ILUSTRASI-H Ivan Wirata ST MM MT. |
Jambipos Online, Jambi-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi
dinilai tak serius dalam melanjutkan pembangunan Flay Over (jembatan layang) di Simpang Mayang-Tugu Juang Kota Jambi.
Bahkan Pemprov Jambi cenderung justru mendorong percepatan pembangunan Jambi
Business Centre (JBC), yakni areal eks Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Jambi.
Pembangunan Flay Over semestinya harus sejalan dan singkron
dengan percepatan pembangunan Jambi Bisnis Centre. Namun kedua program ini tida
sersirat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jambi Tahun 2018 Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi Jambi Tahun 2018, yang di Ratu Covention Center (RCC), Rabu
(5/4/2017) siang.
Menanggapi persoalan itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah
(Depidar) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Provinsi Jambi H
Ivan Wirata ST MM MT saat dihubungi Jambipos
Online, Kamis (6/4/2017) pagi mengatakan, sebenarnya studi kelayakan dan Pembuatan Detail Engineering Design (DED) atau Proyek
Perencanaan Fisik sudah sejak 2011 sudah dilakukan.
“DED Fly Over ini sudah lama dibuat. Bahkan pembebasan
lahan disekitar lokasi sudah dilakukan. Kalau untuk kepentingan umum,
pembebasan lahan menjadi prioritas karena ini telah dilindungi undang-undang.
Namun saya melihat dari gerak-gerik Pemerintahan Provinsi Jambi sekarang justru
terkesan melakukan pembiaran karena terindikasi berbaut politik. Seharusnya
program kepentingan untuk masyarakat banyak harus jadi prioritas dan
mengalahkan ego politis pejabat itu sendiri,” ujar Ivan Wirata yang juga mantan
Kadis PU Provinsi Jambi ini.
Menurutnya, seharusnya Pemerintah Provinsi
Jambi harus sinergi dengan Pemerintah Kota untuk meningkatkan kelancaran serta untuk mengatasi
pertumbuhan lalu lintas yang tinggi. Sehingga diperlukan solusi untuk
memperlancar persimpangan.
“Salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan
membangun fly over (jembatan layang) sehingga dapat meningkatkan kapasitas
persimpang dengan mengantisipasi percepatan pembangunan fly over di Simpang
Mayang-Tugu Juang Kota Jambi. Kalau JBC dibangun tanpa Fly Over, kemacetan akan
semakin luar biasa dan menyusahkan pengguna kenderaan,” ujarnya.
Pasalnya, jembatan ini guna mengurangi kemacetan dan jangan
sampe macet total sesuai study kelayakan yang sudah dilakukan sejak tahun 2011.
Sebagian sudah dilakukan pembebasan lahan untuk jalan dan juga pembangunan
pelebaran jalan paling lambat tahun 2017 harus dibangun. Karena tingkat LHR nya
semakin tinggi dapat mengakibatkan traffic jump atau kemacetan total lampu
merah tidak berfungsi menurut kami segera dicarikan solusi oleh pemerintah.
Menurut Ivan Wirata, dengan adanya pembangunan jembatan fly
over Simpang Mayang-Tugu Juang kita berharap kemacetan di daerah itu dapat
diatasi dan berdampak arus kendaraan dari kota menuju Unja dan Kabupaten Batanghari
akan lancar dan ekonomi akan baik.
“Setiap pembangunan akan mengalami dampak positif dan
negatif salah satu contohnya adalah Provinsi Jambi. Tingkat pertumbuhan ekonomi
yang tinggi membawa pengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Terutama pertumbuhan
dunia otomitif dengan banyaknya kendaraan pasti berdampak dengan lintas harian
rata-rata (LHR) semakin meningkat mengakibatkan kemacetan. Mudah-mudahan semua
bisa diatasi dengan sinerginya pembangunan antara Pemkot dan Pemprov Jambi. Jangan
karena kepentingan Politik Pilkada 2018 kepentingan rakyat banyak diabaikan,”
ujar Ivan Wirata.
Ivan Wirata juga mendorong Dinas PU Provinsi Jambi agar
tetap berupaya dalam mewujudkan pembangunan Fly Over demi kepentingan
masyarakat banyak. Dinas PU Provinsi Jambi juga diminta meneruskan perjuangan
pendahulunya untuk pembangunan Fly Over ini.
Konekting JBC
Menurut Ivan Wirata, pembangunan Flay Over di Simpang
Mayang-Tugu Juang Kota Jambi merupakan konektifitas dengan akses areal Jambi
Bisnis Centre. Pembangunan JBC harus seiring dengan Flay Over karena merupakan
akses ke JBC yakni arealnya di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Jambi.
Seperti diberitakan Jambipos
Online Gubernur Jambi H Zumi Zola Zulkifli terus mendorong percepatan
pembangunan Jambi JBC. Dia juga menghimbau masyarakat untuk mendukung
pembangunan JBC tersebut, supaya berjalan lancar.
Gubernur Jambi Zola juga telah mengadakan rapat dengan
pihak investor, yakni PT Kurnia Properti dan instansi terkait lain, yaitu Badan
Pertanahan nasional (BPN) Kota Jambi, untuk membahas sejauh mana progress (kemajuan)
rencana pembangunan JBC dan permasalahan atau kendala apa yang dihadapi.
“Kita kumpulkan pihak perusahaan dan juga BPN Kota Jambi,
tentunya juga dari Pemerintah Provinsi Jambi, termasuk Pak Sekda karena kita
menginginkan, sesuai dengan presiden, ketika ada investor yang ingin
menginvestasikan dananya di daerah, harus dibantu. Ini membantu perekonomian
masyarakat juga, tentu kita kaji, termasuk masalah JBC ini,” ujar Zoal.
"Keseriusan Pak Walikota Jambi Sy Fasha untuk mendukung pembangunan fly over Simpang Tugu Juang Simpang Mayang sudah tahun 2013 ..kita tunggu saja follow up Pemprov Jambi" IW. |
“Permasalahan JBC ini sudah setahun kita pantau, ada pihak
yang merasa keberatan, tetapi secara hukum itu sudah inkrah, artinya, sudah ada
ketetapan hukum, ini tidak bermasalah lagi dan statusnya milik Pemerintah
Provinsi Jambi,” terang Zola.
“Saya sudah tanyakan kepada pihak perusahaan, kenapa
pembangunannya belum jalan. Penyebab yang pertama adalah, status lahan itu
harus diurus terlebih dahulu, ini kaitannya dengan BPN Kota Jambi dan saya juga
sudah tanyakan langsung kepada BPN Kota Jambi, itu akan diurus dan tidak ada
masalah lagi, berarti satu masalah sudah selesai,” tambah Zola.
Masalah kedua, lanjut Zola, sebelum membangun harus ada land
test (tes tanah), ini harus dilakukan oleh pihak perusahaan, tetapi terkendala
ketika ingin melakukan kegiatan itu dihalang-halangi oleh oknum tertentu di
lapangan, yang mengklaim bahwa itu milik mereka.
“Ini negara hukum, siapa pun harus tunduk kepada
hokum, kalau tidak, ada pengadilan, tetapi sudah dua kali dari pengadilan dan
jelas dari pengadilan bahwa itu milik Pemprov Jambi. Oleh sebab itu, kami
mengajukan permohonan kepada kepolisian untuk membantu agar proses pembangunan
JBC tidak terkendala,” jelas Zola.
“Hal-hal yang lain, masalah teknis, kami juga harus
berkoordinasi dengan kementerian terkait yakni Kementerian PUPR, karena nanti
setelah 30 tahun, bangunan ini akan menjadi milik Pemprov Jambi, BOT (Build
Operate Transfer), artinya harus dilaporkan dulu kepada kementerian,” urai
Zola.
“Jadi, ini sudah jelas hitungan kerjanya, sudah harus
hitungan kerja perbulan, jadi harus jelas apa target perbulan, ketika macet,
kita kaji dimana mampetnya, bukan hanya Pemprov dan pihak perusahaan yang bekerja,
tapi ada pihak lain yang terlibat seperti BPN,” ungkap Zola.(Baca Juga: Zola Sudah Lama Berniat Bangun Flyover, Kok Tak Kesampaian?)
“Kita mengharapkan dukungan dari masyarakat, insya
allah pembangunan JBC yang ada mall, ada hotel, ada convention center dan
banyak lagi yang lain bisa berjalan dengan lancar. Insya allah, ini dampaknya
sangat baik bagi daerah, jadi sekali lagi dukungannya supaya pembangunan JBC
berjalan dengan lancar,” jelas Zola.
PT Kurnia Property
Sementara Direktur Utama PT Kurnia Property selaku pihak yang
akan membangun JBC, Mario Liberty Siregar menjelaskan, saat ini yang belum
selesai dalam pembangunan JBC adalah, pertama sertifikat dari Hak Pakai menjadi
Hak Pengelolaan Lahan, yang selanjutnya menjadi Hak Guna Bangunan di atas HPL
yang kewenangannya di BPN Pusat, namun sekarang sudah dalam proses.
Kedua,
pengosongan lahan (kewenangan Biro Pengelolaan Barang Milik Daerah/ Biro Aset
dan Satpol PP Provinsi Jambi yang di-back up oleh pihak kepolisian).
“Setelah kedua hal terpenuhi, selanjutnya harus ada IMB
yang menjadi kewenangan Pemkot Jambi. Namun sebelum dibangun harus ada Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK), sedangkan Amdal dan Amdal Lalin yang merupakan
kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi telah selesai,” jelas Mario Liberti
Siregar.
Seperti diketahui rencana pembangunan dan penganggaran
pembangunan fly over sudah sejak tahun 2013 lalu sudah diwacanakan. Namun
hingga April 2017 pembangunannya tak kunjung berwujud. Semoga Flay Over dan JBC
dibangun bersama. Semoga. (Asenk Lee Saragih)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE