Gubernur Jambi Zumi Zola saat menerima Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), bertempat di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (25/1/2017) sore. |
Gubernur Jambi Zumi Zola saat menerima Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), bertempat di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (25/1/2017) sore. |
Gubernur Jambi Minta Perbaikan Pelayanan Rumah Sakit Terus
Dilakukan
Jambipos Online, Kota Jambi-Gubernur Jambi, H Zumi Zola S TP MA menegaskan bahwa perbaikan
pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi harus terus
dilakukan. Melalui perbaikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Provinsi
Jambi.
Hal tersebut dikemukakan Zumi Zola saat menerima Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI), bertempat di Rumah Dinas Gubernur Jambi,
Rabu (25/1/2017) sore.
Zola mengatakan, dia mengapresiasi kedatangan pengurus PPNI
tersebut, yang terdiri dari perwakilan pengurus pusat, pengurus provinsi, dan
pengurus dari kabupaten/kota se Provinsi Jambi.
Zola mengungkapkan, inspeksi mendadak (sidak) yang
dilakukannya terhadap Rumah Sakit Raden Mattaher beberapa hari yang lalu
ditanggapi sangat banyak orang di media sosial. “Pokok permasalahan menjadi
bias, menjadi liar. Kemarin di Metro TV (Jakarta), saya memberikan klarifikasi,
bertemu dengan perwakilan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), dan menjelaskan duduk
permasalahannya," ujar Zola.
Zola menjelaskan tujuannya melakukan sidak itu adalah untuk
memperbaiki pelayanan di rumah sakit tersebut, yang selama ini sangat banyak
dikeluhkan masyarakat. “Nawa itu untuk memperbaiki pelayanan, itu
niatannya," tegas Zola.
“Selama ini sangat banyak keluhan masyarakat terhadap
pelayanan di Rumah Sakit Raden Mattaher oleh oknum, terutama di Kelas III yang
menggunakan BPJS dan Bangsal Anak, yang mayoritas dari masyarakat miskin,"
ungkap Zola.
“Ada pasien yang susah nyari perawat, ada pasien yang harus
masang infus sendiri. Saya sebagai gubernur berhak turun, apa betul seperti
itu. Jangan karena oknum-oknum yang tidak baik ini, semuanya jadi kena. Saya melakukan
itu untuk masyarakat," lanjut Zola.
"Kekurangan itu tanggung jawab kita semua. Saya bukan
hanya memarahi oknum perawat saja, tetapi kecewa kenapa tidak bisa memberikan
pelayanan dengan baik. Niatan kami tidak ada yang buruk, atau mempermalukan, tetapi
justru menyelamatkan kredibilitas perawat dan rumah sakit," ungkap Zola.
Zola mengatakan bahwa hal itu dilakukannya karena
menyangkut kesehatan masyarakat, yang berarti menyangkut nyawa manusia.
"Saya harus lakukan ini, karena ini berkaitan dengan nyawa manusiaa. Dan,
sudah sampai hampir setahun saya melakukan evaluasi. Bukan begitu dilantik,
saya langsung melakukan ini, bukan," tutur Zola.
“Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh para medis
yang telah melakukan tugas dan tanggung jawab sebaik mungkin, bahkan yang sudah
bekerja dengan hati, termasuk para perawat," kata Zola.
Dikatakan oleh Zola, perkembangan di medsos sangat cepat
dan luas, berarti masyarakat Indonesia sangat peduli. “Kita ambil
positifnya," sebut Zola.
Zola pun menegaskan bahwa berbagai kritikan kepada dirinya
berkaitan dengan sidak itu sudah menjadi resiko sebagai pimpinan, dan dirinya
tidak mempermasalahkan hal tersebut, namun yang jelas tujuannya adalah untuk
perbaikan pelayanan Rumah Sakit Raden Mattaher. "Resiko saya sebagai pemimpin,
dihina, dicaci maki, tidak apa-apa, yang penting kita memperbaiki diri
kita," katanya.
“Saya menyambut baik kedatangan PPNI dan salam hormat saya
kepada Ketua Umum PPNI dan seluruh jajarannya. Tolong sampaikan kepada Ketua
Umum dan seluruh jajaran PPNI. Masukan-masukan kami terima," jelas Zola.
Zola mengatakan, pasca sidak tersebut, pelayanan di Rumah
Sakit Raden Mattaher jauh lebih baik, terutama dalam hal keramahan dan respon
cepat dari para medis. "Sekarang banyak sekali perubahan, ramah, respon
cepat," ujar Zola.
Namun, Zola menyatakan, peningkatan pelayanan bukan berarti
sudah selesai, namun terus dibenahi. “Saya sudah komunikasi dengan Dewan
Pengawas, ini bukan selesai disini, tidak, tetapi terus diperbaiki, apa yang
kurang, baik dari sisi fasilitas, kesejahteraan, keuangan rumah sakit termasuk
untuk menaikkan tunjangan medis. Rumah Sakit Raden Mattaher kan sudah BLUD
(Badan Layanan Unit Daerah), kita lihat keluar dan masuk keuangannya, kita akan
kaji, kalau memang keuangannya memungkinkan untuk meningkatkan kesejahteraan
perawat dan seluruh para medis, kenapa tidak," terang Zola.
Ketua Departemen Hukum dan Pemberdayaan Politik PPNI Pusat,
Oman Faturrohman menjelaskan, menyikapi persoalan yang mengemuka di media
sosial terkait sidak di Rumah Sakit Raden Mattaher, langkah yang harus
dilalukan oleh PPNI adalah komunikasi dan klarifikasi, sehingga jelas apa yang
didapatkan.
“Kawan-kawan kami di luar sana variatif menyikapinya. Untuk
itu, kami mencaritahu persoalan yang sesungguhnya. Kami berusaha mengedepankan
kearifan di kawan profesi, melakukan konsolidasi dan menerangkan kepada
teman-teman di PPNI,” kata Oman Faturrohman.
Oman mengemukakan, PPNI sebagai mitra pemerintah dan
pemerintah daerah dalam membangun, harus memperkuat program gubernur. “Komunikasi
yang baik dan jernih menyikapi persoalan yang ada," tambah Oman
Faturrohman.
“Kami sebagai organisasi profesi menyampaikan, kinerja
perawat adalah kinerja tim. Kejelasan dan ketegasan seperti ini mudah-mudahan
memberikan penjelasan bagi para perawat. Namun, kerja kolektif, kerja tim
sangat tergantung dari sistem,” kata Oman.
Oman Faturrohman berharap agar pembenahan yang dilakukan
oleh gubernur dan seluruh pihak terkait bisa memberikan penguatan kepada
perilaku perawat, termasuk porsi istirahat, agar diatur dalam SOP.
“Kami juga berharap supaya gubernur lebih meningkatkan
komunikasi dan arahan, agar kinerja perawat lebih baik. Bahwa kondisi sekarang
ini menjadi pengingat akan peran dan tanggung jawab,” katanya.
Plt. Dirut Rumah Sakit Umum Raden Mattaher, drg Iwan Hendrawan Ikut serta dalam pertemuan tersebut. (Humas Prov Jambi)
Plt. Dirut Rumah Sakit Umum Raden Mattaher, drg Iwan Hendrawan Ikut serta dalam pertemuan tersebut. (Humas Prov Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE