TERMINAL MUARATEMBESI BATANGHARI- |
Jambipos Online, Batanghari-Kalangan DPRD Kabupaten
Batanghari, Provinsi Jambi prihatin atas terlantarnya bangunan sarana wisata waterboom
(permainan air) senilai Rp 22 miliar di Muarabulian, Batanghari. Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Pemkab Batanghari dinilai kurang peduli terhadap pemanfaatan
sarana wisata tersebut. Padahal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik
Indonesia Perwakilan Provinsi Jambi sudah meminta Pemkab Batanghari segera
memanfaatkan sarana wisata waterboom tersebut guna menghindari kerugian negara.
“Sudah tiga tahun sarana wisata waterboom Batanghari
telantar, tidak dimanfaatkan. Kini lokasi waterboom tersebut mulai rusak dan
penuh sampah. Kami menyesalkan pembiaran kerusakan sarana wisata tersebut.
Padahal sarana wisata yang dibangun puluhan miliar tersebut memiliki potensi
menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD),”kata anggota DPRD Batanghari, Jhon
Kennedy kepada wartawan di Muarabulian, Batanghari, Selasa lalu.
Menurut Jhon Kennedy, telantarnya pembangunan sarana wisata
waterboom di Batanghari tersebut disebabkan lemahnya kinerja pengelolaan aset
pemerintah setempat. Aset daerah yang dibangun dengan mahal dan berpotensi menjadi
sumber PAD dibiarkan terlantar.
Kemudian pengawasan terhadap sarana wisata
tersebut juga lemah sehingga sebagian fasilitas sarana rekreasi itu hilang. Hal
itu sangat merugikan keuangan negara dan daerah. Pemkab Batanghari perlu segera
membenahi sarana wisata tersebut agar bisa segera dioperasikan.
Sementara itu, warga masyarakat Batanghari juga
memprihatinkan terlantarnya sarana wisata waterboom Batanghari. Akibatnya
sarana wisata tersebut tidak hanya rusak, tetapi kini menjadi tempat mesum dan
mabuk-mabukan. Warga sering menyaksikan pasangan laki-laki perempuan
memanfaatkan sarana wisata itu menjadi tempat maksiat.
“Sarana rekreasi waterboom Batanghari ini tidak lagi
berfungsi karena tidak dirawat. Sarana rekreasi ini sudah berubah fungsi
menjadi tempat mesum dan mabuk-mabukan. Sebagian bangunan sarana rekreasi ini
juga sudah rusak berat. Kaca-kaca bangunannya banyak pecah dan fasilitasnya
banyak yang hilang,”kata Andi, warga Batanghari.
Sarana rekreasi waterboom Batanghari diresmikan Bupati
Batanghari periode 2010 - 2015, Abdul Fattah Sabtu, 22 Juni 2013. Sarana
rekreasi tersebut dibangun tahun 2012 dengan biaya sekitar Rp 22 miliar.
Sarana
rekreasi waterboom tersebut memiliki luas sekitar 2,5 hektare (ha). Sarana
rekreasi tersebut dilengkapi fasilitas kolam renang dan seluncuran air, ruang
kantor, sarana listrik dan sebagainya. Tetapi sebagian besar sarana rekreasi
tersebut sudah rusak. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE