Gubernur Jambi, H. Zumi Zola menjamu Bupati Wajo Provinsi Sulawesi Selatan. |
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi, H. Zumi Zola menjamu
Bupati Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Burhanuddin Unru serta rombongan
lengkap beserta Ketua DPRD Kabupaten Wajo, H.M. Yunus Panaungi, Kapolres Wajo
AKBP Noviana Tursanurohmad, Dandim 1406 Letkol Inf Arief Susanto, Kepala
Kejaksaan Negeri Wajo Transiswara Adhi, Ketua Pengadilan Negeri Wajo Sutarno,
sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Wajo di
Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (5/4/2017) malam.
“Mendapat kunjungan Bupati dengan rombongan, kita senang
bisa bersilaturrahmi di sini," ungkap Zola. Gubernur Zola merasakan kesan
mendalam saat menjabat Bupati Tanjung Jabung Timur dengan memimpin masyarakat
Sabak asal Sulawesi Selatan, khususnya suku Bugis Wajo yang menurutnya sangat
membantu berbagai program pemerintahan bahkan selalu sukses jika diberikan
program. "Sudah menjadi keyakinan jika diberikan program akan
berhasil," katanya.
Mendapat penghargaan nasional atas keberhasilan menanam
cabe yang digalakkan Zola saat menjadi Bupati Tanjabtim merupakan bukti
komitmen suku Bugis Wajo mendukung program pemerintah. "Mereka itu
masyarakat kita asal Sulawesi Selatan," jelasnya.
Keberadaan Suku Bugis yang mendiami wilayah pesisir Jambi
bukanlah hal asing bagi masyarakat asli Jambi, mengingat Jambi dengan
keramahtamahannya serta sikap saling menghargai dan toleransi dengan pendatang
menyebabkan suku Bugis merasa betah dan hidup berdampingan serta berperan aktif
di pemerintahan dan kemasyarakatan termasuk pembangunan.
“Wakil Bupati semasa saya juga dari suku Bugis dan banyak
yang berkecimpung didunia politik maupun pemerintahan," ujarnya.
Silaturrahmi yang terjalin diperkuat dengan
kedatangan bupati beserta rombongan, Gubernur Zola menyatakan keterbukaan
kerjasama serta saling mendorong pembangunan di wilayah Jambi. “Silakan
kerjasama apa yang kita buat demi kemajuan bersama," ungkapnya.
Bupati Wajo, Andi Burhanuddin Unru menyampaikan, sejarah
perantauan suku Wajo sebelum abad 17 dengan falsafah setiap orang dapat mencari
nafkah dimana saja dan hal ini menjadi pegangan untuk merantau, filosofi kedua
bagi suku Wajo adalah kebebasan berpendapat. "Sampai hari ini memegang
filosofi itu," ujarnya.
Andi Burhanuddin Unru mwnuturkan, Sultan Hasanudin dan Raja
Wajo diabad 17 mengalami kekalahan dari Beland, sehingga keturunan
pejuang Wajo tidak ingin melakukan kerjasama yang menjadi alasan mereka
merantau mencari tempat yang tidak bekerjasama dengan Belanda. “Malaysia,Thailand,
bahkan sampai Afrika," jelasnya.
Fase perantauan diakhir akhir ini, kata Andi Burhanuddin
Unru, terjadi karena masa kekacauan ditahun 1960-an. "Banyak merantau juga
dan tidak betah tinggal dikampung dan mencari tempat yang aman,” katanya.
Tiga pilar nilai semangat Suku Bugis Wajo yang mereka
pegang, pertama nilai agama, budaya, rasionalitas terhadap kondisi yang
dihadapi. "Mengakui semua sama dihadapan Tuhan. Untuk itu, saling
menghargai, saling mengingatkan dengan penyampaian yang baik dan lembut,"
tambah Andi Burhanuddin Unru.
Memperkenalkan rombongan dari Kabupaten Wajo, Bupati
mengatakan ada yang pulang kampung diantara rombongannya. "Dua orang
Kepala OPD ini kelahiran Jambi, jadi pulang kampung juga," ungkapnya.
Ketua Himpunan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (HKKSS)
Jambi, H. Bakri yang saat ini juga menjabat Anggota DPR RI Dapil Jambi
menjelaskan bahwa masyarakat Bugis di Jambi sudah membaur bahkan banyak
terlibat dalam pembangunan sehingga mereka menjadi bagian dari masyarakat
secara keseluruhan. "Semua komunitas membantu terwujudnya pembangunan
Jambi," ujar H Bakri. (Humas)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE