Pembangunan
drainase (selokan) di Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga
pembangunanya tidak sesuai dengan RAB. Foto Yahya Jampos
|
Pembangunan drainase (selokan) di Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga pembangunanya tidak sesuai dengan RAB. Foto Yahya Jampos |
Pembangunan drainase (selokan) di Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga pembangunanya tidak sesuai dengan RAB. Foto Yahya Jampos |
Pembangunan drainase (selokan) di Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga pembangunanya tidak sesuai dengan RAB. Foto Yahya Jampos |
Jambipos Online, Merangin-Pembangunan drainase (selokan) di
Desa Sei Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin diduga pembangunanya tidak
sesuai dengan RAB. AD (50) warga desa setempat mengatakan pada Jambipos, dia
merasa bangga kerena di depan rumahnya dibuat saluran air.
Tapi yang sangat dia sayangkan cuma dipoles-poles aja
dengan semen. “Di depan rumah saya sudah dibangun bapak boleh lihat sendiri.
Ini yang sudah dikerjakan, kalau depan rumah saya nampak bagus sudah saya
tambah sendiri semennya maka nya terlihat bagus,” kata AD.
Hal senada juga disebutkan AKL, warga desa setempat. Kata
dia pembagunan ratusan juta hanya main tempel tempel saja. “Yang ditempel
itu hanya pinggir-pingirnya saja. Kalau lantainya cuma di siram semen aja. Kalau
saya bohong lihat sendiri seperti itu. Cuma tinggal tanah aja. Harapan kami
masyarakat semenjak di pimpin kades yang baru ini Desa Sei Ulak bisa lebih maju
lagi,” katanya.
Tokoh masyarakat Desa Sei Ulak, yang tidak mau namanya ditulis
mengatakan, Pemkab Merangin harus perhatikan pembagunan di perdesaan ini.
“Kerena
banyak pembagunan tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Kerena sesuai janji
bapak Bupati Merangin membangun dari desa ke kota. Kalau pemerintah tak salah
lagi kerena dana pembangunan desa hapir satu Miliar pertahun nya. Harapan kami
membagun desa harus bangun 70 persen lebih nya masukan kekantong. Uang rakyat
kembalikan untuk penbagunan untuk rakyat , supaya desa ini maju,” ungkapnya.
Sementara empat orang pekerja sebagai tukang SN ,SD
,BTR dan LT (Diding) beserta angota pekerja saat ditanya berapa upah tukang dia
menjawab 125 meter upah Rp 4 juta. Sudah berapa hari kerjanya dia jawab 8 hari.
Ditanya RAB, dia bilang tak ada kami lihat RAB-nya. Menurut
pekerja dana lebih kuran Rp 60 juta yang habis. Ditanya yang Rp 40 juta nya
dikemanakan, dia jawab tentu masuk kantong pribadi orang tu lah ungkap pekerja.
Kaur Umum AR ditanya sewaktu berada di kantor desa, Senin
(26/12/2016) dia menjelaskan drainase itu pembangunan desa. Ditanya berapa
jumlah dana dia jawab tidak tau. Ditanya berapa panjang nya dia jawab 250 meter.
(Yah)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE