Jambipos Online, Jambi-Pergantian pejabat di lingkungan
Pemerintahan Provinsi Jambi seperti slogan “Sapu Bersih” ala Gubernur Jambi H Zumi Zola
mendapat tanggapan negatif dari sejumlah pihak. Bahkan “sapu bersih” pergantian
pejabat merupakan kejadian luar biasa di Pemprov Jambi dibandingkan pada
gubernur-gubernur sebelumnya. Ada juga romor bahwa pembisik Zumi Zola akan merusak
tatanan pemerintahan sehingga memungkinkan “Jambi Tuntas 2021” agal gagal.(Baca: Daftar Pejabat Baru Dilantik Wagub)
Demikian kesimpulan yang dihimpun Jambipos Online dari
sejumlah pendapat terkait dengan “sapu bersih” pejabat di Lingkungan Pemprov
Jambi sejak akhir 2016 lalu. Sedikitnya 1200 lebih pejabat sudah diganti di
sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Provinsi Jambi dalam satu
tahun kepemimpinan Zumi Zola menjabat Gubernur Jambi.
Ketua Ombudsman Provinsi Jambi Taufik Yasak kepada wartawan mengatakan, pergantian
pejabat dilingkungan Pemerintah Provinsi Jambi merupakan hak progratifnya
Gubernur Jambi saat ini Zumi Zola. Tapi pergantian pejabat itu juga harus
sesuai Standard Operating Procedure (SOP). Misalnya lewat proses Badan
Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Beperjakat), selanjutnya juga pergantian
pejabat itu disesuaikan dengan kompentensi pejabat yang dipromosikan.
“Jangan sampai justru pejabat yang diangkat malah tidak
memiliki kompentensi yang semestinya dibandingkan pejabat yang dinonjobkan
karena bergantian jabatan itu. Obbudsman RI di Jambi berharap pergantian
pejabat yang sudah dilakukan dilingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, diharapkan
tidak hanya didasari insting politik dikarenakan euphoria politik yang terjadi,”
kata Taufik Yusak.
Kata Yusak, karena beranggapan sudah direstui pihak Komisi
Aparatur Sipil Negara (ASN) lantas semaunya saja dapat melakukan pergantian
tanpa mengacu SOP yang sebenarnya. Apalagi, keberadaan Komisi ASN itu sendiri
sudah didesak untuk segera dibubarkan.
“Pemerintah Provinsi Jambi sekarang ini diharapkan segera
memfokuskan program kerja pembangunannya disektor infrastruktur, seperti jalan,
jembatan yang memang kerupakan urat nadi perekonomian Jambi. Coba lihat
sekarang ini, jalan–jalan banyak yang rusak, seperti salah satu contoh di
Sungai Bahar, Sei Gelam, Kabupaten Muarojambi, dan belum lagi di daerah lain
yang kondisi kerusakannya juga sangat parah,” ujarnya.
Ketua DPRD Mendapatkan
Laporan
Ketua DPRD Provinsi Jambi Cornelis Buston juga
memberikan pendapat soal pergantian pejabat yang begitu luar biasa di
lingkungan Pemprov Jambi. Menurutnya, bahwa dirinya banyak mendapatkan laporan
terkait pelantikan tersebut, karena pelantikan tersebut ada yang tidak melalui
mekanisme dan aturan.
“Kita banyak menerima laporan bahwa ada yang tidak melalui
mekanisme dan aturan yang ada. Juga bahwa akan ada pemanggilan buat BKD untuk
mencari kebenaran tersebut. Untuk itu, nanti kita akan mencoba merapatkan juga
di komisi untuk memanggil BKD, untuk menanyakan hal tersebut,” katanya.
Lebih lanjut Cornelis juga mengatakan jika semuanya
terbukti benar, akan di pertanyakan kepada pemerintah untuk menanyakan kenapa
hal seperti itu bisa terjadi.
“Kita kalau mendengarkan isu-isu saja, itukan kita
belum bisa bicara. Nanti kalau seandainya memang benar, kita akan tanyakan pada
pemerintah. Kenapa hal tersebut bisa terjadi,” katanya.
Zola Harus Berhati-hati
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
Jambi Zoerman Manap juga memberikan pendapat soal pergantian pejabat yang
begitu luar biasa di lingkungan Pemprov Jambi. Zoerman yang juga mantan Ketua
Tim Sukses Gubernur Jambi Zumi Zola dan Wakilnya Fachrory Umar itu meminta agar
Zumi Zola selaku Gubernur, mesti berhati – hati dalam melakukan pergantian
pejabat di kabinetnya.
“Saya melihat pergantian pejabat yang sudah dilakukan
Gubernur Jambi Zumi Zola sebagai hak perogratifnya itu, memang tidaklah
seluruhnya dianggap tidak tepat. Memang mesti diakui tidak seluruhnya dianggap
tidak tepat pejabat yang ditempatkan sekarang ini. Tetapi, harus juga diakui
masih banyak pejabat yang dipromosikan untuk mengisi jabatan tertentu bukanlah
pejabat yang tempat,” katanya.
Menurut Zorman, pergantian pejabat dilingkungan Pemerintah
Provinsi Jambi sekarang ini, setidaknya harus mengacu kepada Standard
Operasional Prosedur (SOP). Dan disamping itu juga, tentunya harus mengacu
kepada orang yang tepat di jabatan yang tepat , the right man and the right
place.
Katanya, Zola harus berhati-hati dalam mengganti pejabat
yang diperuntukannya membangun Jambi Tuntas 2021. “Saya hanya mengingatkan
saja, sebagai orang tua kepada anak muda yang sedang memimpin. Sebab andaikata
salah, nanti kita semua yang rugi jika roda pembangunan yang diarahkan menuju
Jambi Tuntas itu tidak terwujud,” sebutnya.
Menurut Zoerman Manap, dia masih tetap optimis Gubernur
Jambi Zumi Zola dapat mewujudkan Jambi Tuntas 2021 itu, dan ini tentunya jika
kepemimpinannya dilaksanakan dengan penuh kehati-hatian, seperti melakukan
pergantian pejabat itu.
Menanggapi opini pendapat sejumlah pihak itu, Gubernur
Jambi H Zumi Zola mengatakan, pihaknya sangat menghargai kritikan yang
dilontarkan sejumlah pihak itu. Menurutnya, pergantian pejabat itu suatu hal
biasa untuk kemajuan suatu program menuju “Jambi Tuntas 2021”.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Erwan
Malik mengatakan dirinya belum menerima protes dan belum tahu bentuk protesnya.
Dirinya mengatakan, akan menanggapi setiap protes yang dinilai tidak kompeten
dengan jabatan yang selama ini dijabat.
“Kami belum tahu apa protesnya karena selama ini belum ada
protesnya. Kalau memang protes kita lihat apa bentuk protesnya. Kalau
memang yang bersangkutan tidak memenuhi syarat untuk apa dipertahankan, kan diganti,”
kata Erwan Malik.
Kata Erwan Malik, dari banyaknya jumlah pejabat yang
dilantik bisa saja menemukan kesalahan. Menurutnya hal itu bisa saja terjadi
karena manusia tidak luput dari kesalahan. “Jumlahnya banyak, namanya manusia
bisa saja salah, manusia tidak sempurna kesalahan tetap ada satu dua yang
khilaf itu bisa saja terjadi," kata Erwan Malik. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE