ILUSTRASI |
Jambipos Online, Semarang-Aksi unjuk rasa massa
petani tembakau yang tergabung dalam Aliansi Petani Tembakau Indonesia (APTI)
sempat bentrok dengan massa dari Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng
(JMPPK). Keduanya memang berada pada lokasi yang sama menyampaikan aspirasi di
halaman kantor gubernur Jawa Tengah, Semarang pada Selasa (17/01) siang.
Siang yang panas itu kedua massa yang berada di jalan
Pahlawan, tiba-tiba terlibat bentrokan. Aparat kepolisian mencoba melerai aksi yang
melibatkan kedua massa itu. Bahkan sempat diisukan ada provokator yang menyusup
dalam aksi kedua massa tersebut.
"Salah satu anggota kita dipukuli kelompok lain.
Anggota saya namanya Joko Santoso petani tembakau dari lereng Gunung
Sumbing," ucap Agus Parmuji, yang mewakili APTI.
Menurut Agus Parmuji, bahwa awal mulanya ia tidak
mengetahui secara jelas awal kejadian. Mereka hanya mengadakan tahlilan bersama
sebelum memulai orasi, lalu kemudian beberapa perwakilan petani tembakau mulai
berorasi serta pentas angklung.
"Tiba-tiba di bawah massa telah ricuh. Setelah saya
selidiki ternyata ada petani tembakau yang dipukuli. Massa langsung menolong
orang tersebut," jelas Parmuji.
Ia menegaskan, "ada yang sengaja memrovokasi dengan
memukul anggota kami. Siapa yang membenturkan kami tidak tahu."
APTI mengecam aksi provokasi tersebut dan menegaskan akan
tetap konsisten untuk bersama-sama dengan stakeholder lain mempertahankan
keberlanjutan sektor tembakau dan industri kretek nasional. (Rel)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE