Gubernur Jambi, Zumi Zola (kiri) membersihkan sampah di
Sungai Tembuku, Kasang, Kota Jambi belum lama ini. Dok Jampos.
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi Zumi Zola menyebutkan
kalau perusahaan industri karet, sawit dan masyarakat masih “doyan” membuah
limbah ke Sungai Batanghari. Zola meminta semua pihak untuk menghentikan segera
kebiasaan membuang limbah dan sampah ke sungai demi menjamin ketersediaan air
bersih.
Menurutnya, Sungai Batanghari Jambi harus diselamatkan dari
pencemaran limbah industri karena hingga kini masih menjadi sumber utama
perusahaan daerah air minum (PDAM). Selain itu, masyarakat juga banyak yang
mengandalkan sungai tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarga.
“Saya mengimbau pengusaha industri karet, sawit dan seluruh
masyarakat Provinsi Jambi tidak membuang limbah cair dan sampah ke Sungai
Batanghari. Pencegahan penting untuk menjaga kualitas air bagi
masyarakat," kata dia pada peringatan Hari Air Sedunia XXV Tingkat
Provinsi Jambi di pintu air Sungai Tembuku, Kasang, Kota Jambi, Rabu (22/3/2017).
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi
Industri dan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Khalawi Abdul Hamid.
Zumi Zola mengatakan, kebiasaan masyarakat membuang sampah
ke sungai di Jambi menyebabkan pencemaran air meningkat. Selain itu, kegiatan
penambangan emas tanpa izin (PETI), perambahan hutan liar di hulu sungai juga
semakin menghancurkan kelestarian sumber air.
Dikatakan, peringatan air sedunia untuk menyadarkan seluruh
manusia betapa pentingnya ketersediaan air bersih bagi kehidupan. Karena itu
pengelolaan air harus dilakukan sengan baik, terpadu dan berkelanjutan.
Pencemaran air harus terus dicegah agar sumber air bisa memenuhi kebutuhan
masyarakat.
“Hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mampu memenuhi
kebutuhan air bersih akibat terbatasnya sumber air di lingkungan mereka,"
katanya.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Industri
dan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Khalawi
Abdul Hamid mengatakan, untuk menjaga kualitas kuantitas air perlu dilakukan
pembangunan bendungan untuk restorasi air baku. Peran masyarakat juga perlu
dilibatkan guna menjaga ketersediaan air. Selain itu, sarana dan prasarana
pengelolaan limbah di perusahaan-perusahaan industri juga perlu ditingkatkan.
“Pencemaran air lebih banyak berasal dari limbah rumah
tangga. Karena itu peran masyarakat sangat penting. Belakangan ini semakin
banyak komunitas pecinta sungai. Kehadiran komunitas tersebut sangat membantu
memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang
sampah dan limbah ke sungai,” katanya. (Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE