Pemprov Jambi Permudah Izin PMA
Jambipos Online, Jambi-Buruknya infrastruktur di Provinsi
Jambi disinyalir penyebab lambannya peningkatan investasi di Jambi. Dukungan
infrastruktur merupakan prioritas untuk menggaet para investor untuk mau
berinvestasi di Jambi.
Sejauh ini, persoalan infrastruktur masih menjadi persoalan
serius Provinsi Jambi dan itu juga menjadi pokok bahasan pada Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi Jambi Tahun 2018, dengan Tema “Peningkatan Kualitas Pembangunan
Infrastruktur dan Pelayanan Dasar dalam Rangka Percepatan menuju “Jambi TUNTAS
2021,” bertempat di Ratu Covention Center (RCC), Rabu (5/4/2017) lalu.
Guna mensiasati minat masuknya investor ke Provinsi Jambi, Pemprov
Jambi mempermudah izin penanaman modal asing (PMA) guna meningkatkan minat
investor asing menanamkan modalnya di daerah tersebut.
Gubernur Jambi, Zumi Zola, mengatakan, kemudahan izin
diberikan guna mencapai target investasi sebesar Rp 4,3 triliun pada tahun 2017
ini. Adapun bidang investasi yang ditawarkan kepada investor khususnya di
bidang industri perkebunan kelapa sawit dan karet, minyak dan gas (migas),
pertambangan batu bara, pemanfaatan limbah dan perhubungan.
"Pemprov sudah beberapa kali mengundang investor untuk
menjajaki penanaman modal di Jambi. Investor asing yang sudah datang berasal
dari Tiongkok, Jepang dan Norwegia. Pemprov akan mempermudah perizinan dan
pembebasan lahan untuk investor bila mereka hendak membangun pabrik di
Jambi," kata Zumi Zola.
Menurut Zumi Zola, investor Jepang berminat membangun
industri pengolahan limbah industri kelapa sawit. Kemudian, investor Norwegia
berminat menjalin kerja sama peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit.
"Sedangkan investor Tiongkok berminat menanamkan modal
di bidang pertambangan migas, batu bara dan perhubungan," tambahnya.
Zumi Zola mengakui, pihaknya telah melakukan pertemuan
dengan konjen Tiongkok di Jambi. "Pemprov menawarkan kerja sama untuk
membangun pelabuhan ekspor-impor, di pelabuhan Ujung Jabung, di Kabupaten
Tanjungjabung Timur," jelas dia.
Pelabuhan Ujung Jabung, kata Zumi Zola, memang harus
dibangun dengan bantuan investor, karena luas area pelabuhan tersebut mencapai
4.200 hektare (ha).
"Pembangunan pelabuhan Ujung Jabung tidak mungkin
hanya mengandalkan APBD dan APBN. Bantuan asing sangat dibutuhkan dalam
pembangunan pelabuhan tersebut," katanya.
Sementara itu, konjen Tiongkok untuk Wilayah Sumatera, Zhu
Honghai, mengatakan, pihaknya akan mengajak perusahaan-perusahaan Tiongkok
bekerja sama dengan Pemprov Jambi. Selain itu, pemerintah Tiongkok siap
memfasilitasi usulan dan penawaran investasi yang ditawarkan oleh pihak Pemprov
Jambi.
"Kami memberikan kesempatan kepada Pemprov Jambi
berkunjung ke Tiongkok, untuk memperkenalkan Jambi kepada investor dan
masyarakat Tiongkok. Kebijakan itu kami lakukan untuk mendorong peningkatan
investasi Tiongkok dalam pembangunan ekonomi Jambi," tambahnya. (JP-Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE