Walikota Jambi Syarif Fasha dan Gubernur Jambi H Zumi Zola Zulkifli saat membuka segel pintu utama Hotel Novita Jambi, Rabu (18/1/2017). |
Gubernur Jambi H Zumi Zola memberikan penjelasan kepada wartawan. |
Jambipos Online, Kota Jambi-Gubernur Jambi, H.Zumi
Zola,S.TP,MA menghimbau seluruh masyarakat Provinsi Jambi untuk menjaga
kekondusifan Provinsi Jambi. Hal itu dikemukakan oleh Zola dalam Pembukaan
Segel Hotel Novita Kota Jambi, Rabu (18/1/2017) siang.
Sebelumnya, Hotel Novita tersebut disegel karena adanya
kasus pemuatan lafazf Allah pada ornamen pohon natal di Hotel Novita pada 24 Desember
2016 dini hari lalu. Namun, pada 5 Januari 2017, Kapolda Jambi telah melakukan
konferensi pers tentang telah ditetapkannya tersangka sebagai pelaku dalam
kasus tersebut.
Zola menyatakan, situasi yang kondusif, yakni yang aman,
tertib, damai sangat mendukung terhadap pelaksanaan program pembangunan dan
pertumbuhan perekonomian, yang selanjutnya berdampak positif terhadap kemajuan
Provinsi Jambi.
Zola menjelaskan, pembukaan segel Hotel Novita merupakan
tindak lanjut dari ditetapkannya tersangka terhadap kasus di Hotel Novita oleh
Polda Jambi, dan secara hukum, pelakunya sudah diproses.
Untuk menyikapi permasalahan tersebut, lanjut Zola, dia
telah melakukan pertemuan dengan Kapolda dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) Provinsi Jambi, tokoh-tokoh lintas agama, pimpinan Ormas
Keagamaan, yakni NU, Muhammadiyah, dan tokoh adat, dimana dalam pertemuan
tersebut, seluruh pihak telah menyetujui agar segel Hotel Novita dibuka.
“Karena sudah satu suara, saya menyetujui,” ujar Zola.
Zola menerangkan, dalam menyikapi kasus di Hotel Novita,
imbas yang lebih luas harus dipikirkan, yaitu nasib para karyawan dan karyawati
Hotel Novita serta dampaknya terhadap dunia usaha dan investasi ke Jambi. “Kita
harus melihat imbas yang lebih luas lagi, imbasnya luar biasa,” tambah Zola.
Ketika kawan-kawan lagi sibuk wawancara, beberapa karyawan hotel ini juga sibuk manfaatin momen untuk berswa foto. Foto (FB) Wahdi Septiawan. |
Saya dan Pak Walikota (Jambi) bertugas untuk meyakinkan
para pengusaha supaya mau berinvestasi di Jambi, jadi saya juga harus
meyakinkan kepada para pengusaha tersebut bahwa Provinsi Jambi memiliki potensi
yang besar dan merupakan tempat yang kondusif untuk berinvestasi. Ketika ada
pengusaha yang berasal dari Australia dan Jepang menanyakan permasalahan kasus
di Hotel Novita, saya katakan, itu sudah bisa diselesaikan dengan baik.
Permasalahan ini juga sudah sampai ke istana dan ke menteri, saya juga
tegaskan, permasalahan Hotel Novita telah selesai,” tutur Zola.
Zola juga menyatakan, sehari sebelumnya (Selasa, 17 Januari
2017), dia menerima kunjungan dari Ormas Islam, termasuk dari FPI Kota Jambi
yang menyatakan bahwa aktor intelektual dalam kasus tersebut harus diungkap.
Menanggapi hal tersebut, Zola mengemukakan, menghormati pendapat tersebut dan
menyarankan agar kalau ada yang mau disampaikan, silahkan langsung disampaikan
kepada Kapolda Jambi, Kapolda Jambi siap menerima, namun yang mau disampaikan
harus bisa dipertanggungjawabkan, bukan isu dan juga bukan fitnah.
“Silahkan
langsung ke Kapolda Jambi. Mau demopun silahkan, tetapi hanya ada satu tempat,
yaitu Lapangan Polda Jambi, namun, harus disampaikan dengan beretika. Ingin
didengarkan dengan baik kan, maka sampaikanlah dengan baik pula. Semua harus
tunduk pada hukum, kalau ada bukti yang baru harus bisa dipertanggungjawabkan,
bukan isu,” tegas Zola.
Zola mengucapkan terimakasih kepada Forkopimda Provinsi dan
Kota Jambi, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat Jambi yang telah
turut berkontribusi dalam menjaga keamanan Jambi.
Dikatakan oleh Zola, kasus tersebut harus menjadi
pembelajaran bagi semua masyarakat Provinsi Jambi, supaya bijak dalam
menggunakan media sosial, termasuk dalam menanggapi isu yang ada di media
sosial, serta tidak mudah terpancing oleh berbagai isu di media sosial.
“Hari ini, sesuatu yang baik telah kita laksanakan. Ini
menjadi pelajaran bagi kita semua. Kita harus bijaksana, arif, dan dewasa
menghadapi semua isu, termasuk isu-isu di media sosial,” ujar Zola.
Sebelumnya, Walikota Jambi, H.Sy.Fasha menyatakan, alasan
pembukaan segel Hotel Novita adalah karena kasus sudah diproses secara hukum
oleh Kepolisian, sudah ditetapkan tersangkanya, dan tersangka sudah diserahkan
kepada pihak kejaksaan, serta pihak Hotel Novita sudah menyampaikan pernyataan
minta maaf.
Fasha mengemukakan, apabila ada yang menemukan novum (bukti
baru) bekaitan dengan kasus ini, supaya diserahkan kepada pihak penegak hukum.
Fasha menyatakan, selain menyangkut nasib karyawan dan
karyawati Hotel Novita, ada permsalahan lain jika segel Hotel Novita tidak
dibuka, yakni berkaitan dengan iklim usaha di Jambi dimana permasalahan di
Hotel Novita mempengaruhi iklim investasi di Jambi.
Selain itu, tidak lama lagi
etnis Tionghoa akan merayakan Imlek, agar jangan sampai mereka ketakutan
merayakan Imlek, dimana kasus di Hotel Novita menjadi salah satu tolok ukurnya.
Fasha mengungkapkan, sebelum memutuskan untuk membuka segel
Hotel Novita, dia sudah terlebih dahulu mengadakan rapat dengan Forkopimda Kota
Jambi, ormas-ormas, tokoh agama, tokoh adat, dan telah melapor ke Gubernur
Jambi, dan semuanya setuju supaya segel Hotel Novita dibuka. “Mudah-mudahan hal
seperti ini tidak terulang lagi,” harap Fasha.
Perwakilan dari Polda Jambi, perwakilan dari Korem
042/Garuda Putih, ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), ketua Lembaga
Adat, ketua Muhammadiyah, ketua GP Ansor, ketua KAHMI Kota Jambi, pejabat
terkait dari Pemerintah Kota Jambi, Camat Pasar, pimpinan Hotel Novita, Ketua
Pemuda Panca Marga Kota Jambi juga turut hadir dalam acara tersebut. (ADV/Humas
Prov Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE