Jambipos Online, Jambi- Sedikitnya 500 rumah di Kota Jambi
hingga Selasa (22/11) masih terkepung banjir menyusul meluapnya Sungai
Batanghari yang membelah kota itu. Rumah tersebut tersebar di beberapa
kelurahan di Kecamatan Telanaipura, Penyengatrendah, Pelayangan dan Danau
Teluk. Tingginya genangan air membuat akses jalan terputus.
Pantauan SP di Kelurahan Legok dan Pulaupandan, Kecamatan
Telanaipura, Kota Jambi, Selasa (22/11), ratusan rumah warga terisolir. Banjir
membuat jalan ke permukiman terputus, sehingga anak-anak dan warga yang melakukan
kegiatan di luar rumah terpaksa menggunakan sampan. Namun belum ada warga yang
mengungsi. Warga masih bertahan di rumah mereka yang mayoritas berbentuk
panggung.
“Belum ada warga yang mengungsi karena air belum menyentuh
lantai rumah panggung. Namun warga sulit melakukan kegiatan di luar rumah
karena jalan ke permukiman terendam banjir. Kalau banjir naik hingga 50 cm
lagi, warga terpaksa mengungsi,” kata Heri (50), warga Legok, Kota Jambi.
Sementara itu alat pengukuran ketinggian luapan atau debit
Sungai Batanghari di Taman Tanggo Rajo, tepian Sungai Batanghari, Kota Jambi,
Selasa (22/11) pagi, mencapai 13,20 meter atau masuk status Siaga. Bila luapan
sungai tersebut mencapai 13,80 meter, banjir masuk status Siaga IV dan ribuan
warga harus dievakuasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi
Jambi, Arief Munandar melalui Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, M
Dalmanto mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan puluhan perahu karet dan kayu
untuk mengantisipasi terus meluapnya Sungai Batanghari.
“Jika banjir di Kota Jambi masuk status Siaga IV dengan
ketinggian luapan mencapai 13,80 meter, pihaknya akan mengevakuasi warga. Untuk
saat ini, status banjir masih Siaga, warga hanya diimbau siap-siap mengungsi.
Kami juga sudah menyiapkan tenda di beberapa lokasi, yakni di Penyengat Rendah
dan lapangan Buluran, Telanaipura, Kota Jambi,” katanya. (SP)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE