Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi, H Zumi Zola STP MA
menegaskan bahwa semua pihak yang terkait dengan konflik yang terjadi di
Kerinci Senin, 20 Maret 2017, harus menciptakan kondisi kondusif dan mendukung
terciptanya suasana kondusif. Kerinci yang sedang kita dorong, kita bekerja
keras supaya pariwisatanya meningkat, wisatanya meningkat, dengan kondisi
seperti ini siapa yang mau datang. Banyak yang rugi. Belum lagi investor takut
berinvestasi di Kerinci.
Hal itu dikemukakan Zumi Zola di Bandara Sultan Thaha, Kota
Jambi, Selasa (21/3/2017) sore, sesaat setelah pulang dari peninjauan lokasi
konflik di Kerinci (menggunakan helikopter), bersama dengan Kapolda Jambi,
Brigjen Pol Yazid Fanani dan Danrem
042/Garuda Putih, Kol Inf Refrizal.
Selaku Kepala Daerah Provinsi Jambi, Zola sangat cepat
merespon terjadinya konflik di Kerinci, yakni konflik masyarakat Desa Tamiai
Kecamatan Batang Merangin dengan masyarakat peladang Dusun Muaro Pulau yang
terjadi pada Senin, 20 Maret 2017, dengan meninjau lokasi konflik pada Selasa
(21/3/2017) pagi, bersama Kapolda Jambi dan Danrem 042/Garuda Putih.
“Saya tadi pagi berangkat dengan Pak Kapolda dan pak
Danrem, langsung ke lokasi kejadian kerusuhan kemarin. Ketika kita sampai di sana,
masih terasa suasana yang kurang lebih mencekam. Saya lihat ada rasa ketakutan
di masyarakatnya, tetapi kita harus carikan solusi, tidak bisa masyarakat
seperti itu terus,” ujar Zola.
“Saya bicara dengan Pak Bupati (Kerinci), kemudian
dikumpulkanlah Depati Ninik Mamak dari dua belah pihak, semua kita berikan
kesempatan untuk bicara, apa harapannya, apa keinginannya. Yang dituntut
masyarakat setempat adalah tanah ulayat adat, sementara yang pendatang
mengatakan surat dari BPN sudah ada. Saya bilang, harus sepakat dulu bahwa
sekarang kondisinya harus kondusif,” tegas Zola.
Zola mengemukakan, pemberitaan tentang konflik tersebut
yang menjadi salah satu berita nasional itu sangat merugikan, baik dari segi
materi seperti banyaknya sepeda motor terbakar, rumah masyarakat dilempari
batu, maupun dari sisi psikologis, ada ketakutan masyarakat, serta nama
Kerinci.
“Kerinci yang sedang kita dorong, kita bekerja keras supaya
pariwisatanya meningkat, wisatanya meningkat, dengan kondisi seperti ini siapa
yang mau datang. Banyak yang rugi. Belum lagi investor takut berinvestasi di
Kerinci,” jelas Zola.
“Jangan sampai ini berlarut-larut, kalau berlarut-larut,
nanti kesan dari Kerinci adalah wilayah yang penuh dengan masalah. Siapa
investor yang mau masuk,” ungkap Zola.
“Sekarang Pak Kapolda dan Pak Danrem sudah mengamankan
dengan pasukannya, kita menginginkan kondisi yang kondusif, tidak ada lagi
kejadian-kejadian yang anarkis,” saya minta itu.
“Selanjutnya, permasalahannya, apapun pendapat-pendapat
dari pihak terkait, kita hargai semua, tetapi tidak boleh melanggar
undang-undang dan aturan yang berlaku di negara ini. Ada hukum adat, kita
hormati hukum adat, tetapi, seperti kita juga punya Perda, Pergub, tidak boleh
bertentangan dengan peraturan yang diatasnya,” lanjut Zola.
“Saya bersama Pak Kapolda dan Pak Danrem meminta, besok
semua pihak karena semua tadi sudah ngumpul, tidak usah pake undangan lagilah,
nanti lama lagi, besok dikumpulkan semua, Forkopimdanya, BPN juga, semua
berkas-berkas dikumpulkan semua. Jadi, kita berharap, Bupati Kerinci, Pak Adi
Rozal segera memberikan solusi yang terbaik. Kami akan terus memantau ini,
perkembangannyanya seperti apa. Ini tanggung jawab kita semua, termasuk tokoh
masyarakat, agar jangan sampai ada yang terprovokasi. Banyak isu yang beredar,
seperti penyerangan, kita cek tidak ada, memang polisi berjaga, namuan bukan
berarti ada penyerangan. Pak Kapolda juga tadi sudah sangat tegas mengatakan,
kalau ada yang anarkis, akan ditindak,” terang Zola.
“Ini tanggung jawab bersama, ada Ninik Mamak, ada tokoh
masyarakat. Kita harus berpikir luas imbasnya, bukan hanya di desa atau
kecamatan itu dan Kabupaten Kerinci saja, tetapi imbasnya sangat luas, tetapi
juga Provinsi Jambi. Jadi, harus ada kebijaksanaan para tua-tua, harus ada
suatu kedewasaan dalam bersikap. Permasalahan itu pasti ada, tetapi bagaimana
menyikapinya. Saya juga sudah berpesan kepada Bupati Kerinci, kalau ada
konflik-konflik sosial, cepat diselesaikan, jangan sampai berlarut-larut. Ini
jadi pelajaran bagi kita semua,” pungkas Zola.
Kapolda Jambi, Brigjen Pol. Yazid Fanani mengatakan, fokus
saat ini adalah untuk memulihkan keadaan. “Fokus kita hari ini datang ke
Kerinci adalah untuk memulihkan keadaan, saat ini masyarakat tidak percaya satu
dengan yang lain, fokus kita mengembalikan kepercayaan (trust), sehingga siaga
dan berjaga-jaga dengan membawa peralatan sudah tidak diperlukan lagi. Kita
pastikan bahwa di sana ada pasukan yang cukup, yang bisa mengamankan seluruh
komponen masyarakat yang sedang konflik,” tutur Kapolda Jambi.
“Saat ini fokus kita adalah pemulihan, besok akan kita
adakan pertemuan kembali melibatkan semua komponen. Ada Ninik mamak, tua-tua
tokoh adat, tokoh masyarakat, masyarakat pendatang yang berladang dan
masyarakat setempat, termasuk juga Pak Bupati dan perangkat-perangkatnya. Dari
hasil pertemuan itu, akan kita tindak lanjuti. Yang pasti, kita tidak tolerir
adanya pelanggaran hukum. Jika ada pelanggaran hukum, harus kita lakukan
penindakan yang tegas, terukur, dan juga memberikan keadilan untuk semua,” tegas
Kapolda Jambi.
“Sekarang, kita beri ruang bagi para pihak, untuk
menyampaikan unek-unek permasalahannya, karena selama ini, permasalahan itu
tidak tersalurkan sehingga muncul konflik,” kata Kapolda Jambi.
“Harapan kita kedepan, kasus serupa tidak terulang kembali,
media juga harus memberikan pembelajaran ke masyarakat, memberikan pemberitaan
yang berimbang, sehingga kepercayaan itu tumbuh kembali, karena kalau tidak
seimbang, kecurigaan akan semakin parah,” jelas Kapolda Jambi tersebut. Kapoda
menambahkan, 2 Kompi pasukan disiagakan untuk mengamankan lokasi. (ADV-Humas-Mustar
Hutapea)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE