Gubernur Jambi, H. Zumi Zola Zulkifli,S.TP,MA menyampaikan nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2016 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi Dalam Rangka Penyampaian LKPJ Tahun Anggaran 2016, bertempat di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin (27/3/2017).IST |
Berbagai Indikator Capaian Meningkat
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi, H. Zumi Zola
Zulkifli,S.TP,MA menyampaikan
nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun Anggaran 2016
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi dalam Rapat
Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi Dalam Rangka
Penyampaian LKPJ Tahun Anggaran 2016, bertempat di Ruang Rapat Paripurna Gedung
DPRD Provinsi Jambi, Senin (27/3/2017).
Zola mengatakan, LKPJ ini merupakan pertanggungjawaban
tahun pertama masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi periode
2016-2021.
“LKPJ yang disampaikan ini memiliki makna sangat strategis, dan
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pelaksanaan program dan kegiatan
yang diselenggarakan oleh perangkat daerah selama tahun 2016 secara lebih
transparan dan memberikan informasi pertanggungjawaban atas penyelenggaraan
pembangunan kepada publik melalui DPRD,” ujar Zola.
Dalam nota pengantar LKPJ Tahun Anggaran 2016 yang
disampaikanoleh gubernur tersebut, terdapat indikator capaian yang meningkat
antara lain:
1. Pendapatan daerah
yang memiliki target Rp3,433 triliun telah terealisasi sejumlah Rp3,394 triliun
atau sebesar 98,84 persen, jumlah ini lebih tinggi dari realisasi tahun
sebelumnya sejumlah Rp3,129 triliun atau meningkat Rp264,509 miliar atau bertambah
8,45 persen.
2. Indikator ekonomi
Provinsi Jambi tahun 2016 menunjukkan pertumbuhan yang positif, perekonomian
Provinsi Jambi mengalami pertumbuhan sebesar 4,37 persen, lebih tinggi
dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 4,20 persen.
3. Jumlah angkatan kerja
di Provinsi Jambi pada bulan Agustus 2016 mencapai 1,692 juta orang, jumlah
tersebut mengalami peningkatan sebanyak 71.400 orang dibandingkan periode yang
sama pada tahun 2015.
4. Pada bidang kesehatan,
penyakit yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada tahun 2016 mengalami
penurunan, dari 31 KLB pada tahun 2015 menjadi 20 KLB, sementara sinyal
kewaspadaan dini (alerts) yang muncul meningkat tiga kali lipat dari tahun
sebelumnya. Total alert tahun 2015 sebesar 367 alert menjadi 992 alert pada
tahun 2016. Kondisi ini menunjukkan perbaikan kinerja program, mengingat total
alert meningkat cukup tinggi tapi mampu menekan terjadinya KLB.
5. Pengembangan Industri
Kecil, Menengah dan Besar (IKMB) terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2016
tercatat sebanyak 28.972 unit usaha, meningkat dari tahun 2015 yang tercatat
sebanyak 28.075 unit usaha atau terjadi peningkatan sebesar 3,20 persen.
6. Penyerapan tenaga
kerja IKMB juga mengalami peningkatan 2,88 persen, pada tahun 2015 jumlah
penyerapan tenaga kerja IKMB sebanyak 113.251 orang menjadi 116.509 orang pada
tahun 2016, sementara nilai investasi yang terserap pada tahun 2016 sejumlah
Rp16,484 triliun, meningkat 2,45 persen dibanding tahun 2015 sejumlah Rp16,090
triliun.
7. Pada bidang ketahanan
pangan, ketersediaan energi dari bahan pangan yang tersedia berdasarkan neraca
bahan makanan sebesar 2.854 kilo kalori/kapita/hari, ini telah melebihi dari
angka ketersediaan ideal sebesar 2.400 kilo kalori/kapita/hari.
8. Pada sub sektor
peternakan, melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebun Binatang Taman
Rimba menerima Pendapatan Asli Daerah sejumlah Rp2,716 miliar, lebih besar dari
tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp2,215 miliar.
9. Produksi perikanan
hasil budidaya pada tahun 2016, sebesar 67.455 ton, meningkat dari tahun
sebelumnya sebesar 45.438 ton atau meningkat sebesar 48,4 persen. Begitu pula
dengan produksi perikanan tangkap, dimana pada tahun 2016 sebanyak 54.460 ton
atau meningkat sebesar 7,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang
hanya mencapai 50.648 ton.
10. Terkait akuntabilitas kinerja pemerintah,
Pemerintah Provinsi Jambi pada tahun 2016 mendapatkan nilai “CC” dengan
kategori cukup baik.
“Sulit untuk mencapai serapan anggaran 100 persen, banyak
kondisi di lapangan yang harus dipertimbangkan dan berbenturan dengan adanya
kebijakan-kebijakan yang diberikan dari Pemerintah Pusat. Tahun 2016 merupakan
masa transisi, terdapat banyak kondisi-kondisi yang diluar dugaan” ujar Zola.
Lebih lanjut, Zola menerangkan bahwa Pemerintah Provinsi
Jambi telah berupaya maksimal dalam menghadapi tantangan-tantangan yang
tidaklah mudah, tebukti dengan pertumbuhan eknomi Provinsi Jambi meningkat,
angka kemiskinan menurun, dan angka pengangguran menurun. “Data ini langsung
dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi,” sebut Zola.
Zola menambahkan, program dan kebijakan dari Pemerintah
Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi sangat mendukung terhadap kemajuan pembangunan
Provinsi Jambi, dan untuk itulah sangat pentingnya sinergitas program dan
kebijakan pembangunan Pemerintah Provinsi Jambi dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi.
“Kebijakan-kebijakan dari Pemerintah Kota (Pemkot) dan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sangat mempengaruhi untuk mendukung Pemerintah
Provinsi Jambi menjadi lebih baik lagi, dengan arahan untuk mengutamakan
infrastuktur yang dikeluhkan masyarakat, tanpa melupakan bidang kesehatan,
pendidikan, dan bidang ketahanan pangan,” Kata Zola. (ADV-Humas)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE