Gubernur Jambi H Zumi Zola bersama Forkompinda Provinsi Jambi dan para Bupati Se Provinsi Jambi di Istana Presiden RI, Senin (23/1/2017). Humas Prov Jambi. |
Zumi Zola : Kerugian Negara Akibat Karhutla mencapai
220 Triliun Selama Tahun 2015
Jambipos Online, Jakarta-Kebakaran Hutan dan Lahan
(Karhutla) menjadi pelajaran sangat berharga bagi bangsa indonesia, tak ingin
kejadian terulang kembali, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengundang para
Gubernur dan Bupati yang daerahnya rawan bencana kebakaran hutan dan lahan,
bertempat di Istana Presiden, Senin (23/1/2017).
Gubernur Jambi H Zumi Zola Zulkifli, S.TP, MA, menghadiri
pertemuan tersebut dengan didampingi Danrem 042 Gapu Kolonel Inf Refrizal,
Kapolda Jambi Brijed Pol Yazid Fanani, Unsur Forkompimda Provinsi Jambi dan Bupati
se Provinsi Jambi, Kepala Biro Organisasi Provinsi Jambi Rahmad Hidayat, Kepala
Dinas Kehutanan Irman Syah, Serta Forkompimda Kabupaten Se Provinsi Jambi.
Usai pertemuan tersebut, Gubernur Zola menjelaskan, kebakaran
hutan dan lahan menjadi pelajaran yang sangat berharga. Tak ingin kejadian
serupa terulang kembali Presiden Jokowi menginstruksikan kepada kepala daerah
yang daerahnya rawan bencana kebakaran hutan dan lahan untuk secepatnya
mempersiapkan langkah - langkah strategi untuk penanggulangannya.
Gubernur Jambi H Zumi Zola Zulkifli akan memanggil seluruh
BupatiWalikota se Provinsi Jambi dan Forkompimda kabupaten kota, untuk segera
menindak lanjuti instruksi Presiden RI tersebut.
Zumi Zola juga mengutip pembicaraan presiden bahwa kerugian
Negara akibat kebakaran hutan dan lahan selama tahun 2015 yang lalu mencapai Rp
220 triliun. Sedangkan untuk Provinsi Jambi sendiri kata Zumi Zola mencapai Rp 12
triliun, dengan luas total lahan yang terbakar seluas 130.000.Ha, dengan titik
panas (Hotspot) sebanyak 1.564 yang tersebar di Provinsi Jambi. Belum lagi
kerugian masalah kesehatan dan pendidikan.
Zola mengatakan, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
selama tahun 2015 lalu, yang mengakibatkan kabut asap yang sangat pekat dan
merusak lingkungan, termasuk lahan gambut telah menjadi pembelajaran yang
sangat berharga. Dengan harapan agar kebakaran hutan dan lahan, tidak terjadi
lagi di Provinsi Jambi. “Ditahun 2016 ini kita bisa menekan titik panas
(Hotspot) mencapai 82 persen disamping curah hujan ada turun," kata Zola.
Pada kesempatan ini Zola juga mengemukakan, kepala daerah
tak boleh ragu-ragu menetapkan suatu daerah dalam keadaan darurat Kebakaran
Hutan dan Lahan. Kata Zola, untuk ditahun mendatang pemerintah akan bertindak
tegas terhadap perusahan-perusahan yang masih membuka lahan dengan cara dibakar.
“Pemerintah akan mencabut izin perusahaan kalau masih
membakar lahan dengan cara dibakar,” katanya.
Pemadaman Karhutla di Provinsi Jambi, lanjut Zola, akan terus berkerja
sama dengan menggandeng TNI, Polri, Manggala Agni, masyarakat, dan tentunya
dengan bantuan Pemerintah Pusat.
“Kami juga membetuk Satgas Penanggulangan Karhutla dengan
di pimpin langsung Danrem 042/Garuda Putih Jambi sebagai Dasatgasnya sampai
saat ini terus dipantau dan dilaporkan kepada pemerintah, baik provinsi maupun
pemerintah pusat," lanjut Zola.
Selain itu Gubernur Jambi Zola juga menghimbau khusus untuk
perusahaan yang berada di Provinsi Jambi untuk ikut membantu pencegahan
kebakaran hutan dan lahan.
“Saya dan Korem, Polda sudah menekankan agar
perusahaan turut mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Perusahaan
harus memonitor dan ikut memadamkan kebakaran jika terjadi kebakaran di areal
perusahaan Dan perusahaan harus menyediakan peralatan untuk pemadaman
kebakaran, sebagai antisipasi. Sedangkan, apabila ada indikasi pembiaran
terhadap kebakaran lahan oleh perusahaan, akan dicabut izin perusahaan oleh
Pemerintah Pusat,” tegas Zola. (ADV/Humas Prov Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE