Jambipos Online, Jakarta- Ketua Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyebutkan, pada tahun 2017 ini pihaknya
akan segera menginisiasi Program Pendampingan atas tersedianya akses keuangan
yang melibatkan masyarakat luas, termasuk kalangan perguruan tinggi di daerah.
"Tersedianya akses keuangan perlu dibarengi dengan
program pendampingan, untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan dan
manajemen usaha oleh masyarakat," kata Muliaman D Hadad di Jakarta, Jumat
(13/1) malam.
Muliaman mengatakan, program pendampingan sangat penting
dalam meningkatkan tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat.
"Memang, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan
(SNLIK) 2016 yang Kami lakukan menunjukkan adanya tren peningkatan literasi dan
inklusi keuangan. Indeks literasi keuangan nasional meningkat dari 21,8% di
tahun 2013 menjadi 29,7% pada tahun 2016, dan indeks inklusi keuangan nasional
mengalami peningkatan dari 59,7% menjadi 67,8%," katanya.
Ia berharap program pendampingan ini dapat meningkatkan
inklusi keuangan dengan lebih cepat,
sehingga target indeks inklusi keuangan sebesar 75% di tahun 2019 seperti yang
ditetapkan Pemerintah dapat kita capai.
"Tentu Program Pendampingan ini tidak dapat berdiri
sendiri dan tetap memerlukan keterlibatan industri jasa keuangan, khususnya
terkait program-program sosialisasi dan edukasi keuangan masyarakat di berbagai
daerah, penguatan pengawasan market conduct, termasuk juga menjaga agar
investasi masyarakat di daerah terlindungi melalui kehadiran Satgas Waspada Investasi
di berbagai daerah," ujar Muliaman. (Rel)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE