Warga menggunakan perahu untuk melintasi jalan yang
terendam banjir luapan Sungai Batanghari di Muaro Kumpeh, Kumpeh Hulu, Muaro
Jambi, Jambi, 16 Maret 2017. (Antara/Wahdi Septiawan)
Jambipos Online, Jambi-Kerusakan infrastruktur jalan,
jembatan dan fasilitas umum akibat banjir yang melanda sembilan kabupaten dan
dua kota di Provinsi Jambi tergolong cukup parah. Ruas jalan yang rusak berat
akibat terjangan banjir di daerah itu mencapai 46 kilometer (km).
Kerusakan jalan tersebut menimbulkan kerugian sekitar Rp
98,8 miliar. Kemudian banjir yang merusak tujuh unit jembatan desa, ratusan
rumah, 68 unit sarana pendidikan, 11 unit fasilitas kesehatan dan 22 unit rumah
ibadah menimbulkan kerugian sekitar Rp 15 miliar.
“Total kerugian akibat banjir yang merusak infrastruktur
dan berbagai fasilitas umum di Provinsi Jambi mencapai Rp 113,8 miliar.
Kerusakan infrastruktur jalan yang diterjang banjir tersebut hingga belum
diperbaiki. Karena itu ruas jalan tersebut masih sulit dilalui kendaraan,"
kata Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jambi
Budi Nurahman ST melalui Kepala Seksi Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Jambi, Rupinus di Jambi, Kamis (6/4/2017).
"Kami kini mengupayakan perbaikan jalan rusak tersebut
menggunakan anggaran pembangunan daerah. Program perbaikan kerusakan jalan
tersebut akan ditenderkan dalam waktu dekat,” Rupinus menambahkan.
Menurut Rupinus, kerusakan jalan yang cukup berat akibat
banjir di daerah itu terdapat di Kabupaten Tebo, Batanghari, Muarojambi dan
Sarolangun. Sebagian besar ruas jalan tersebut ambles hingga ratusan meter,
sehingga membutuhkan perbaikan dengan cara pelebaran dan pemasangan turap. Dana
yang dibutuhkan memperbaiki kerusakan jalan tersebut mencapai ratusan miliar.
Untuk mempercepat perbaikan kerusakan jalan yang diterjang
banjir tersebut, lanjut Rupinus, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi menunda
beberapa proyek pembangunan jalan yang sudah masuk anggaran pembangunan tahun
2017. Proyek tersebut dialihkan untuk memperbaiki jalan yang rusakakibat
banjir.
“Kami memprioritaskan perbaikan jalan rusak akibat banjir
agar jalan tersebut dapat difungsikan kembali. Jembatan desa yang rusak juga
diupayakan segera bisa difungsikan kembali mengatasi terisolirnya beberapa desa
di Jambi,”katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Sarolangun, Mulyadi mengatakan, kerusakan infratruktur dan
fasilitas umum akibat banjir di daerah itu cukup besar. Banjir merusak belasan
kilometer jalan, tiga unit jembatan, lima unit pembangit listrik tenaga air,
satu unit saluran air atau gorong-gorong dan berbagai fasilitas umum lainnya.
“Hasil perhitungan kami hingga saat ini, kerugian akibat
kerusakan infratruktur dan fasilitas umum di Sarolangun mencapai Rp 20 miliar.
Kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum tersebut terdapat di Kecamatan Batang
Asai, Limun, Pauh, Batin VIII dan Mandiangin. Kerusakan jalan dan jembatan
disebabkan longsor dan banjir. Perbaikan kerusakan infratruktur tersebut belum
dilakukan akibat tidak adanya dana. Kerusakan jalan hanya dilakukan secara
darurat,” katanya. (JP-SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE