20 KM Jalan Desa Tanjung Bojo Rusak Berat Digilas Mobil Perusahaan. |
Jambipos Online, Kualatungkal-Kondisi jalan penghubung 3
Desa yakni Desa Tanjung Bojo, Lubuk Bernai dan Desa Lubuk Lawas di Kecamatan
Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat memprihatinkan.
Jalan sepanjang 20 KM nyaris tidak bisa dilalui kendaraan
roda empat lantaran dipenuhi lubang dan genangan air yang hampir merata
diseluruh badan jalan. Kerusakan jalan di lokasi tersebut dipicu lantaran tidak
kuat menahan beban tonase kendaraan pengangkut komoditi sawit milik perusahaan
yang melintas.
Akibatnya, kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki terus
bertambah parah setiap harinya. Warga mengaku kesulitan melintas terutama saat
musim hujan yang menyebabkan kondisi jalan lembek dan berlumpur.
Zulpahmi, Kades Lubuk Bernai, Kecamatan Batang Asam,
Kabupaten Tanjab Barat menjelaskan, mobilitas kendaraan milik perusahaan yang
rutin menggunakan jalur jalan desa tersebut diantaranya milik PT PSJ, PT
Kautsar, PT DAS dan PT RHM.
Pihaknya juga menyayangkan sikap keemoat perusahaan yang
terkesan cuek dan enggan bertanggungjawab untuk sekedar melakukan perbaikan. Bahkan,
permintaan warga setempat yang mengajukan perbaikan jalan menggunakan bantuan
penyaluran dana CSR juga ditolak mentah-mentah oleh pihak perusahaan dengan
alasan yang tidak jelas.
“Mobil sawit milik perusahaan selalu rutin melintasi jalan
ini setiap harinya. Tetapi mereka tidak mau tahu. padahal, kami cuma minta
bantuan perbaikan dengan dana CSR tetapi masih belu. ada tanggapan," ujar
Zulpahmi, Senin (13/3/2017).
Menanggapi persoalan warga, anggota DPRD Tanjab Barat, Adam
berjanji bakal meminta pertanggung jawaban kepada pihak perusahaan. Pihaknya
bakal menekan Bappeda sebagai sekertariat forum CSR untuk bisa mengakomodir
kebutuhan warga tiga desa tersebut.
“Kita akan minta Bappeda agar mengintruksikan ke setiap
perusahaan agar aktif menyalurkan CSR sesuai dengan kebutuhan warga terutama
yang berdomisili disekitar wilayah perusahaan terutama untuk perbaikan jalan.
Ini menyangkut kepentingan orang banyak, jadi perusahaan juga harus
transparan," tegas Adam. (JP-Ken)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE