Jambipos Online, Tanjabar-Gubernur Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA berbagai kesempatan mengemukakan
bahwa Pemerintah Provinsi Jambi akan terus mengupayakan penngembangan pertanian
tanaman pangan di Provinsi Jambi. Gubernur Jambi H Zumi Zola juga kerap melakukan
kegiatan lapangan sektor pertanian tanaman pangan.
Gubernur Jambi H Zumi Zola melakukan Penanaman Perdana Padi
dengan menggunakan mesin tanam padi di Desa Rawa Medang, Kecamatan Bukit Asam
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kamis (3/10/2016) sore. Selain itu, Zola juga
diberi kehormatan untuk mengendarai mini tractor pengolah lahan sawah yang akan
ditanami padi.
Zola menyatakan, pembangunan di sektor pangan diutamakan,
diprioritaskan, sebagai upaya untuk memenuhi pangan dan meningkatkan
kesejahteraan petani Provinsi Jambi. Banyak tantangan dalam pembangunan
pertanian pangan, diantaranya perubahan iklim, hama, alih fungsi lahan dari
pertanian pangan ke non pangan. Keseimbangan lahan pangan dan non pangan harus
dijaga.
“Lahan pangan di Desa Rawa Medang dan sekitarnya merupakan
bagian dari wilayah irigasi Suban, salah satu lumbung pangan Provinsi Jambi.
Kami akan terus berupaya mendukung pertanian di sini. Hamparan pertanian
seperti ini sudah sangat jarang ditemukan di Provinsi Jambi. Kita akan bantu
dengan dukungan infrastrukturnya, alsintannya (alat dan mesin pertanian), "
jelas Zola.
Dikatakan, Provinsi Jambi mendapat bantuan bibit jagung
dari Kementerian Pertanian untuk 50.000 Ha, sekaligus menyatakan, jika ada
kelompk tani atau petani yang mau menanam jagung, agar mengajukan kepeda
Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi. "Pemerintah siap memberikan
bibit jagung," ujar Zola.
Pemerintah Provinsi Jambi mendukung penuh kebijakan
Pemerintah Pusat dalam upaya khusus (upsus) 3 komoditi yakni, padi, jagung,
kedelai. Zola mengatakan, Bulog akan membeli hasil ketiga komoditi tersebut.
Untuk harga jagung, lanjut Zola, Bulog telah menetapkan harga jagung Rp3.150
per Kg.
Ditambahkan, alsintan yang diminta oleh kelompok tani harus
spesifik, diajukan dalam proposal kepada Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah
Provinsi. “Saya berharap dapat berita yang baik berupa hasil penen yang
melimpah di daerah ini," pungkas Zola.
Pada kesempatan tersebut, gubernur menyerahkan bantuan
kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan) Maju Jaya berupa 4 unit transplanter
(mesin tanam padi) dan bantuan dari Danrem atau yang mewakili berupa 3 unit
hand tractor (traktor tangan).
Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat, H.Amir Syakib
menyatakan, tantangan dalam peningkatan produksi tanaman pengan dan
hortikultura, yaitu berkurangnya lahan subur dan semakin sempitnya lahan
pertanian akibat terjadinya alih fungsi lahan dari subsektor pertanian pangan
ke non tanaman pangan, yang diakibatkan oleh:
1. Belum optimalnya produktivitas hasil per satuan hektar
2. Masih rendahnya penguasaan iptek di tingkat petani dalam berbagai agro ekosistem
3. Belum mantapnya kelembagaan petani maupun sarana dan prasarana
4. Semakin tingginya permasalahan lingkungan seperti serangan hama dan penyakit tanaman
5. Kondisi cuaca yang selalu berubah-ubah.
1. Belum optimalnya produktivitas hasil per satuan hektar
2. Masih rendahnya penguasaan iptek di tingkat petani dalam berbagai agro ekosistem
3. Belum mantapnya kelembagaan petani maupun sarana dan prasarana
4. Semakin tingginya permasalahan lingkungan seperti serangan hama dan penyakit tanaman
5. Kondisi cuaca yang selalu berubah-ubah.
Amir Syakib mengemukakan, untuk mengantisipasi peningkatan
kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk,
Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mencanangkan program peningkatan
produksi padi dengan pemanfaatan luas lahan pasang surut, yang selama ini satu
kali panen setahun menjadi dua kali panen setahun, yanh selain untuk
meningkatkan produktivitas padi, juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Amir menjelaskan, Kecamatan Batang Asam mempunyai potensi
sawah seluas sekitar 1.000 Ha, merupakan penyumbang terbesar produksi padi di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
"Dengan potensi sawah irigasi yang
paling baik di Proclvinsi Jambi, petani di Desa Sri Agung dan Desa Rawa Medang
mempunyai rata-rata produktivitas 5,5 sampai 6 ton per Ha. Dengan perkembangan
teknologi pertanian saat ini, produktivitas ini dapat ditingkatkan, " ujar
Amir.
Disebutkan, luas lahan yang ditargetkan untuk sasaran tanam
Oktober 2016 sampai Maret 2017 (Okma), yang nerupakan kalender tanam
Kementerian Pertanian Indonesia untuk Kabupaten Tanjung Jabung Barat 10.107 Ha,
realisasi sampai Oktober 2016 258 Ha.
Untuk memenuhi target tersebut, para petani melalui
kelompok tani telah dibantu benih unggul Label Biru melalui kegiatan APBN
seluas 6.000 Ha dengan benih 150 ton.
"Kebutuhan benih yang tinggi
tersebut, merupakan peluang bagi petani penangkar di Tanjung Jabung Barat. Pada
tahun 2016, luas penangkaran padi sekitar 200 Ha yang diperkirakan menghasilkan
400 ton benih," tambah Amir.
Guna menunjang keberhasilan peningkatan produksi padi,
kelompok tani mendapat bantuan dari APBD dan APBN tahun 2016 berupa 74 unit
hand tractor, 22 unit pompa air, 8 unit rice planter, 3 unit gedung benih,
serta 3 unit rice miling umit (RMU).
Kepala Desa Rawa Medang, Ii Safra'i menyatakan, mayoritas
penduduk Desa Rawa Medang bermata pencaharian bertani sawah.
Ii Safra'i menjelaskan, luas Desa Rawa Medang 1.066 Ha,
terdiri dari 484 Ha lahan pertanian sawah, 51 Ha lahan perkebunan, dan 531 Ha
untuk perumahan dan pekarangan, dengan jumlah kepala keluarga 633 dan jumlah
penduduk 2.269 jiwa.
Kepala Desa Rawa Medang ini berharap adanya bantuan berupa
alat dan mesin pertanian dari Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan
Pemerintah Provinsi Jambi, terutama mesin panen padi.
Ii Safra'i mengapresiasi kerja keras Gapoktan (gabungan
kelompok tani) Maju Jaya Rawa Medang. Usai penanaman padi, dilakukan dialog
antara petani dengan Gubernur Jambi dan Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat.
Selanjutnya, Zola menebar 2.000 ekor benih ikan lele di
areal persawahan masyarakat Desa Rawa Medang. (Mustar Hutapea-Humas Prov Jambi)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE