Polisi Gadungan |
Jambipos Online, Jambi-Kasus penipuan dengan mengaku-ngaku menjadi anggota polisi marak di media
sosial seperti facebook, admin sudah beberapa kali mendapatkan pengaduan
tentang masalah ini. Para penipu mencari mangsa para wanita yang sudah cukup
umur untuk menikah, tapi tetap melajang dengan berbagai alasan.
Ekspektasi
korban terhadap polisi yang identik mampu memberikan proteksi dalam segala hal
ini, ternyata sangat menguntungkan para pelaku penipuan. Akibatnya, korban
kerap mengalami penipuan “luar dalam”. Artinya, selain kehormatannya dijarah
pelaku, harta bendanya juga ikut raib.
Para penipu di
dunia maya yang biasa disebut sebagai scammer ini, malang melintang di berbagai
daerah. Modal untuk mendukung penipuannya, sangat sederhana, yakni foto seorang
polisi beneran yang dicomot dari internet. Biasanya foto yang dipajang di
facebook pelaku merupakan sosok perwira muda, berwajah ganteng dan penuh
senyum.
Modus yang
dikemukan pelaku untuk menjarah harta milik para korban, selalu tak jauh dari
meminta bantuan dana guna mengurus mutasi, pendidikan lanjutan atau keluarganya
tengah didera musibah hingga butuh biaya tidak sedikit.
Sembari menghiba,
pelaku akan berupaya agar korban mau membantunya. Kompensasinya? Bakal
dinikahi. Nominal yang diminta pelaku pada awal penipuannya hanya sekitar Rp 2 juta
hingga Rp 5 juta, namun, bila tahap awal mendulang sukses maka akan ada
permintaan- permintaan berikutnya.
Saat korban
yang lagi mabuk kepayang merasa curiga, penyelesaian akhirnya selalu sama. Hand
phone mati, akun facebook juga lenyap. Dari aksi- aksi yang dilakukan pencoleng
yang menyaru polisi di dunia maya ini, ada ratusan korban berhasil dikelabui.
Kerugiannya semisal ditotal tak hanya ratusan juta, namun sudah mencapai angka
miliaran rupiah. Pasalnya, pelaku sebenarnya berjumlah cukup banyak. Lantas,
bagaimana agar terhindar dari ulah mereka.
Berikut tips
amannya saat bertemu pelaku di dunia nyata ataupun maya:
- Tanyakan terlebih dahulu NRP (Nomor Regristrasi Pokok), tiap anggota polisi pasti sangat hafal dengan NRPnya. Bila yang bersangkutan tergagap- gagap, maka potensi dirinya merupakan polisi abal- abal sangat besar. Sekedar catatan, NRP terdiri atas 8 digit angka. Angka paling depan merupakan tahun kelahiran anggota Polri. Jadi umpama pelaku lahir di tahun 1975 tapi menyebut NRP diawali dengan angka 80, maka jelas yang bersangkutan polisi abal- abal. Sebab, ia harusnya mengawali dengan angka 75.
- Diminta memperlihatkan kartu tanda anggota (KTA), sebab, setiap anggota Polri mau pun TNI selalu memiliki KTA yang menyebutkan NRP, pangkat, jabatan serta tempat tugas.
- Coba tanyakan kepada pelaku, di mana ia memperoleh pendidikan pertamanya dan tahun berapa menjalani pendidikan.
- Konfirmasikan identitas pelaku ke Kesatuannya (Polres, Polda atau Mabes Polri) , bila perlu ke fungsi tempat ia bertugas
- Suruh pelaku menyebut nama atasannya lengkap dengan nomor hand phonenya. Bila ia tak mampu menyebut dengan berbagai alasan, maka bisa dipastikan yang bersangkutan adalah penipu.
Kemudian cek nama yang diaku oleh pelaku melalui aplikasi SISBINKAR POLRI.apk , aplikasi android ini merupakan aplikasi pencari data personel Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas diseluruh NKRI yang bisa anda download melalui link SisbinkarPolri.Apk.
(Humas Polda Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE