Sekda Merangin H Sibawaihi saat memberikan pengarahan pada apel kedisiplinan. |
Beri Contoh Sukses Seorang Pegawai
Jambipos Online, Bangko-Ada yang menarik pada apel
kedisiplinan Senin (20/2/2017) di halaman depan Kantor Bupati Merangin. Sekda
Merangin H Sibawaihi yang tampil sebagai pembina upacara, memberikan bocoran
kunci sukses seorang pegawai.
Dijelaskan, untuk menjadi seorang pegawai yang sukses tidak
cukup hanya mengandalkan kepintaran saja. Masih banyak faktor lain yang menjadi
skala prioritas seorang pegawai bisa sukses dalam menjalankan tugasnya.
“Pertama harus memiliki disiplin yang tinggi, kedua harus
jujur, ketiga harus bisa melakukan komunikasi, koordinasi, konsultasi dengan
baik. Selanjutnya punya sikap ingin tahu dan punya visi diri yang jelas,” H
Sibawaihi.
Disamping itu, harus menganut paham ‘segi tiga pengaman’.
Artinya bila berhubungan keatas harus beri laporan yang benar, bila kebawah
harus lakukan pembinaan dan bila sejajar atau selefel harus lakukan koordinasi.
‘’Pimpinan berkewajiban melindungi bawahan. Pimpinan itu
bisa memimpin dan bisa dipimping, bisa memberi dan bisa menerima. Jadi jangan
hanya bisa menerima atau memberi saja,’’tegas Sekda.
Dalam menjalankan tugas lanjut sekda, juga harus mengikuti
aturan yang jelas. Diakui H Sibawaihi, saat ini banyak bawahan dalam
menjalankan tugasnya sudah ada mengedepankan ego sektoral.
Kondisi itu membuat pelayanan yang dilakukan jadi
amburadul. ‘’Kita ini punya aturan, bertangga naik berjenjang turun.
Mentang-mentang dekat dengan pejabat yang diatas, langsung urusan lewat tol,”
ujar Sibawaihi.
Kalau seorang staf ingin berurusan dengan atasan, jangan
langsung meloncat ke atas, seperti bebas roming. Ikuti aturannya, dari staf ke
kasubbag lalu ke kabag. Dari Kabag lalu ke Asisten baru kemudian ke Sekda.
Selain itu sekda juga menekankan agar bawahan selalu
menggunakan etika dalam bekerja. Seorang sopir harus punya etika, disaat
bepapasan dengan pejabat lain di jalan, harus disapa dengan menyalakan kelekson
atau ngedim lampu.
Bahasa-bahasa isyarat sopir itu, etika seorang sopir.
Jangan terang sekda, saat berpapasan dengan pejabat lain diam saja. “Meskipun
mobil dinas itu kosong, etika itu harus dijalankan, karena orang tahunya
itu mobil pejabat,” kata Sibawaihi.
Tidak hanya itu, sekda juga mewarning ADC. Menurut sekda
ADC siapapun harus punya etika dalam bekerja. ADC orang pertama yang bertemu
tamu, jadi harus punya sikap yang ramah.
“Seorang ADC juga mencerminkan atasannya. Jika ADC-nya
sombong tentu akan berdampak kepada atasannya. Sering kejadian tamu yang
dikecewakan ADC menganggap sikap atau keputusan ADC adalah sikap atasan,” kata Sibawaihi.
Kondisi itulah yang sering menimbulkan anggapan buruk
kepada pejabatnya. Intinya ADC jangan berani mengambil keputusan tanpa
koordinasi dengan atasannya. (Yah)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE