H Ivan Wirata ST MM MT |
Oleh : H Ivan Wirata ST MM MT
Jambipos Online,
Jambi-Kota Jambi merupakan ibu kota Provinsi Jambi. Pradigma orang selama
ini terbentuk mengatakan Kota Jambi ini kota kecil. Padahal Jambi sudah lama
kelur dari size kota kecil. Ya sih kecil…!!! jika dibandingkan Jakarta,
Surabaya dan Medan.
Kota Jambi memiliki populasi 750.000 jiwa, dengan luas 260
KM2, Jambi sudah dikategorikan kota besar. Karena memiliki penduduk >500.000
jiwa. Berikut Kategori kota berdasarkan ukuranya (buka Lagi pelajaran Geografi
waktu SMA).
Kategori Kota Metropolitan, apabila jumlah penduduk kota
yang dinilai > 1.000.000 jiwa, Kategori Kota Besar, apabila jumlah penduduk
kota yang dinilai 500.001 s/d 1.000.000 jiwa, Kategori Kota Sedang, apabila
jumlah penduduk kota yang dinilai 100.001 s/d 500.000 jiwa; dan Kategori Kota Kecil, apabila jumlah penduduk kota yang dinilai 20.000 s/d
100.000 jiwa.
Magnet Kota Jambi
Kota Jambi menjadi magnet bagi penduduk di 11 kota dan
kabupaten di Provinsi Jambi. Bahkan bisa jadi bagi masyarakat di luar Provinsi
Jambi. Fenomena ini semakin terlihat dengan semakin tingginya pertambahan
penduduk Kota Jambi dari waktu ke waktu.
Dalam kurun waktu Januari-September 2016 saja, jumlah
penduduk Kota Jambi bertambah 25.978 jiwa. Setidaknya, itulah yang direkapitulasi Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Jambi. Jika dilihat dari jumlah penduduk
total Kota Jambi, pertambahan ini mencapai lebih dari tiga persen.
Informasi dari Disdukcapil, pertambahan jumlah penduduk ini
terjadi lantaran penduduk yang datang ke Kota Jambi (migran) dan tingkat
kelahiran yang tergolong tinggi dibandingkan dengan jumlah penduduk yang pergi
dan meninggal.
Selain tingkat kelahiran yang cukup tinggi, ada banyak
faktor bagi pertambahan penduduk ini. Seperti faktor lokasi (tempat yang
strategis), faktor ekonomi, dan faktor sosial. Sejumlah faktor ini bisa
dipenuhi oleh Kota Jambi.
3 Tahun Syarif Fasha
Sukses Pimpin Kota Jambi
Seperti dilansir Kenali.co,
saat ini Kota Jambi telah menjelma menjadi Kota yang maju. Sejalan dengan
transformasi dari Kota Sedang menjadi Kota Besar, Kota Jambi telah menunjukkan
geliat harmoni Kota Besar yang maju, tertib, indah dan nyaman.
Tidak terasa 3 Tahun sudah masa kepemimpinan Walikota dan
Wakil Walikota Jambi H. Syarif Fasha, ME
dan Drs H Abdullah Sani, MPd.I yang dilantik pada 4 Nopember 2013 lalu. Dalam
waktu yang relatif singkat tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa telah banyak
hal yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas Kota Jambi dalam berbagai
bidang dan sektor Pembangunan.
Rona fisik Kota Jambi jauh lebih estetik, sarana prasarana
dasar perkotaan semakin optimal dan diperluas akses dan juga cakupannya.
Pembangunan lingkungan lebih ditujukan pada peningkatan kapasitas dan kearifan
lokal yang berkelanjutan.
Kegiatan perekonomian menggeliat, unit-unit usaha
bermunculan dalam berbagai skala, investasi tumbuh untuk merespon trend dan
kondisi positif pada berbagai sektor perkotaan dan lapangan pekerjaan
bermunculan untuk menyiapkan lowongan-lowongan pekerjaan.
Kualitas kehidupan masyarakat Kota Jambi menunjukan
peningkatan yang positif, Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Jambi
pada Tahun 2015 adalah yang tertinggi di Provinsi Jambi yaitu 75,58 (Provinsi
Jambi : 68,69) ; dan Angka Harapan Hidup Kota Jambi juga merupakan yang
tertinggi yaitu ; 72,31 (Provinsi 70,56). Demikian juga dengan Rata-rata Lama
Sekolah yang mencapai angka tertinggi yaitu 10,63 (Provinsi 7,96).
Mengusung semangat Kota Jambi Bangkit, Kepemimpinan
Walikota dan Wakil Walikota Jambi telah meletakkan arah kebijakan dan strategi
pembangunan dengan menetapkan visi-misi, target dan indikator yang jelas serta
terukur di dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Mengengah
Kota Jambi 2013-2018 yang ditetapkan bersama-sama dengan DPRD Kota Jambi, untuk
terus dikawal pelaksanaan dan juga keberlanjutannya.
Tata Kelola
Pemerintah yang Baik
Komitmen Pengelola Pemerintahan yang baik (Good Government)
merupakan pilar penting dalam mewujudkan Kota Jambi Bangkit. Untuk mewujudkan
hal tersebut dilakukan melalui upaya sistimatis dan berkelanjutan, mulai dari
peningkatan SDM dan penguatan peran lembaga. Pengukuran kompetensi dan kinerja
aparatur secara periodik, memberikan reward termasuk fasilitas dan peningkatan
tunjangan aparatur. Selain itu juga diterapkan hukuman (punish) dan pembinaan.
Upaya mereformasi tata kelola pemerintahan itu juga
dilakukan dengan penempatan pegawai yang kapabel dan berintegritas, yang bebas
narkoba, merubah paradigma aparatur dari yang dilayani menjadi aparatur pekerja
keras yang melayani serta membuka peluang bagi pegawai untuk berkreasi dan
berinovasi.
Selain itu, Walikota Jambi H Syarif Fasha dan H Abdullah
Sani sejak dari awal kepemimpinannya telah meletakkan dasar “ENTERPRENEUR
BUREAUCRATIC” dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik guna
menghimpun sumber-sumber dan potensi pendapatan untuk pelaksanaan program dan
kegiatan yang bertujuan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat di
berbagai bidang.
Untuk memastikan program pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat berjalan dengan baik, Walikota Jambi H. Syarif Fasha bersama Wakil
Walikota H. Abdullah Sani juga “berkantor di kelurahan” dengan membawa unsur
SKPD terkait. Selain melihat langsung keadaan Kantor Lurah, berdialog
menjelaskan program pemerintah dan mendengarkan aspirasi masyarakat, juga menandatangai
serta mendisposisi surat-surat, bahkan memutuskan kebijakan-kebijakan penting
Pemerintah Kota Jambi.
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Jambi meningkat hampir 2
kali lipat dalam 2 Tahun, pada Tahun 2013 Realisasi PAD Kota Jambi baru
mencapai Rp 149,04 Milyar, dan pada Tahun 2015 PAD Kota Jambi mencapai Rp 295
Milyar lebih. Tahun 2016 ini, PAD Kota Jambi di targetkan sebesar Rp 316,6
Milyar.
Komposisi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
semakin membaik, pada Tahun 2013 Komposisi Belanja Tidak Langsung terhadap
Belanja Langsung adalah 58,9 : 41,1. Pada Tahun 2015 Komposisinya menjadi 50,5
: 49,5 ; dan pada Tahun 2016 komposisinya adalah 50,2 : 50,8.
Dalam penganggaran belanja ini, kebijakan yang ditempuh
adalah dengan memastikan dilaksanakannya efisiensi dan efektivitas dalam
pengalokasiannya ; dan memprioritaskan anggaran belanja bagi kegiatan-kegiatan
yang bersifat pelayanan langsung kepada masyarakat.
Ekonomi Daerah
Tingkat kesejahteraan penduduk secara ekonomi dapat dilihat
dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita. PDRB per
kapita Atas Harga Berlaku Kota Jambi Berdasarkan Statistik Kota Jambi Tahun
2015 tercatat sebesar 34,53 juta rupiah per-kapita per-tahun, angka ini
meningkat 16,6% persen dibandingkan dengan PDRB per-kapita pada tahun
sebelumnya sebesar 29,62 juta rupiah. Indikator ini menunjukkan bahwa secara
umum selama setahun terakhir, telah terjadi peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kota Jambi secara relatif.
Kinerja ekonomi Kota Jambi juga menunjukan trend yang cukup
baik, meski kemudian terjadi perlambatan pertumbuhan. Laju Pertumbuhan Ekonomi
PDRB Kota Jambi pada Tahun 2015 adalah sebesar 5,63 persen. Angka pertumbuhan
ini diatas angka Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi yang sebesar 4,21 persen
dan juga Nasional sebesar 4,79 persen.
Untuk mendukung kinerja ekonomi dan meningkatkan aktivitas
ekonomi dalam mewujudkan visi Kota Jambi sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa,
berbagai kebijakan, program dan kegiatan diarahkan untuk peningkatan
perekonomian Kota Jambi terus dioptimalkan.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan pelayanan terhadap
pengguna pasar, pemerintah Kota Jambi telah melaksanakan rehabilitasi dan juga
mempercantik unit-unit pasar tradisional milik pemerintah.
Sejalan dengan itu, pemerintah Kota Jambi juga senantiasa
memperhatikan kenyamanan dan estetika kota, diantaranya menyediakan ruang bagi
kegiatan PKL. (Penulis Mantan Kadis PU Provinsi Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE