Banjir di Kota Jambi Maret 2017.(Istimewa) |
Banjir di Kota Jambi Maret 2017.(Istimewa) |
Banjir di Pasar Talang Banjar Kota Jambi Sabtu 4 Maret 2017. (Istimewa) |
Jambipos Online,
Jambi - Banjir yang melanda tiga kabupaten di Provinsi Jambi sepekan
terakhir akhirnya memakan korban jiwa. Dua orang warga yang terseret banjir di
daerah itu ditemukan meninggal dunia, Minggu (5/3/2017).
Kedua korban banjir tersebut, Hendro (16), warga Pulau
Rengas, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin dan Junior Abdian Sakti (9), warga
Dusun Air Kemuruh, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo.
Kapolres Merangin, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Aman
Guntoro didampingi Kepala Urusan (Paur) Humas Polres Merangin, Inspektur Dua
Polisi (Ipda Pol) Eko Sitorus di Bangko, Merangin, Jambi, Minggu (5/3)
menjelaskan, korban Hendro hanyut terseret arus deras Sungai Belango, Bangko,
Merangin, Jumat (3/3).
Korban hanyut ketika mengantarkan bahan bakar minyak (BBM)
usaha tambang emas rakyat melalui sungai. Pencarian korban dilakukan sejak
Jumat hingga Minggu.
“Jenazah korban baru ditemukan Tim Search and Rescue (SAR)
Merangin sekitar 200 meter dari lokasi hanyut, Minggu (5/3) pukul 11.00 WIB.
Jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarga setelah diotopsi di rumah
sakit umum daerah (RSUD) Bangko, Merangin. Setelah itu jenazah korban
diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,”katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Bungo, Hasan Efendi mengatakan, korban banjir di Bungo, Junior Abdian
Sakti (9), warga Dusun Air Kemuruh, tewas akibat terseret banjir ketika mandi
bersama kawan-kawannya di depan rumahnya yang terendam banjir. Korban diduga
tenggelam terseret arus banjir karena tidak bisa berenang.
“Korban sempat hilang beberapa jam. Setelah dilakukan
pencarian, korban ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian pukul 11.00 WIB.
Korban sempat dibawa ke RSUD Muarabungo untuk mendapatkan pertolongan. Namun
nyawa korban tidak bisa diselamatkan,”katanya.
Masih Banjir
Sementara itu ratusan warga di Kabupaten Bungo, Merangin
dan Sarolangun hingga Minggu (5/3) masih mengungsi menyusul banjir yang melanda
daerah itu. Warga belum semuanya kembali ke rumah mereka karena genangan banjir
yang merendam rumah mereka masih ada yang mencapai satu meter.
Bupati Bungo, Mashuri ketika meninjau korban banjir di
beberapa desa, Kecamatan Muarabungo mengatakan, para korban banjir sudah
mendapatkan bantuan pangan. Selain itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bungo juga
memberikan bantuan uang kepada para korban banjir.
“Saya sudah meninjau banjir di beberapa desa. Bantuan
kebutuhan pokok dan uang sudah kami berikan kepada para korban banjir. Selain
itu bantuan obat-obatan juga diberikan kepada korban banjir. Baik yang masih
bertahan di rumahnya maupun di tempat pengungsian,”katanya.
Mashuri pada kesempatan tersebut mengingatkan kembali warga
di daerah itu, khususnya yang bermukim di sekitar daerah aliran sungai (DAS)
tetap siaga banjir. Warga juga diharapkan mengurangi kegiatan di sekitar sungai
mencegah jatuhnya korban jiwa akibat terseret banjir.
"Kami mengimbau masyarakat Bungo yang bermukim di
kawasan DAS selalu waspada bencana banjir. Warga kami harapkan tidak melakukan
kegiatan di pinggiran sungai. Kalau membutuhkan bantuan, warga diharapkan
segera datang atau menghubungi petugas posko penanggulangan bencana banjir
terdekat,” katanya.
Secara terpisah, Bupati Merangin, Al Haris mengatakan,
pihaknya sudah menyalurkan bantuan beras, mi instan, ikan sarden dan minyak
goreng kepada para pengungsi di enam desa, Kecamatan Tabir, Tabir Ilir dan
Margo Tabir. Korban banjir di daerah itu mendapatkan bantuan beras antara 500
kg hingga satu ton.
“Kami juga mengharapkan bantuan berbagai pihak untuk
meringankan beban para korban banjir di Merangin. Tambahan bantuan pangan, air
bersih dan obat-obatan masih sangat dibutuhkan korban banjir di Merangin karena
jumlah mereka cukup banyak, yakni mencapai 500 kepala keluarga (KK),” katanya.(SP-Jp)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE