Gubernur Jambi H Zumi Zola saat melihat Pasien Rawat Inap di RSUD Raden Mattaher Jambi pada Jumat 20 Januari 2017 lalu. |
Gubernur Jambi H Zumi Zolasaat di Studio Metro TV Jakarta Membahas Soal Sidak di RSUD Raden Mattaher Jambi Jumat 27 Januari 2017 lalu. |
Tulisan ini saya tujukan kepada seluruh rakyat Jambi di
manapun berada.
Pada Jumat 20 Januari 2017 lalu, saya selaku Gubernur Jambi
melakukan inspeksi mendadak di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher. Karena
rumah sakit ini milik pemerintah daerah, saya merasa bertanggungjawab penuh
untuk memonitor serta mengevaluasi kinerja seluruh satuan RSUD Raden Mattaher.
Sekitar pukul 01.00, saya menemui fakta yang mengejutkan di
lapangan. Ternyata, ada kelalaian dari sebagian kecil petugas rumah sakit ini.
Saya sempat tersulut emosi, tetapi tidak sampai terlewat rasanya sikap saya.
Lalu kenapa saya emosi? Jawaban saya adalah, sewaktu itu,
saya memposisikan diri sebagai pasien atau keluarga pasien yang sedang dirawat
di RSUD. Membayangkan jika saja saya diposisi pasien, sedang petugas jaganya
tidak standby atau lalai dalam bertugas, saya tentu saja akan kecewa berat.
Bayangkan jika yang berobat ibu, bapak, saudara, tetangga
atau Anda sendiri, ketika sedang butuh bantuan medis akibat sakit yang
diderita, tetapi petugasnya lalai atau tidak siaga, apa yang akan Anda lakukan?
Sudah tentu panik dan kecewa berat, bukan?
Pekerjaan di rumah sakit atau tim medis, adalah pekerjaan
mulia dan mengandung resiko besar. Urusannya nyawa. Salah tindakan atau
terlambat mengambil tindakan, nyawa pasien akan jadi taruhan. Mengerikan bukan?
Maka itu, saya berpendapat, tim medis di rumah sakit daerah
kita, harus benar-benar profesional, siaga dan cekatan secara profesional
kepada para pasien yang dirawat. Usahakan jangan lalai, selalulah siaga,
aturlah waktu istirahat sebaik mungkin dan tidak mengganggu pelayanan terhadap
pasien.
Saya juga dengan ini menyatakan tidak ada maksud apapun
dalam sidak yang kontroversial itu. Tidak ada maksud memalukan orang,
menyudutkan orang, menyalahkan orang, atau menghina orang. Semua saya lakukan
murni untuk merealisasikan keluhan-keluhan masyarakat Jambi yang berobat di
RSUD selama ini.
Sudah menjadi rahasia umum, rumah sakit daerah milik kita
bersama ini, pelayanannya belum maksimal. Sekali lagi, belum maksimal. Memang
sudah baik, tapi belum memuaskan masyarakat atau pasien yang berobat di sana.
Sejak saya diberi amanah menjadi Gubernur Jambi,
keluhan-keluhan atas pelayanan rumah sakit umum daerah kita, bertubi-tubi masuk
ke saya.
Sewaktu itu, saya belum ada moment yang pas untuk melakukan sidak yang
bertujuan untuk perbaikan rumah sakit itu sendiri. Tetapi, pada Jumat lalu,
saya menilai ini adalah moment yang tepat. Makanya sidak tersebut saya lakukan.
Hasilnya sesuai dengan laporan masyarakat selama ini.
Setelah sidak, pro dan kontra mencuat di masyarakat. Ada
yang setuju dan ada pula yang tidak setuju. Saya paham itu. Di era demokrasi
saat ini, kebebasan berbicara dan berpendapat dilindungi undang-undang. Semua
sah mengemukakan pendapat asal santun dan bermaksud memberi masukan. Saya
sangat paham soal ini.
Terus terang, saya tak terlalu memikirkan itu. Karena saya
percaya dan sangat yakin bahwa kinerja saya sebagai pelayan masyarakat, sudah
saya lakukan sebaik yang saya bisa.
Tujuan sidak ini juga sangat baik. Intinya, bagaimana aksi
kemarin bisa membawa pengaruh positif bagi pelayanan RSUD Raden Mattaher. Jika
ada perubahan positif, tentunya yang menikmati hasil nanti adalah pasien yang
notabene adalah rakyat Jambi.
Apakah tujuan saya tercapai? Pasien dan masyarakat Jambi
sendirilah yang menilainya.
Hasil evaluasi dan pengamatan kami, usai sidak kemarin, ada
perubahan positif di RSUD yang kita cintai itu. Arahnya sangat positif. Sangat
menggembirakan. Secara pribadi, saya menilai tujuan kita bersama tercapai.
Petugas medis di RSUD Raden Mattaher telah berbenah. Mereka
secara kompak berusaha memperbaiki diri. Semua menjadi siaga dan sigap. Mulai
dari jajaran administrasi sampai tim medis, kini jauh lebih semangat ketimbang
sebelum sidak. Coba saja sendiri kalau tidak percaya.
Dengan ribuan petugas RSUD, semuanya bertindak ramah,
santun, cekatan, siaga dan profesional, kita jadi yakin berobat di rumah sakit
daerah Raden Mattaher. Keyakinan berobat saja, saya kira sudah menjadi modal
untuk pasien sembuh. Bukan begitu rakyatku yang bijaksana dan cerdas-cerdas?
Berikutnya, kita akan membuat standar pelayanan yang baku.
Dengan adanya standar pelayanan ini, kita berharap apa yang sudah baik
dilakukan tim RSUD Raden Mattaher saat ini, bisa terus dipertahankan. Kalau
bisa, ditingkatkan lagi hingga batas maksimal.
Kita jangan mau kalah dengan rumah sakit swasta. Pelayanan
mereka memuaskan, pasien banyak yang nyaman berobat di rumah sakit swasta.
Sementara rumah sakit daerah kita, sedikit yang merasakan kepuasan. Padahal,
kita wajib menerapkan pelayanan terbaik karena rumah sakit daerah dibangun
dengan tujuan melayani masyarakat umum.
Tak mengenal usia, latar belakang
ataupun kondisi ekonomi. Semua yang datang berobat ke RSUD, wajib dilayani
secara maksimal. Karena ini adalah tugas utama RSUD.
Jadi, rakyat Jambi yang budiman, mari kita lihat sisi
positif dan gambaran besarannya. Bahwa perbaikan pelayanan di rumah sakit
daerah, adalah tujuan kita bersama. Dan ini mulai tercapai. Alhamdulillah.
Lewat surat ini, saya mengucapkan terima kasih kepada
seluruh tim RSUD Raden Mattaher yang mau memahami apa yang saya lakukan, dan
mau pula berubah ke arah yang lebih baik.
Juga, saya ucapkan terima kasih
kepada dukungan yang diberi oleh masyarakat Jambi atas apa yang kami, Pemprov
Jambi, lakukan. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah
memberi semangat kepada kawan-kawan di RSUD Raden Mattaher untuk melakukan
perubahan positif.
Pihak-pihak lain yang membantu peningkatan pelayanan rumah
sakit kita, juga saya ucapkan terima kasih. Terlalu banyak, maka tak bisa saya
sebut satu per satu dalam tulisan ini.
Mari kita bersama-sama, bahu membahu, memberi dukungan atas
perubahan pelayanan terhadap RSUD Raden Mattaher. Supaya kita bisa sehat terus,
panjang umur, dan bahagia dunia akhirat. Hormat saya, Zumi Zola, pelayan rakyat Jambi.(*)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE