Darurat Akses Menuju Sungaibahar, Muarojambi.IST |
Jambipos Online, Muarojambi-Persoalan jalan rusak menuju
akses Kecamatan Sungaibahar, Kabupaten Muarojambi hingga kini masih jadi
berita. Pemerintah Daerah Kabupaten Muarojambi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Jambi tampak tak berkutik dalam mengatasi persoalan jalan rusak menuju
Sungaibahar.
Bahkan kini Sungaibahar sudah terisolir akibat akses jalan
yang sangat sulit dilalui akibat rusak beratnya jalan. Bahkan harga Sembako
kini sudang melonjak. Sementara Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit kini
banyak tak bisa diuangkut ke Pabrik karena terjebak jalan rusak.
Kecamatan Sungaibahar, Kabupaten Muarojambi terisolir
akibat akses jalan ke daerah itu mengalami kerusakan cukup parah. Bahkan,
kondisi itu semakin diperparah dengan pemadaman arus listrik yang terjadi
setiap harinya.
Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten
Muarojambi dianggap tidak peduli mengatasi kerusakan jalan menuju akses
Sungaibahar. Sekarang kondisinya darurat. Petani kelapa sawit tidak lagi mau
memanen buah karena akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan pengangkut buah.
“Sudah dua bulan banyak petani tidak mau memanen buah
sawitnya disebabkan kondisi jalan yang parah. Ditambah lagi musim hujan,
membuat jalan rusak berat. Kalaupun ada truk yang berusaha masuk ke daerah ini
tentu harga ongkos angkutnya cukup mahal sehingga tidak sebanding dengan harga
jual buah sawit ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS),” kata Jonar Sipayung (32), salah
seorang warga Sungaibahar kepada Jambipos
Online di Kota Jambi, Selasa (4/2017).
Menurut J Sipayung, Sungaibahar sudah terisolir akibat
transportasi lumpuh. Kondisi ini sudah berlangsung hampir selama enam bulan,
dan yang terparah sekarang ini, tidak jarang terjadi kemacetan panjang di bahu
jalan yang sudah seperti kubangan kerbau.
“Kondisi kehidupan masyarakat di Sungaibahar sudah sangat
memperihatinkan. Tidak tertutup kemungkinan jika ruas jalan yang menjadi akses
menuju ke Sungaibahar seperti ruas Jalan Nyogan – Sungaibahar, Pinang Tinggi–Sungaibahar
tidak segera diatasi, bisa dipastikan akan memicu tingginya angka kemiskinan,”
kata Jonar Sipayung.
Hal senada juga diakui Marlon Sinaga, petani kelapa sawit
di Sungaibahar. Menurutnya, harga sembako melonjak, ongkos angkut naik, roda
perekonomian lumpuh, masyarakat di Sungaibahar sudah bersiap siap untuk
melakukan unjukrasa ke Kantor Gubernur Jambi untuk menyuarakan jalan rusak
tersebut.
Kini warga Sungaibahar juga meminta bantuan LSM dalam
menyuarakan persoalan kerusakan ruas jalan menuju Sungaibahar yang kini sudah
babak belur.
“Sebenarnya warga Sungaibahar sudah lama teriaki soal parahnya
kondisi jalan di Sungaibahar Selatan sekarang. Namun pemerintah sepertinya
tidak peduli. Semestinya dengan kondisi seperti ini sudah dilakukan dengan cara
darurat untuk mengatasi kerusakan itu. Pjs Bupati Muarojambi juga terkesan
apatis akan persoalan jalan rusak menuju akses Sungaibahar ini,” kata Marlon
Sinaga. (Asenk Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE