Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA berdecak kagum melihat penampilan keragaman Seni Budaya Melayu Jambi yang digelar dalam “Simfoni Anak Negeri” bertempat di Ratu Convention Center, Kota Jambi, Jumat (6/1/2017) malam.IST |
Foto IST FB Anak Melayu Jambi |
Foto IST FB Anak Melayu Jambi |
Jambipos Online, Jambi-Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA berdecak kagum melihat
penampilan keragaman Seni Budaya Melayu Jambi yang digelar dalam “Simfoni Anak
Negeri” bertempat di Ratu Convention
Center, Kota Jambi, Jumat (6/1/2017) malam.
Acara tersebut didukung 80 orang anak-anak daerah Jambi yang punya kemampuan baik dalam seni. Potensi Jambi sebagai Adat Budaya mendapat sambutan dari wisatawan. Tidak menilai budaya dari sisi
bentuk, tetapi dari nilai, makna, dan filosofi.
Zumi Zola mengapresiasi seluruh
Seniman Jambi yang hingga kini masih eksis dan militan dalam menampilkan
kekayaan Seni Budaya Melayu Jambi.
Menurut Zola, selain sebagai salah satu upaya untuk
melestarikan seni budaya Melayu Provinsi Jambi, acara tersebut juga dimaksudkan
sebagai rangkaian kegiatan dalam Peringatan Ulang Tahun ke-60 Provinsi Jambi,
Bumi Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
Zola mengatakan, negara Indonesia dan Provinsi Jambi juga
memiliki kekhasan budaya dan seni, yang sarat nilai dan makna, dan jika
dilestarikan dengan sebaik-baiknya, akan membawa manfaat, dan turut menopang
jati diri daerah dan negara.
Untuk itu, Zola mengusulkan agar dalam pendidikan di
jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK harus ada mata pelajaran Kearifan Lokal. Zola
mencontohkan, salah satu budaya Jambi adalah Tengkuluk, kain penutup kepala
khas Jambi yang dikenakan oleh kaum hawa.
Dikatakan oleh Zola, kelestarian seni budaya merupakan
tantangan, terutama bagi generasi muda dan para pelaku seni. “Saya menghimbau
bupati dan walikota se Provinsi Jambi untuk berupaya semaksimal mungkin
melestarikan budaya daerah masing-masing,” katanya.
Menurut Zola, acara Apresiasi Seni Budaya Melayu Jambi
sangat bagus, dan dia mendukung agar acara dilakukan pada setiap peringatan
ulang tahun Provinsi Jambi. "Tahun depan, harus ada terobosan ide, sesuatu
yang baru yang belum yang dilakukan, untuk ditampilkan, supaya acaranya semakin
bagus dan punya daya tarik yang lebih baik lagi," tutur Zola.
Pada kesempatan itu, Zola memberikan Anugerah Penghargaan
Seni kepada 2 orang Sesepuh Tokoh Seni Provinsi Jambi, yakni kepada Zulfahmi
Ismail, pencipta lagu-lagu daerah Jambi dan Mariam, pelestari "Bajolo",
seni berpantun Melayu Jambi.
Zola juga menyerahkan sertifikat Budaya Tak Benda kepada
Bupati Kerinci, Walikota Sungai Penuh, Penjabat Bupati Sarolangun, Cek Rusli,
penerus Keturunan Musik Kromomg Mandiangin, dan Bupati Bungo, yakni sertifikat
dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atas Budaya Tak
Benda dari daerah tersebut.
Ketua Panitia, Kepala Taman Budaya Jambi, Dr.Sri Purnama
Syam,SST,M.Sn menyampaikan, inti dari acara Malam Apresiasi Seni Melayu Jambi
adalah memberikan apresiasi dengan sepenuh hati terhadap kekayaan seni budaya
Provinsi Jambi.
Disebutkan, pada tahun 2016, 6 karya budaya Jambi
memperoleh Sertifikat Budaya Tak Benda dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia, dan total mulai tahun 2013 sampai tahun 2016
meraih 18 Sertifikat Budaya Tak Benda, terbanyak kedua se Indonesia, suatu
prestasi yang sangat membanggakan bagi Provinsi Jambi.
“Sertifikat budaya tak benda merupakan pengakuan secara
resmi yang juga berpengaruh positif terhadap pelestarian budaya. "(Dalam
pelestarian budaya) Kita berpacu dengan waktu, berpacu dengan hari, karena seni
tradisi terancam punah," ungkap Sri Purnama Syam.
Kata Sri Purnama Syam, Upacara Besale dari Suku Anak Dalam
(SAD) sudah masuk daftar tunggu di UNESCO. “Saya dan jajaran dan seluruh pihak
terkait telah menyiapkan 15 lagi untuk diajukan memperoleh sertifikat budaya
tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI,” katanya.
Dikatakan, keuntungan jika telah memperoleh sertifikat
budaya tak benda, ketika diakui negara, maka negara berperan penting dalam
penyelamat dan penyeimbang, dan kalau ada masalah seperti klaim dari pihak
(negara) lain, negara yang akan maju.
“Contohnya, Musik Kalinong dari Kabupaten Merangin bukan
hanya milik Merangin lagi, sudah diakui di Indonesia dan sudah menjadi milik
Indonesia. Acara tersebut didukung 80 orang anak-anak daerah Jambi, dan dia
yakin anak-anak Jambi punya kemampuan. Kami berharap wisatawan ke Jambi bisa
mendapat wisata budaya dan budaya wisata. “Kita tidak menilai budaya dari sisi
bentuk, tetapi dari nilai, makna, dan filosofi," tutur Sri Purnama Syam.
Penampilan tari yang diiringi oleh musik dan lagu daerah
Jambi dan Simponi Anak Negeri seperti orkestra, serta penampilan pameran busana
motif Jambi karya desainer asli Jambi Deri Dahlan tampil memukau dalam acara
tersebut.
Wakil Gubernur Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum, Ketua
TP PKK Provinsi Jambi, Hj.Sherrin Tharia Zola, Wakil Ketua TP PKK Provinsi
Jambi, Hj.Rahima Fachrori Umar, Pejabat Sekda Provinsi Jambi, H.Erwan Malik
beserta istri, Kapolda Jambi, Anggota DPD RI Dapil Jambi, Hj.Uteng, Wakil Ketua
DPRD Provinsi Jambi, Syahbandar, beserta para undangan lainnya turut hadir
dalam acara tersebut. (Lee/ADV)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE