KEBAKARAN HUTAN DI TUNGKAL TANJABBAR JAMBI.IST |
Tim Siaga Api Korindo Libatkan 300 Personel dari Polres,
TNI, Damkar, dan PMI
Jambipos Online, Boven Digoel – Untuk mengantisipasi adanya titik api
pada musim panas tahun depan, Korindo Group menggelar latihan simulasi
kebakaran di Boven Digoel bekerja sama dengan Polres Boven Digoel, Satuan Yonif
TNI, dan Dinas Pemadam Kebakaran, Jumat pekan lalu. Latihan ini merupakan
inisiatif Tim Siaga Api yang dibentuk Korindo untuk langkah antisipasi dan
penanggulangan kebakaran.
Seluruh unit usaha Korindo Group memang berkomitmen dalam
pencegahan kebakaran lahan dan hutan di Papua. Oleh karena itu, Korindo
membentuk Tim Siaga Api yang terdiri dari beberapa elemen masyarakat seperti
Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), TNI, dan Polri.
Bertepatan dengan kunjungan dari media dari Jakarta, Tim
Siaga Api turut menggelar simuasi penanggulangan kebakaran bekerja sama dengan
Polres, Yonif TNI, Dinas Damkar, dan Palang Merah Indonesia (PMI)
setempat.
“Kami ingin meningkatkan awareness masyarakat dan
instansi setempat tentang potensi risiko kebakaran hutan serta metode
penanggulangan dan penanganan yang efektif,” ujar Satuman, Kepala Seksi Umum
Korindo Group.
Hampir 300 personel dilibatkan untuk melakukan simulasi
apabila terjadi kebakaran hutan yang umumnya disebabkan oleh faktor alam dan
ketidaksengajaan masyarakat seperti api yang lupa dimatikan saat berburu atau
membuang puntung rokok sembarangan.
Kegiatan simulasi dilakukan mulai dari pendeteksian titik
api (hotspot), briefing tim pemadam, perjalanan menuju lokasi, hingga
pemadaman api sesuai dengan prosedur pengendalian kebakaran hutan.
Tim Siaga Api memang dibentuk untuk memonitor dan mencegah
kebakaran serta membantu sosialisasi kepada seluruh elemen masyarakat untuk
mewujudkan rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi
Korindo di Papua.
“Tim Siaga Api merupakan bagian dari kewajiban kami untuk
menjaga wilayah Papua, bukan hanya wilayah operasi kami, tetapi juga wilayah
Boven Digoel secara keseluruhan,” sambung Satuman. “Kami juga turut membantu
petugas Damkar dan aparat lainnya apabila terjadi kebakaran di luar area
operasional Korindo karena itu merupakan bentuk tanggung jawab kami kepada
masyarakat dan lingkungan sekitar.”
Perwakilan dari Kepolisian Resor (Polres) Boven Digoel,
Iptu Robert Sonwogono, mengungkapkan bahwa latihan dan simulasi ini secara
rutin dilakukan bersama Korindo Group. Iptu Robert juga tak pernah lelah
melakukan imbauan kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga hutan Papua dari
api.
“Kami memang sudah bekerja sama dengan Korindo untuk
menggelar simulasi semacam ini,” ujar Robert. “Kami juga sudah melakukan
sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat yang disampaikan pimpinan kami di
tingkat Polda maupun Polres tentang pencegahan dan penanganan kebakaran hutan.”
Terkait beberapa pernyataan misinformasi dari pihak LSM
yang mengatakan terjadi kebakaran besar-besaran di Papua, Robert menanggapi
bahwa kebakaran di lokasi hutan hanya terjadi sekali pada 2015 dan tidak
berdampak luas.
“Pada 2015 hanya ada satu kebakaran hutan di sekitar sini
dan sama sekali tidak berdampak besar,” ujarnya. “Wilayah yang terbakar juga
tidak luas karena kami bergerak cepat dengan perusahaan (Korindo), aparat, dan
masyarakat setempat.”
Tentang Korindo
Korindo adalah perusahaan Indonesia yang berdiri sejak
tahun 1969, dengan fokus awalnya adalah bisnis kehutanan atau dulu di sebut
HPH, tahun 1979 korindo memulai Industri kayu lapis, keputusan tersebut adalah
keputusan yang sangat tepat dikarenakan pada tahun 1983 Indonesia mulai untuk
menghentikan ekspor kayu bulat.
Selanjutnya pada tahun 1984, Korindo membangun
industri kertas daur ulang untuk memenuhi konsumsi dalam negeri yang pada
waktu itu masih 100% impor.
Keputusan tersebut sangat signifikan sehingga
menurunkan harga kertas nasional. Pada tahun 1993, Korindo memulai bisnis HTI
di Kalimantan Tengah, pada tahun 1993 itu atas permintaan pemerintah pusat
Korindo diminta untuk membantu pembangunan Papua dengan dimulai dengan
membangun industri kayu lapis. Selanjutnya pada tahun 1995, kami memulai
pembangunan industri kelapa sawit.
Pada tahun 2013, Korindo membangun industri
pengolahan kayu terpadu. Terakhir pada tahun 2016, kami memulai pembangunan
proyek percobaan penanaman padi di Merauke untuk membantu program pemerintah
mencapai swasembada pangan. (Rel)
0 Komentar
Komentar Dilarang Melanggar UU ITE