teknis. Sekarang ini masih menunggu kesiapan dari lembaga assesment yakni
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri.
Hal itu diungkapkan Fachrori Umar pada Rapat Paripurna DPRD
Provinsi Jambi, Senin (10/4/2017). Rapat ini mengagendakan Jawaban Pemerintah
atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Jambi.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat bakal diumumkan seleksi
jabatan tinggi pratama. Tanggapan ini juga sekaligus menjawab pertanyaan dari
Fraksi PDIP, PKB, PPP, Golkar dan Demokrat," kata Fachrori.
Sementara itu, untuk permasalahan belum diterimanya
Tunjangan Kinerja Daerah (TKD), Wagub mengatakan bahwa tahun 2017 ini tambahan
penghasilan tersebut tetap akan diberikan kepada PNS dan calon PNS di
lingkungan Pemprov Jambi dengan pola Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). “Pergub
saat ini masih dalam tahap fasilitasi di Kementsrian Dalam Negeri. Semoga
secepatnya bisa terealisasi,” sebutnya.
Sementara itu, tanggapan dari Fraksi Demokrat terkait
permasalahan pelantikan Medi Novia yang sebelumnya menjabat eselon IV yang
sebulan kemudian dilantik menjadi pejabat eselon III untuk dikembalikan ke
posisi semula, Wagub menyampaikan permasalahan ini akan dilakukan peninjauan
kembali atas proses pengangkatan yang bersangkutan.
Fachrori Umar juga berharap atas tanggapan yang disampaikan
ini dapat memberikan jawaban, saran dan kritikan yang disampaikan oleh Fraksi
Dewan. “Apabila penjelasan ini masih ada kekurangan, pemerintah senantasa
menyediakan waktu yang cukup untuk memberikan penjelasan tambahan,"
katanya.
Masukan Dewan
Menurut Fachrori Umar, saran, pertanyaan, dan kritikan dari
Dewan (DPRD Provinsi Jambi) dapat dipahami dengan melakukan upaya perbaikan
terhadap beberapa kekurangan serta memantapkan program yang telah berjalan
baik.
Kata dia, Penjelasan Pemerintah terhadap Pandangan Umum
Fraksi-fraksi DPRD Provinsi Jambi atas Nota Pengantar LKPJ Gubernur Jambi Tahun
Anggaran 2016 direspon dengan baik oleh dewan.
“Kita lakukan perbaikan serta penguatan terkait program
menuju Jambi TUNTAS 2021," katanya. Berbagai masukan dari dewan dan
penjelasan dari Pemerintah Provinsi Jambi yang disampaikan oleh Wagub
diantaranya sebagai berikut: kritikan yang disampaikan masing masing fraksi di
DPRD Provinsi Jambi merupakan upaya untuk melakukan evaluasi terkait dengan
pelaksanaan program Jambi TUNTAS 2021.
Fraksi Golongan Karya mempertanyakan belum dilaksanakan
proses lelang untuk pengisian Pejabat Kepala Perangkat Daerah diakui Pemprov
Jambi mengalami keterlambatan yang disebabkan permasalahan non teknis dan
masih menunggu kesiapan lembaga assesment yakni Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kemdagri.
Mengenai Tunjangan Kinerja Daerah untuk tahun 2017 tetap
diberikan kepada PNS dan Calon PNS dengan pola Tambahan Penghasilan Pegawai
(TPP) yang saat ini masih dalam tahap fasilitasi di Kemdagri.
Untuk pajak online yang setiap wajib pajak dapat melakukan
pembayaran pada UPTD Samsat dalam wilayah Provinsi Jambi.
Pembangunan jalan provinsi sepanjang 1.129,90 Km tetap
mengacu pada skala prioritas yang berdampak luas, terutama pada sentra produksi
dan distribusi dengan memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi
untuk melakukan langkah konkrit.
Adapun Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
menyoroti pengurangan pegawai honorer pada beberapa OPD, dijawab Pemprov Jambi
berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan OPD/SKPD.
Fraksi Gerindra mengharapkan program Jamkesmas dan Jamkesda
menyentuh seluruh masyarakat miskin, dan dengan perhatian tersebut, Pemprov
Jambi memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan yang terjadi serta
mengkoordinasikan dengan lembaga terkait.
Fraksi Kebangkitan Bangsa mengjritik, .dalam kurun waktu
Maret-September 2016 telah terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebesar
1000 jiwa pada bulan september 2016, mengenai hal tersebut Pemprov Jambi
melakukan upaya mengurangi kemiskinan, juga tingkat kedalaman dan keparahan
dari kemiskinan.
Fraksi Amanat Nasional menyarankan penanganan infrastruktur dengan prioritas jalan dan jembatan serta jalan yang memberikan pengaruh terhadap aktifitas ekonomi daerah. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menginginkan realisasi perbaikan jalan pada tahun 2016 diantaranya ruas jalan Padang Lamo, Simpang Sawmil-Logpon, Panerokan-Sungaibahar, Muarasabak-Rasau, telah dialokasikan pada APBD 2017 yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus.
Fraksi Restorasi Nurani mempertanyakan jalan provinsi dapat
dituntaskan serta meninggalkan pola tambal sulam. Fraksi Bintang Keadilan
mempertanyakan lambatnya pelayanan administrasi informasi kamar di Rumah Sakit
Umum Raden Mattaher, diakui Pemprov Jambi adanya kesalahan teknis pada server
BPJS namun untuk pelayanan kamar bagi pasien BPJS tidak dipungut biaya.
Terkait Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), Pemprov Jambi
mengharapkan dukungan semua pihak, aparat hukum, Pemerintah Pusat,
bupati/walikota, secara bertahap melakukan rehabilitasi lahan terdampak
aktivitas PETI.
Fraksi Partai Demokrat menghendaki peningkatan daya saing
infrastruktur, daya saing ekonomi, dan sumber daya manusia dalam menghadapi
MEA. (JP-Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE