Jambipos Online, Sarolangun-Perbaikan jalan yang putus
akibat longsor di yang menghubungkan Desa Pulau Pandan dan Panca Karya,
Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun diperkirakan menelan anggaran Rp 1,5
Miliar. Pembangunan jalan itu sepanjang 100 meter dan segera akan
direalisasikan.
Dana perbaikan itu diminta dari Balai Sungai SDA PU Provinsi
Jambi dan Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Jambi. Sementara dana dari
Dinas PU Sarolangun tidak memiliki anggaran untuk perbaikan jalan tersebut.
Penjabat Bupati Sarolangun Arif Munandar didampingi pihak Dinas
Pekerjaan Umum beserta Staf Ahli dan Camat Sarolangun telah meninjau lokasi longsor
yang memakan badan jalan poros di Desa Temenggung Kecamatan Limun belum lama
ini.
Arif Munandar memerintahkan Camat agar menyurati perusahaan
yang berada di desa tersebut agar bisa bekerjasama dalam melakukan penanganan
darurat. Sehingga masyarakat bisa melalui jalur jalan itu sebelum dilakukan
penanganan khusus terhadap tebing yang runtuh.
Arif Munandar kepada wartawan mengatakan, longsor tersebut
disebabkan dengan kondisi tanah tersebut labil dikarenakan faktor cuaca hujan
yang tinggi dan hantaman aliran suangai yang deras pada saat itu, sehingga
terjadilah longsor yang mengakibatkan jalan poros tersebut putus.
“Ini disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga
mengakibatkan longsor, kemungkinan tidak disini saja. Kalau dilihat kurang
lebih 100 meterlah yang segera harus diperbaiki karena dda dua box yang harus
segera diamankan beserta badan jalan juga demikian. Penanganan ini harus
dilakukan secepat mungkin supaya tuntas. Jadi sekarang salah satu alternatif
kita harus meminjam tanah warga disini untuk melakukan membuka jalan baru
menjelang perbaikan tebing ini dan badan jalan yang ikut lonsor,” kata Arief
Munandar.
Dia juga meminta pada Dinas Pekerjaan Umum Sarolangun untuk
segera mungkin melakukam pekerjaan dalam melakukam perbaikan.
“Sekarang kita
minta PU baikpun Balai Sungai SDA Provinsi Jambi maupun BNPB jika itu
memungkinkan untuk melakukan aktivitasnya disini terutama dalam pembuatan
bronjong dan turap. Sehingga kemungkinan apabila terjadi kedepan longsor yang
sama dengan luas jalan bisa diamankan dan tidak terjadi longsor sehingga jalan Pulau
Pandan ke Panca Karya ini aman. Apabila ini tidak ditindak segera mungkin jalan
ini dikhawatirkan akan putus,” ujarnya.
Melihat dari kondisi tanah tersebut, kata Arif Munandar, berkemungkinan
akan terjadi longsor susulan apabila kondisi cuaca disarolangun saat sekaran
ini.
“Berpotensi jalan ini akan mengalami longsor susulan berkisara 100 Meter,
dan ini perlu diamankan cepat. Namun untuk wilayah Kabupaten Sarolangun ini di
pinggir sungai banyak sekali masyarakat terutama desa desa yang lokasi rumah
sangat dekat dengan bibir sungai yang berpotensi longsor. Buktinya dalam
musrenbang banyak sekali masyarakat yang meminta agar dipinggir sungai segera
dilakukan penurapan tebing. Apalagi saat sekarang ini tingginya curah hujan
yang cukup tinggi menjelang memasuki bulan April nanti,” katanya.
Sebelum melakukan perbaikan jalan yang terbawa longsor,
Arif Munandar mengatakan, bahwa pekerjaan teraebut akan memakan dana berkisar
Rp 1,5 miliyar.
“Kalau dilihat kondisi lonsor yang ada ini, kita lihat dulu
anggaran yang ada. Cuma kita lihat ini akan memakan dana bisa mencapai jadi Rp 1,5
miliyar dengan panjang 100 meter. Jujur aja kalau dana APBD kita sekarang itu
belum ada karena kita sudah mengesahkan perdanya kemarin. Jadi tidak termasuk
dalam pengerjakan ini, namun biasanya di Balai Sungai Provinsi Jambi ada dana
tanggap bencana. Tidak disitu saja di badan penanggulangan bencana juga ada
dengan dana tanggap darurat. Nanti bisa dilakukan disini. Dan kita akan
berusaha koordinasi BNPB dan Balai Sungai serta Dinas PU Provinsi Jambi,” ujar
Arif. (Yah-JP3)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE