Pembangunan Rual Tol Sumatera Palembang-Lampung.IST |
Jambipos Online- Kementerian PUPR akan mempercepat
pengerjaan ruas tol Pekanbaru-Dumai. Harapannya, tidak lama lagi Presiden Joko
Widodo akan mengunjungi ruas tol tersebut.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
optimistis dapat segera mengoperasikan tiga ruas jalan tol Trans Sumatera.
Keyakinan ini muncul karena sudah ada kemajuan yang sangat signifikan dari
perkembangan ruas jalan tol yang termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN)
tersebut.
Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengatakan, pembangunan
jalan tol Trans Sumatera ini sudah mencatat kemajuan yang cukup signifikan.
Pembebasan lahan untuk keseluruhan ruas tol ini
mencapai 62 persen. Bahkan, terdapat tiga ruas tol yang rencananya bisa
dioperasikan dalam tahun ini.
Ruas Jalan Tol Trans Sumatera |
Basuki merinci, ketiga ruas jalan tol Trans Sumatera yang
akan segera beroperasi tersebut. Pertama, ruas Bakauheni-Terbanggi Besar,
Lampung. Namun, dia tak menyebutkan secara pasti waktu pengoperasian ruas tol
itu.
Kedua, ruas tol Palembang-Indralaya ditargetkan beroperasi
pada Juni 2017. "Selain itu, ada ruas tol Medan-Binjai yang akan
dioperasikan juga pada tahun 2017 ini," ujar Basuki di Jakarta.
Selain itu, dia menyatakan, Kementerian PUPR akan
mempercepat pengerjaan ruas tol Pekanbaru-Dumai. Harapannya, tidak lama lagi
Presiden Joko Widodo akan mengunjungi ruas tol tersebut guna mempercepat
pembangunannya.
Sementara itu, Basuki juga menjelaskan perkembangan proyek
tol Trans Jawa. Kementerian PUPR akan segera menyelesaikan pembebasan seluruh
lahan untuk proyek tersebut. Secara keseluruhan, proyek itu memiliki panjang
sekitar 661 kilometer.
Hingga akhir tahun lalu, Basuki mengklaim, pembebasan lahan
sudah mencapai 91 persen. Namun, memang masih ada beberapa ruas yang sedang
dalam proses penyelesaian. "Karena itu, kami yakin 2018 (ruas tol) Trans
Jawa seluruhnya bisa tersambung," ujarnya.
Basuki kembali merinci, ruas tol Trans Jawa yang belum
tersambung yakni Batang-Brebes-Semarang sepanjang 152 km. Adapun, pembebasan
lahan untuk tol tersebut mencapai 92 persen. Ia menargetkan, dalam jangka waktu
dua pekan ke depan, pencairan pembayaran bisa dilakukan dan lahan tersebut 100
persen dapat dibebaskan.
Dana Pembebasan Lahan Proyek Strategis Kurang Rp 8,2
Triliun
Dari total Rp 28,2 triliun dana talangan yang dibutuhkan
untuk pembebasan lahan tahun ini, Rp 13 triliun di antaranya untuk proyek tol.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
meminta tambahan dana talangan pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur
strategis nasional (PSN). Permintaan itu diajukan kepada Kementerian Keuangan
melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengatakan, alokasi
anggaran dana talangan dari LMAN tahun ini hanya sebesar Rp 20 triliun.
Padahal, menurutnya, kebutuhan dana untuk pembebasan lahan seluruh proyek
strategis nasional ini mencapai Rp 28,2 triliun.
“Jadi ada kekurangan yang kita mintakan ke LMAN karena
semua pembebasahan lahan untuk proyek strategis nasional itu LMAN," ujar
Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Jakarta.
Ia menyebut, untuk jalan tol sendiri saja Rp 13 triliun dan
sisanya untuk infrastruktur lain seperti Pelabuhan, Bandara, dan jalur kereta
api.
Sementara itu, Basuki menjelaskan, pada tahun 2016,
Kementerian PUPR diberikan alokasi anggaran untuk dana talangan ini sebesar Rp
16 triliun. Namun, sampai dengan saat ini, total dana yang sudah terserap
adalah sebesar Rp 15,75 triliun. Memang, Basuki mengaku, pencairan dana ini
sedikit terlambat karena permasalahan birokrasi di Kementerian Keuangan.
Khusus untuk jalan tol, Basuki menuturkan, dana tersebut
digunakan untuk membebaskan lahan untuk tol trans Jawa sepanjang 661 kilometer.
Sementara yang masih dalam tahap pembebasan yakni lahan dari
Brebes-Malang-Batang-Semarang. Kemudian, ada juga di Bawean-Solo-Kertosono-Ngawi.
Sementara, jalur lainnya sudah tersambung.
"Dari itu semua pembebasan lahan sudah 91 persen
sampai dengan 2016. Sehingga, ini kami Trans Jawa itu tetap yakin 2018 bisa
tersambung," ujarnya.
Sementara itu, untuk tol Trans Sumatera, sejauh ini, pembebasan
lahan sudah mencapai 62 persen. Untuk yang Bakauheni-Tebanggi Besar dan
Medan-Binjai ditargetkan pengoperasianya pada tahun 2017 ini. Kemudian,
Indralaya-Semarang sepanjang 22 Km ini juga ditargetkan beroperasi pada Juni
2017. "Kita juga mulai kerjakan dari Pekanbaru-Dumai, mudah-mudahan tidak
lama lagi Pak Presiden akan ke sana," ujarnya.
Menurut Basuki, ada
tiga hal penting dalam mempercepat pembebasan lahan untuk proyek strategis
nasional. Selain soal dana, Kementerian PUPR juga telah bekerja sama dengan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang megurus seluruh administrasi yang
diperlukan. Kementerian juga telah menjalin kerjasama dengan Mahkamah Agung
terkait aspek hukum. (Berbagai Sumber/ Asenk Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE