Anak-anak bermain sampan saat banjir tiba di Sijenjang Kota Jambi.Dok |
Jambipos Online, Merangin- Banjir akibat luapan Sungai
Batangtabir yang menerjang sembilan desa di enam kecamatan, Kabupaten Merangin,
Provinsi Jambi akhirnya memakan korban jiwa. Seorang warga Desa Lubuk Bumbum,
Kecamatan Tabir, Abdul Karim Fikal (55) yang hilang terseret banjir ditemukan
meninggal, Jumat (2/12) sore. Sedangkan adiknya, Badi Bilal Abdul (40) yang
turut terseret banjir bersama korban selamat.
Camat Tabir, Akmal Zen dalam keterangannya kepada wartawan
di Kota Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, Sabtu (3/12) menjelaskan, korban
Abdul Karim Fikal dan adiknya, Badi Bilal Abdul terseret arus deras Sungai
Batangtabir, Kamis (1/12) sore ketika hendak menyeberang sungai. Keduanya
menyebarang sungai untuk menyelamatkan ternak mereka di seberang sungai.
"Namun, ketika kedua korban menyeberang sungai
menggunakan kayu, mereka hanyut karena arus sungai deras. Korban Abdul Karim
Fikal langsung hilang digulung arus sungai. Korban yang hilang sekitar 25 jam
ditemukan tim penyelamat (Search and Rescue/SAR) dua kilometer dari lokasi
kejadian, Jumat sore. Sedangkan, adiknya selamat setelah berenang ke tepi
sungai," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Merangin, Khafid Moein ketika meninjau
banjir ke beberapa desa di Tabir, Jumat (2/12) kembali mengimbau warga di
daerah itu agar tidak melakukan aktivitas di tepi Sungai Batangtabir yang kini
sedang meluap. Warga juga diharapkan mengawasi anak-anak agar tidak bermain di
sekitar sungai agar jangan sampai terseret banjir.
Dijelaskan, banjir yang merendam ribuan rumah di sembilan
desa, enam kecamatan di Merangin hingga Sabtu (3/12) belum surut. Karena itu,
ratusan warga masih mengungsi dan sekolah masih diliburkan. Banjir yang masih
parah di daerah itu terdapat di Desa Rantau Limau Manis, Lubuk Napal, Lubuk
Bumbun, Ulak Makam, Kecamatan Tabir TImur.
"Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Merangin, Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan petugas kesehatan masih terus
menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan kepada warga yang mengungsi di
desa-desa yang terendam banjir. Perahu karet juga disiagaka mengantisipasi
masih adanya warga yang hendak mengungsi," katanya.
Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jambi,
Arief Munandar mengatakan, banjir di lima kabupaten dan Kota Jambi yang masih
terjadi hingga Sabtu (3/12) merendam sekitar 2.000 unit rumah warga. Sebagian
besar rumah warga yang terendam banjir tersebar di daerah aliran sungai (DAS)
Batanghari.
Selain banjir, Jambi juga dihantam beberapa kali bencana
tanah longsor. Bencana longsor akibat hujan deras di Jambi sebulan belakangan
terjadi tujuh kali. Korban tewas akibat longsor sebanyak dua orang. Sedangkan
bencana banjir dan longsor di Jambi satubulan terakhir terjadi di 25 desa, 9
kecamatan.
"Banjir di Jambi diperkirakan masih terjadi hingga
Januari 2017. Karena itu Jambi tetap siaga banjir. Saat ini status banjir di
Jambi tetap siaga IV dengan ketinggian luapan Sungai Batanghari 13,50
meter," katanya. (JP-03/Yah)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE