Walikota Jambi H. Syarif Fasha (kiri duduk) bertindak cepat, turun langsung ke lokasi Lapas Klas II Jambi untuk meminimalisir potensi terjadinya kerusuhan - Facebook |
Jambipos Online,
Jambi- Walikota Jambi Sy Fasha menyakinkan Kementerian Hukum dan HAM bahwa
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mau dan bersedia membantu fasilitas yang
dibutuhkan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Jambi yang kini telah over
kapasitas. Paska kerusuhan yang terjadi di Lapas Kelas IIA Jambi, Rabu (1/3/2017),
Walikota Jambi mengatakan kalau Pemkot Jambi bersedia membantu pembangunan LP
Jambi.(Baca: 4 Napi kabur Saat Kerusuhan)
Sy Fasha mengatakan, kerusuhan di LP Jambi mengingatkan semua pihak termasuk Pemerintah Pusat,
sebab kondisi lapas yang memang tidak layak. Kapasitas lapas yang hanya untuk
360 penghuni, kini harus dihuni sekitar 1.700 warga binaan.
“Saya bersama Kapolda, Danrem, Kapolresta, dan Kajari
sampai ke pagar bawah yang sudah dijebol. Kerusuhan sangat luar biasa. Saya
anggap itu kerusuhan yang sangat besar," kata Fasha, Kamis (2/3).
Fasha mengatakan, jika memang dibenarkan dalam aturan, Pemerintah Kota Jambi akan siap membantu pembangunan fasilatas Lapas Kelas II A yang sudah terbakar tersebut. “Kami siap membantu untuk menambah fasilitas lapas,” sebutnya.
Fasha mengatakan, jika memang dibenarkan dalam aturan, Pemerintah Kota Jambi akan siap membantu pembangunan fasilatas Lapas Kelas II A yang sudah terbakar tersebut. “Kami siap membantu untuk menambah fasilitas lapas,” sebutnya.
“Namun hal ini akan dikoordinasikan dulu dengan Pemerintah
Provinsi Jambi. Tentunya kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi
Jambi. Nanti Pemprov bantu gedung yang mana dan Pemkot bantu yang mana,"
ujarnya.
Kepada warga Kota Jambi yang kelurganya berada di dalam Lapas,
Fasha mengatakan bahwa kondisi warga binaan di lapas Kelas IIA dalam keadaan
sehat dan baik-baik saja. “Saya pastikan keluarganya aman, karena Rabu malam
saya melihat lngsung disana," katanya.
Direktur Jendral (Dirjen) Pemasyarakatan (PAS) Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) I Wayan Kusmiantha, Kamis (2/3/2017)
sore meninjau kondisi Lapas Klas IIA Jambi pasca terjadinya kerusuhan dan
pembakaran.
Dirjen PAS tiba di Lapas Klas IIA Jambi sekira pukul 15.30
WIB. Ia didampingi Kakawanwil Kemenkumham Jambi, Bambang Palasara. Kepada
wartawan I Wayan Kusmiantha belum bersedia memberikan penjelasan terkait kerusuhaan
dan aksi pembakaran di Lapas Klas IIA Jambi. “Nanti saya. Kita lihat dulu
kondisinya," ujarnya singkat.
Overload
Sementara Direktur Jendral (Dirjen) Pemasyarakatan (PAS)
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) I Wayan Kusmiantha usai meninjau
kondisi Lapas Klas IIA Jambi , Kamis (2/3/2017) sore mengatakan jika kondisi
Lapas Klas IIA Jambi saat ini sudah tidak layak. Bahkan Wayan mengatakan overload atau kelebihan penghuni yang
terjadi di Lapas Klas IIA Jambi sudah mencapai lima kali lipat.
Wayan menyebutkan, kapasitas Lapas Klas IIA Jambi hanya
sekitar 360 orang, namun saat ini dihuni oleh 1.700 orang lebih. Kondisi ini,
kata Wayan, bisa menimbulkan banyak masalah. “Maka dari itu perlu ada
pemindahan (narapidana, red),” ujar Wayan.
Kata Wayan, namun sebelum melakukan pemindahan, terlebih
dahulu pihaknya akan melakukan mapping
atau pemetaan. Wayan juga belum bisa memberikan jawaban kemana napi Lapas Klas
IIA Jambi nantinya akan dipindahkan. Namun ia menegaskan penghuni Lapas Klas
IIA Jambi harus dikurangi.
“Mungkin (dipindahkan, red) ke Sumatera Selatan. Yang jelas akan direlokasi, karena tempatnya sudah tidak memenuhi syarat. Jumlah petugas keamanan Lapas saat ini juga sudah sangat tidak ideal. Satu regu itu ada tujuh orang. Dan ini tidak ideal lagi untuk Lapas Jambi,” sebutnya.
“Mungkin (dipindahkan, red) ke Sumatera Selatan. Yang jelas akan direlokasi, karena tempatnya sudah tidak memenuhi syarat. Jumlah petugas keamanan Lapas saat ini juga sudah sangat tidak ideal. Satu regu itu ada tujuh orang. Dan ini tidak ideal lagi untuk Lapas Jambi,” sebutnya.
Sementara itu terkait dengan sejumlah tuntutan warga
binaan, seperti masalah air bersih, kata Wayan, jika pihaknya akan mencarikan
solusinya. “Nanti akan kita komunikasikan dengan pemerintah setempat,” katanya.
(JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE