Penjemputan Warga SAD.IST |
Willy Marlupi (kanan) salah Aktivis Pendampingan SAD yang sudah makan asam garam hidup bersama SAD. Willy Marlupi saat berswafoto bersama SAD di Kota Jambi, Minggu 29 Januari 2017.IST |
Willy Marlupi (kanan) salah Aktivis Pendampingan SAD yang sudah makan asam garam hidup bersama SAD. Willy Marlupi saat berswafoto bersama SAD di Kota Jambi, Minggu 29 Januari 2017.IST |
Jambipos Online, Jambi-Sebanyak 404 warga Suku Anak Dalam (SAD)
atau Orang Rimba Jambi yang berada di pedalaman Provinsi Jambi akan mengucapkan
ikrar dua kalimat syahadat yang akan berlangsung di Balai Adat Tanah Pilih
Pusako Batuah Kota Jambi, Senin (30/1/2017). Pengucapan ikrar dua kalimat syahadat itu akan dipimpin
Walikota Jambi Syarif Fasha.
Jumlah warga Suku Anak Dalam yang bersama-sama akan masuk
Islam pada hari itu berjumlah 404 orang yang terdiri dari 124 laki-laki dewasa,
114 wanita dewasa. Sementara sisanya anak-anak usia 7 - 12 tahun yang terdiri
dari 90 orang anak laki-laki dan 76 orang anak wanita.
Wali Kota Jambi H Syarif Fasha membenarkan hal itu. Dia mengatakan,
awalnya ia mendapat informasi dari Lembaga Adat Kota Jambi. Selaku Pemangku
Adat, dirinya menyatakan kesanggupannya untuk memfasilitasi kegiatan itu secara
pribadi sesuai dengan aturan agama dan perundang-undangan yang berlaku. Fasha
juga minta agar kegiatan itu dikerjasamakan dengan pihak-pihak terkait lainnya.
“SAD ini berasal dari Bukit Dua Belas. Saat ini mereka
sudah berada di Kota Jambi, dijemput oleh iringan mobil dari Satpol PP, Dishub,
Polresta Jambi, Kodim, Basarnas, Ambulance, dan Brimob Polda Jambi. Lebih
kurang ada 17 mobil yang menjemput SAD tersebut Sabtu (28/1/2017),” katanya.
Saat penjemputan itu para SAD itu mengaku ingin bertemu
Rajo Fasha. Berkenaan dengan proses berikutnya pasca pengucapan dua kalimat
syahadat itu, Wali Kota Syarif Fasha berencana akan membangunkan masjid atau
musholla serta juga mengirimkan beberapa orang yang terpilih dari muallaf Suku
Anak Dalam itu untuk mengikuti pendidikan agama Islam di pondok pesantren.
“Kami sudah diskusikan dengan pengurus Dewan Masjid untuk
mendirikan masjid atau musholla di wilayah mereka nanti. Selain itu juga
beberapa diantara mereka nanti akan kita pilih untuk masuk pesantren, sehingga
usai dari pesantren mereka akan mengajarkan ilmu agama dilingkungannya sendiri,”
ucap Fasha.
Semantara itu, Kabag Humas Setda Kota Jambi, Abu Bakar
menjelaskan, kegiatan tersebut awalnya diinisiasi oleh Yayasan Agrapana Bhumi
Indonesia (YABI), yang konsen dibidang penanganan lingkungan dan sosial bersama
dengan ormas Front Pembela Islam (FPI) Kota Jambi.
Kedua organisasi itu, jelas Abu Bakar, kemudian menghubungi
Lembaga Adat Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi, yang kemudian disampaikan
kepada Wali Kota Jambi selaku Pemangku Adat.
“Bapak Wali Kota sangat merespon positif, karena dalam
agama tidak boleh menghalangi sebuah perbuatan baik apalagi ini urusannya
memfasilitasi saudara kita yang mau masuk Islam, terlebih lagi saat ini mereka
memang animisme (tidak memiliki agama-red). Yang pahalanya sangat luar biasa
besarnya dihadapan Allah SWT. Wali Kota kemudian minta agar dilakukan
komunikasi dengan pihak-pihak terkait agar proses pengucapan syahadatain itu
berjalan dengan baik,” ujar Abu Bakar.
Lebih lanjut, Abu Bakar menjelaskan jumlah warga Suku Anak
Dalam yang bersama-sama akan masuk Islam pada hari itu berjumlah 404 orang yang
terdiri dari 124 laki-laki dewasa, 114 wanita dewasa. Sementara sisanya
anak-anak usia 7 - 12 tahun yang terdiri dari 90 orang anak laki-laki dan 76
orang anak wanita.
“Abu Bakar juga menjelaskan berbagai kebutuhan seperti
penjemputan, penginapan, konsumsi termasuk pakaian dan perkengkapan ibadah
seperti baju koko, kain sarung dan peci bagi pria serta jilbab dan mukena bagi
wanita telah disiapkan sepenuhnya oleh Wali Kota Syarif Fasha,” katanya.
“Wali Kota Jambi Bapak Syarif Fasha telah menyiapkan
berbagai kebutuhan kegiatan tersebut secara pribadi,” ujar Abu Bakar.
Terkait dengan prosesi pengucapan 2 kalimat syahadat itu,
Abu Bakar menjelaskan bahwa prosesi itu akan dipandu oleh para alim ulama dari
MUI dan Kementerian Agama, termasuk juga Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha akan
turut menjadi pembimbing pengucapan ikrar syahadatain itu. Setelah pengucapan
kalimat syahadat, lanjut Abu Bakar, warga Suku Anak Dalam itu akan mengikuti
proses berikutnya yaitu mandi sunnah dan khitanan.
Sementara itu ditempat terpisah, M. Azrullah pembina
Yayasan Agrapana Bhumi Indonesia (YABI) menjelaskan bahwa Suku Anak Dalam
binaannya tersebut berasal dari Hutan Taman Nasional Bukit 12 yang melintas di kawasan
Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
Azrullah menjelaskan awalnya dirinya melakukan pembinaan
guna memfasilitasi pembentukan desa adat diwilayah itu sesuai arahan Mensos dan
pemerintah daerah setempat, sembari dengan itu timnya juga melakukan pembinaan
dan pemberdayaan untuk membuka lahan dengan bercocok tanam diantaranya menanam
padi, jagung, singkong dan lain-lain.
“Dalam perjalanannya, Temanggung atau pemangku adat
setempat menyampaikan keinginan warganya untuk memeluk Agama Islam kepada
kami," tutur Azrullah.
Azrullah kemudian bersama FPI memantapkan niat warga Suku
Anak Dalam itu. Prosesnya pun kemudian menjadi mudah setelah melakukan
koordinasi dengan Lembaga Adat Kota Jambi yang kemudian ditanggapi cepat pula
oleh Wali Kota Jambi.
“Bapak Wali Kota begitu respek dan cepat menanggapi hal
ini, beliau juga yang menyatakan kesiapannya memfasilitasi kegiatan itu,"
jelasnya.
Menurut Azrullah, Suku Anak Dalam tersebut dari garis
keturunan Temanggung Mukomuko. Mereka berjumlah kurang lebih 500 KK atau
sekitar 3 ribuan jiwa. "Yang menyatakan akan memeluk Islam itu yang sudah
tinggal menetap (tidak berpindah-red), yaitu sebanyak 82 KK, terdiri dari 32 KK
di Desa Kotoboyo dan sebanyak 50 KK lagi di Desa Padang Kelapo,” katanya.
Sementara Ketua FPI Kota Jambi Sayyid Ahmad Syukri Baraqbah
saat dikonfirmasi menyampaikan rasa syukurnya. Ia juga mengatakan atas hasil
koordinasi dengan Lembaga Adat dan Pemerintah Kota Jambi pihaknya akan
memaksimalkan sumber daya yang dimiliki untuk memuluskan kegiatan itu.
“Kami siap dengan sumber daya yang ada, kami akan siapkan
laskar untuk membantu mobilisasi, apa saja yang dibutuhkan sesuai kemampuan
kami siap, termasuk menyiapkan dai untuk melakukan pembinaan lanjutan kepada
saudara-saudara kita itu,” katanya.
Sabtu malam, pihak-pihak terkait, seperti dari Lembaga Adat
Tanah Pilih Kota Jambi, Yayasan YABI, FPI, serta TNI dan Polri tiba di Kota
Jambi dengan membawa ratusan warga Suku Anak Dalam.
Tampak iring-iringan
kendaraan truk-truk besar pengangkut warga dengan kendaraan pengawalan dari TNI
dan Polri serta Dinas Perhubungan memasuki penginapan tempat warga tersebut
beristirahat untuk selanjutnya akan mengikuti prosesi pengucapan kalimat tauhid
pada Senin lusa. (JP-03)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE