Pedagang Tekwan “Mang Man” yang berjualan di warung depan Sekolah SD Xaverius 2 Jelutung Kota Jambi, Kamis (19/1/2017). Foto Asenk Lee Saragih/Jampos. |
Pedagang Tekwan “Mang Man” yang berjualan di warung depan Sekolah SD Xaverius 2 Jelutung Kota Jambi, Kamis (19/1/2017). Foto Asenk Lee Saragih/Jampos. |
Jambipos Online, Jambi-“Perayaan Imlek Tahun ini lesu.
Hingga hari ini orderan baru 800 porsi. Tahun lalu bisa hingga mencapai 2500
porsi. Mungkin perekonomian lagi sulit atau banyak masyarakat Jambi etnis Tionghoa
yang mudik! Atau warga Etnis Tionghoa di Jambi sederhana dalam merayakannya!”.
Peryataan diatas diutarakan Pedagang Tekwan “Mang Man” yang
berjualan di warung depan Sekolah SD Xaverius 2 Jelutung Kota Jambi saat
melayani pelanggannya, Kamis (19/1/2017) siang.
Menurut Mang Man, jelang Perayaan Imlek 2568 yang jatuh
pada tanggal 28 Januari 2017 ini, orderan Tekwan, Pempek Mie dan Pempek Model kepadanya
sepi. Hingga Kamis (19/1/2017) masih 800 porsi. Tidak seperti tahun-tahun
sebelumnya yang mencapai 2500 porsi, bahkan hingga menolak orderan karena tak
sanggub mengerjakannya.
“Tahun ini sepi. Tahun 2016 saja saya dapat orderan hingga
2500 porsi. Biasanya satu porsi saya buat tarifnya Rp 8000. Jadi kami
mengerjakan empat orang di rumah mulai dari jam dua dini hari hingga pukul 8.00
pagi. Yang pesan juga biasanya sudah mengantar tempatnya tanggal-tanggal segini
ke rumah,” ujar Mang Man.
Sementara Tekwan Mang Man setiap harinya mampu dia jual 200
porsi. Pelanggan Tekwan Mang Man sudah militan hingga dari Simpang Rimbo dan
Jambi Selatan. Mang Man berharap masih ada yang order Tekwan buatananya yang
terkenal enak dan bersih jelang Hari H Imlek 2568 (28 Januari 2017).
Semoga saja imbas dari kasus Novita Hotel Jambi yang
sebagian besar warga Jambi keturunan Tionghoa di Jambi mengurungkan niatnya
tidak merayakan Imlek 2568 karena takut akan aksi massa pada Desember 2016 lalu. (JP-03/Lee)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE