Puluhan siswa siswi SMK Negeri 9 Kabupaten Muarojambi melakukan unjukrasa di Kantor Gubernur Jambi, Senin (9/1/2017) siang. |
Puluhan siswa siswi SMK Negeri 9 Kabupaten Muarojambi melakukan unjukrasa di Kantor Gubernur Jambi, Senin (9/1/2017) siang. |
Puluhan siswa siswi SMK Negeri 9 Kabupaten Muarojambi melakukan unjukrasa di Kantor Gubernur Jambi, Senin (9/1/2017) siang. |
Usai berorasi di depan Kantor Gubernur Jambi, puluhan SMK Negeri 9 Kabupaten Muarojambi diterima Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA didampingi Plt Sekda Prov Jambi Erwan Malik dan Asisten III, H.Tagor Mulia Nasution. |
Jambipos Online, Jambi-Keberadaan Sekolah Menengah Atas
(SMA) Negeri sederajat di Provinsi Jambi mulai tak kondunsif sejak diambil alih
Pemeritahan Provinsi (Pemprov) Jambi. Kini suara siswa dari sekolah-sekolah itu mulai menyeruak ke publik
soal ketidak beresan proses belajar mengajar di sekolah itu.
Ketidak beresan itu mulai dari persoalan pungutan uang
komite, hingga tak kondunsifnya belajar di ruang kelas karena jumlah siswa yang
melebihi kapisitas. Seperti di SMAN 5 Kota Jambi yang jumlah siswanya kelas X (
Kelas 1 SMA) yang mencapai 14 ruangan hingga masuk pagi dan siang.
Kemudian di SMKN 3 Kota Jambi di Lingkar Barat Kota Jambi
yang siswanya bergantian masuk sekolah karena ruangan yang tidak memadai.
Jumlah siswa yang membludak sementara guru terbatas, mengakibatkan proses
belajar mengajar di SMAN sederajat di Provinsi Jambi kini tak maksimal.
Puncaknya, puluhan siswa siswi SMK Negeri 9 Kabupaten
Muarojambi melakukan unjukrasa di Kantor Gubernur Jambi, Senin (9/1/2017)
siang. Unjukrasa itu menyuarakan ketidak berasan proses belajar mengajar di
sekolah itu. Mulai dari pungutan uang komite hingga keberadaan guru-guru yang
jarang masuk hingga penghinaan guru kepada siswa.
Para siswa juga meminta Pemerintah Provinsi Jambi membenahi
sekolah-sekolah SMAN sederajat yang ada di Provinsi Jambi ini. Usai berorasi di
depan Kantor Gubernur Jambi, puluhan SMK Negeri 9 Kabupaten Muarojambi diterima
Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA didampingi
Plt Sekda Prov Jambi Erwan Malik dan Asisten III, H.Tagor Mulia Nasution.
Zumi Zola menyatakan akan memerintahkan tim untuk
menelusuri aduan tersebut. Tim tersebut terdiri dari Dinas Pendidikan dan
Inspektorat Provinsi Jambi.
Hal itu dikemukakan oleh Zola saat menerima para siswa
siswi dan guru SMK N 9 Kabupaten Muaro Jambi di Ruang Pola Kantor Gubernur
Jambi, Senin (9/1/2017) siang.
“Saya akan mengirimkan Dinas Pendidikan dan Inspektorat
untuk mengevaluasi kinerja kepala sekolah, guru dan keuangan sekolah, termasuk
menelusuri kebenaran informasi (aduan) yang disampaikan oleh siswa siswi. Tim
akan menilai seobyektif mungkin sesuai dengan prosedur yang berlaku. Tim
diturunkan besok (Selasa, 10 Januari 2017). Saya minta dalam 3 hari sudah ada
kesimpulan dari tim,” ujar Zola.
Terkait adanya permintaan dari sebagian siswa siswi agar
guru honorer ditiadakan, Zola menjelaskan, pertimbangan diterimanya guru
honorer adalah karena kurangnya guru yang PNS (Pegawai Negeri Sipil), jadi
untuk mengisi kekurangan guru, namun tentunya jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan sekolah, tidak boleh berlebihan, karena kalau jumlahnya berlebih,
maka nantinya akan jadi beban bagi sekolah yang bersangkutan.
Menanggapi kurangnya sarana prasarana sekolah, Zola
menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi akan berusaha mebenahi sarana
prasarana SMA dan SMK se Provinsi Jambi, namun secara bertahap, sesuai dengan
kemampuan keuangan Pemerintah Provinsi Jambi, dan sesuai dengan skala
prioritas.
Terkait aduan adanya tindakan fisik dari guru kepada anak
didik, Zola menyatakan bahwa tindakan fisik tidak diperbolehkan, dan akan
menindak tegas oknum guru manakala ada bukti yang jelas. Zola berharap supaya
sekolah tersebut damai, dan proses pembelajaran berlangsung normal.
Sebelumnya, siswa dan siswi SMK N 9 Muaro Jambi
menyampaikan berbagai aduan kepada Gubernur Jambi, yakni adanya pungutan dari
komite, transparansi penggunaan dana BOS, permintaan agar kepala sekolah diganti,
adanya oknum guru yang melakukan tindakan fisik kepada anak didik.
“Saya mendengar aspirasi dari anak-anak kita dari SMK
Negeri 9 Muaro Jambi. Ada keluhan tentang adanya pungutan-pungutan, ada dana
komite, pungutan uang pembangunan, uang magang. Kita tampung, walaupun ini
terbelah menjadi dua, ada yang kubu mempermasalahkan tetapi ada juga kubu yang
mendukung, tidak keberatan dan memahami iut semua,” katanya.
“Semuanya kita hargai, kita tampung. Tindak lanjutnya
adalah, saya akan mengirim tim yang terdiri dari Dinas Pendidikan dan
Inspektorat Provinsi Jambi, untuk mengevaluasi, baik kinerja kepala sekolah,
para guru, dan penggunaan dananya seperti apa harus bisa
dipertanggungjawabkan,” kata Zola lagi.
“Kalau memang ada uang dipungut dari murid, harus jelas
disampaikan peruntukannya untuk apa, ada penjelasannya sehingga siswa siswi
tidak bertanya-tanya. Jangan sampai nanti di sekolah itu terpecah, ada 2 kubu
seperti ini berarti ada pro dan kontra. Mungkin ada informasi yang tidak
tersampaikan secara utuh kepada anak-anak ini, padahal anak-anak ini ingin
belajar dengan baik, ingin mendapatkan yang terbaik dari sekolahnya. Dalam 3
hari, harus ada keputusannya seperti apa,” jelas Zola. (JP-03/Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE