ILUSTRASI-Kepala BI Provinsi Jambi Bersama GenBI Razia Uang Lusuh ke Pasar Angso Duo Jambi. |
Jambipos Online, Jambi-Pada bulan Oktober 2016, Kota Jambi
tercatat mengalami inflasi sebesar 1,19% (mtm), lebih tinggi dibandingkan
proyeksi (0,12% mtm), rata-rata inflasi Oktober selama tiga tahun terakhir
(0,48%(mtm)), dan realisasi inflasi nasional (0,14%(mtm)).
Sementara itu, inflasi tahunan Kota Jambi tercatat sebesar
5,09% (yoy). Inflasi utamanya disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah
seiring mulai berkurangnya pasokan di pasar akibat anomali kondisi cuaca yang
mengganggu produksi cabai merah di daerah produsen baik di Provinsi Jambi
maupun di daerah lain.
Sejalan dengan kondisi di Kota Jambi, Bungo juga mengalami
inflasi 0,55% (mtm) dengan laju inflasi tahunan tercatat sebesar 4,11% (yoy).
Inflasi Bungo juga disebabkan kenaikan harga bahan makanan seperti cabai merah,
jeruk,daging sapi, ikan tongkol dan ikan gabus serta kenaikan harga beberapa
komoditas administered price seperti tarip listrik, rokok kretek filter dan
rokok putih.
Memperhatikan perkembangan harga terkini serta proyeksi
kebijakan penetapan harga oleh pemerintah maupun pelaku usaha, inflasi bulan
November 2016 diperkirakan berada pada kisaran 0,43% – 0.93%(mtm) dengan
inflasi tahunan pada kisaran 5,05% - 5,55% (yoy).
Kenaikan inflasi diperkirakan karena kenaikan harga cabai
merah dan bawang merah seiring anomali cuaca yang berdampak pada menurunnya
produksi cabai dan bawang.
Cuaca yang tidak menentu juga akan berdampak pada
menurunnya kesehatan ternak unggas seperti daging ayam ras yang akan mendorong
kenaikan harga daging ayam ras. Disamping itu, kenaikan harga rokok juga masih
akan terjadi pada bulan November sebagai dampak kenaikan cukai rokok 2016.
Ke depan, beberapa potensi risiko yang dapat menyebabkan
tekanan inflasi yang lebih tinggi dari prakiraan (upside risk) antara lain
potensi banjir yang dapat mengganggu produksi tanaman dan budidaya perikanan
serta kelancaran arus distribusi barang.
Risiko lainnya muncul dari penyaluran dana transfer
pemerintah pusat yang sempat tertahan pada triwulan III 2016 akan dimulai pada
bulan November 2016. Penyaluran dana tersebut dapat meningkatkan permintaan
bahan makanan dan bahan bangunan konstruksi sehingga mendorong tekanan inflasi
volatile food dan inflasi inti. Inflasi pada triwulan IV 2016 dan tahun 2016
diperkirakan berada pada kisaran 4,64% - 5,14% (yoy), masih berada di dalam
target 4% ± 1%.
Menanggapi tren kenaikan harga pangan selama bulan Oktober
2016, TPID Provinsi Jambi telah mengambil langkah-langkah strategis melalui
rapat koordinasi bersama TPID Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi pada tanggal 27
Oktober 2016 untuk menginventarisasi langkah-langkah strategis yang akan
ditempuh TPID Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi Jambi dalam menanggapi gejolak
harga serta merumuskan kebijakan dan program yang tepat dalam pengendalian
inflasi bahan pangan dalam jangka pendek dan menengah.
Kedepan, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah
strategis pengamanan produksi dan pengendalian harga melalui beberapa kebijakan
seperti pengawasan stok dan arus distribusi bahan pangan strategis, peningkatan
produksi bahan pangan lokal, sosialisasi konsumsi produk pangan olahan,
kerjasama antar daerah dalam rangka pemenuhan bahan pokok, optimalisasi
penyaluran beras rastra dan pembinaan
yang berkelanjutan kepada TPID Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi dalam rangka
meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan koordinasi pengendalian inflasi. (Rel)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE