Jambipos Online, Jambi-Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia
pada Januari 2017 tercatat sebesar USD320,3 miliar atau tumbuh
3,4% (yoy). Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan
ULN sektor publik meningkat, sedangkan pertumbuhan tahunan ULN sektor
swasta menurun.
ULN sektor publik pada Januari 2017 tercatat
sebesar USD161,2 miliar atau tumbuh 12,4% (yoy), lebih
tinggi dari pertumbuhan di bulan sebelumnya yang sebesar
11,0% (yoy). Sementara itu, posisi ULN sektor swasta pada
Januari 2017 tercatat sebesar USD159,0 miliar atau turun 4,3%
(yoy), lebih kecil dibandingkan penurunan bulan
sebelumnya yang sebesar 5,9% (yoy).
Berdasarkan jangka waktu asal, baik ULN
jangka panjang maupun ULN jangka
pendek mengalami peningkatan pertumbuhan. ULN berjangka panjang
tumbuh 1,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2016
yang sebesar 1,1% (yoy), sementara ULN berjangka pendek tumbuh 14,7% (yoy),
jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2016 sebesar 6,7% (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, ULN jangka panjang masih
tetap mendominasi ULN Indonesia pada Januari
2017 yang tercatat mencapai USD277,0 miliar atau 86,5%
dari total ULN. ULN jangka panjang tersebut terdiri dari ULN sektor
publik sebesar USD159,2 miliar (pangsa 57,5% dari total ULN jangka
panjang) dan ULN sektor swasta sebesar USD117,8 miliar (pangsa 42,5%
dari total ULN jangka panjang).
Sementara itu, ULN berjangka
pendek tercatat sebesar USD43,3 miliar (pangsa 13,5% dari
total ULN), terdiri dari ULN sektor swasta sebesar USD41,3 miliar
(pangsa 95,4% dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik sebesar
USD2,0miliar (pangsa 4,6% dari total ULN jangka pendek).
Menurut sektor
ekonomi, posisi ULN swasta pada
akhir Januari 2017 terkonsentrasi di
sektor keuangan, sektor industri pengolahan, sektor pertambangan,
serta sektor listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN
keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai
76,6%.
Pertumbuhan ULN di sektor sektor listrik,
gas dan air bersih meningkat dibandingkan
dengan Desember 2016. Sementara itu, pertumbuhan tahunan
ULN sektor pertambangan, sektor industri
pengolahan, dan sektor keuangan masih mengalami
kontraksi pertumbuhan.
Bank Indonesia memandang perkembangan ULN
pada Januari 2017 tetap sehat,
namun terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional. Bank
Indonesia terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta.
Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa ULN dapat berperan secara
optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko
yang berpotensi memengaruhi stabilitas makroekonomi. (Rel-BI)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE